Nasehat Nasehat Megawati ke Jokowi

TEMPO.CO, Jakarta -Acara dialog Jokowi-Ahok dan simpatisannya yang digelar di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat Mingu 29 April 2012 dihadiri Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Di hadapan simpatisan itu, Mega pun menjelaskan alasan partainya akhirnya menyorongkan Joko Widodo atau Jokowi sebagai calon Gubernur DKI Jakarta bersama wakilnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Megawati pun menceritakan awal mulanya Jokowi diusung menjadi Wali Kota Solo dari PDI Perjuangan, dan memasangkannya dengan FX Hady Rudyatmo yang juga Ketua PDIP Surakarta. Saat itu, kata Megawati, Rudy yang mengusulkan nama Jokowi. "Ketika itu saya bilang, Pak Rudy itu seperti preman" kata Mega. " Tiba-tiba datang Jokowi, kurus. Bisa apa dia? saya bilang itu ke Pak Rudy Eh, dia bilang nanti ibu tahu,"

Belakangan, kata Mega, terbukti Jokowi sukses memimpin Solo. Kondisi serupa juga terjadi ketika Jokowi dicalonkan untuk memimpin Jakarta. Diakui Mega, awalnya banyak yang memandang rendah kehadiran Jokowi untuk maju dalam bursa calon gubernur di ibukota. . "Sekarang ini banyak yang sinis. Keluar masuk kampung, kok nggak keren yah," kata Megawati. Tapi dengan komitmen kerja dan investasi kesuksesan Jokowi di Solo, Megawati yakin kesuksesan Solo bisa ditularkan ke Jakarta.

Karenanya, Mega mewanti-wanti kepada Jokowi dan Ahok, " Jadilah pemimpin yang mengayomi rakyatnya, jangan sampai rakyat bilang tolong saya diayomi" kata Mega di Auditorium Perpustakaan Nasional Jakarta, Minggu 29 April 2012 malam. "Itu yang