[NAH LO!...NAH LO!..] Ditemukan JUTAAN PEMILIH FIKTIF, Pilkada DKI Diminta Dibatalkan

Ditemukan Jutaan Pemilih Fiktif, Pilkada DKI Diminta Dibatalkan

[imagetag]
JAKARTA, 17/5 - DAFTAR PEMILIH PILKADA DKI. Direktur Eksekutif Pusat Pergerakan Pemuda Indonesia (P3I) Achmad Nur Hidayat
saat memberikan keterangan kepada wartawan mengenai " Carut Marut Daftar Pemilih Pilkada DKI Jakarta " di Jakarta, Kamis (17/5).
Berdasarkan temuan P3I menyimpulkan telah terjadi kesalahan sistematis dan masif dalam penentuan jumlah data pemilih sementara
dalam menyelenggarakan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2012 sehingga pembatalan Pilkada wajib dilakukan.
FOTO ANTARA/Reno Esnir/ss/mes/12.


Kamis, 17 Mei 2012 | 14:40
Hal itu terungkap dalam konferensi pers "Carut Marut Daftar Pemilih Pilkada DKI Jakarta" yang digelar P3I di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (17/5).

Pusat Pergerakan Pemuda Indonesia (P3I) menemukan adanya 1,4 juta pemilih fiktif pada Pilkada DKI Jakarta 2012. Pemilih fiktif tersebut sudah terdaftar dalam daftar pemilih sementara (DPS) Pilkada DKI Jakarta.

Hal itu terungkap dalam konferensi pers "Carut Marut Daftar Pemilih Pilkada DKI Jakarta" yang digelar P3I di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (17/5).

Ketua P3I Mustafa mengatakan, dari hasil investigasi yang dilakukan, dari sekitar 523 ribu DPS terdapat 104 ribu pemilih fiktif pada setiap kelurahan.

"Apabila menghitung secara keseluruhan hasil temuan tersebut, maka dalam Pilkada 2012 mendatang terdapat sekitar 1,4 juta pemilih fiktif (ghost voters)," kata Mustofa.

Berdasarkan data tersebut, kata Mustofa, hanya ada 5,6 juta pemilih sesungguhnya dalam Pilkada DKI 2004. Padahal, kata Mustafa, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) sudah merilis bahwa jumlah pemilih yang terdapat dalam DPS sebanyak 7 juta orang.

Menurut Mustafa, data 5,6 juta pemilih sesuai dengan data e-KTP yang dirilis oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Berdasarkan data e-KTP Kemendagri jumlah warga Jakarta yang sudah melakukan pemindaian sidik jari dan rekam wajah adalah 5,6 juta orang.

Dengan adanya temuan pemilih fiktif ini, P3I mendesak agar Pilkada DKI dibatalkan. Meski 1,4 juta pemilih fiktif itu masih berupa DPS, namun tetap saja sulit untuk melakukan koreksi.

"Mengingat penetapan DPS menjadi DPT (Daftar Pemilih Tetap) akan berlangsung hanya beberapa hari ke depan dan tidak memungkinkan dilakukan koreksi secara masif terhadap DPS," kata Mustofa.

Selain itu, dengan adanya temuan ini, semakin membuktikan bahwa KPUD tidak kredibel dan tidak mampu untuk menyelenggarakan Pilkada yang bersih.
Penulis: Rizky Amelia/ Ardi Mandiri

http://www.beritasatu.com/megapolita...ibatalkan.html


P3I: Ada 1,4 Juta Pemilih Hantu, Batalkan Pilkada DKI
[imagetag]
ilustrasi

Kamis, 17 Mei 2012 15:16 WIB
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Pusat Pergerakan Pemuda Indonesia (P3I) mendesak Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2012 yang dijadwalkan 11 Juli 2012 untuk dibatalkan. Dengan alasan, validitas jumlah pemilih sangat diragukan.

Hasil investigasi P3I, ditemukan 1,4 juta pemilih fiktif atau hantu (ghost voters) dari 7.044,991 total Daftar Pemilih Sementara (DPS).

"Penetapan DPS menjadi DPT (daftar pemilih Tetap) hanya beberapa minggu ke depan,tidak memungkinkan dilakukan koreksi secara masif terhadap data pemilih sementara. P3I meminta agar Pilkada DKI Jakarta dibatalkan. Karena jumlah pemilih sangat diragukan tingkat validitasnya," ujar Ketua P3I, Mustofa, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (17/5/2012).

Dari investigasi P3I, ditemukan sekitar 104,170 pemilih fiktif dari 523.083 DPS di setiap kelurahan atau 15 hingga 20 persen di setiap kelurahan. Jika dihitung secara agregat (keseluruhan) hasil temuan itu, maka terdapat sekitar 1,4 juta pemilih fiktif dari 7.044.991 total DPS.

Dengan kata lain, seharusnya pemilih riil Pilkada DKI Jakarta 2012 hanya 5.644.991 pemilih. "Angka 5.644.991 tersebut berkesesuaian dengan data e-KTP yang dikluarkan (released) oleh Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri), yakni 5.600.660) warga riil DKI Jakarta," ujarnya.

Berdasarkan investigasi dan pengolahan data bersumber di sejumlah kelurahan Jakarta Barat, ditemukan satu Nomor Induk Kependudukan (NIK) dimiliki beberapa nama orang berbeda dalam data DPS yang dikeluarkan KUPD DKI Jakarta. Setelah dikroscek ke website KPUD DKI, ternyata pemilik NIK tersebut hanya satu orang, sdangkan nama lainnya adalah fiktif.

Tercatat ada enam kasus terkait pemilih ini, di antaranya ditemukan NIK sama dengan nama berbeda. Contoh, NIK 3173041807820005 dimiliki atas nama Matoriterdaftar sebagai pemilih di TPS 019 Kelurahan Duri Utara, Kecamatan Tambora, Jakbar. Namun, NIK yang sama juga terdapat di TPS lain atas nama Sairo.

Temuan kasus lainnya, NIK yang sama untuk nama sama tetapi punya hak pilih di beberapa TPS pada beberapa kelurahan. Artinya, pemilih tersebut dapat menggunakan hak pilihnya berkali-kali.

Ia mencontohkan, NIK 31730522109930005 dimiliki oleh Linda dan Resnu Kusnandar. Linda terdaftar di TPS 067 dan Resnu Kusnandar terdaftar di TPS 066 dan 067 Kelurahan Kelurahan Duri Kepa, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

"Hasil pengecekkan, justru kami temukan ketidaksinkronan dan carut marut data," ujar Mustofa.

Berdasarkan temuan-temuan tersebut, P3I menyimpulkan telah terjadi kesalahan sistematis dan masif dalam penentuan jumlah DPS. KPUD dan Dukcapil DKI Jakarta sekali lagi gagal membuktikan institusinya mampu dan kredibel dalam menyelenggarakan Pilkada 2012 ini.

Perbedaan signifikan jumlah 1,4 juta pemilih antara data KPUD dan pemilih riil itu membuka peluang besar bagi oknum KPUD untuk melakukan jual beli suara kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.

"Pembatalan Pilkada wajib dilakukan karena penyelenggara Pilkada Jakarta tidak kredibel dan menodai semangat demokrasi dengan tidak berkomitmen menyelenggarakkan pemilu yang jurdil dan bermartabat," tegas Mustofa.
Menurutnya, jika Pilkada DKI dipaksakan, maka gubernur dan wakil gubernur yang terpilih bukan sebagai aspirasi warga Jakarta.

Bahkan, ia memprediksi hasil Pilkada DKI Jakarta akan digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK) jika data terseebut tetap digunakan.
Penulis: Abdul Qodir | Editor: Rachmat Hidayat

http://www.tribunnews.com/2012/05/17...an-pilkada-dki

Quote:

Pemilu, Pilkada.... ada saja kejadian yg aneh2 :D:D:D
[imagetag]

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...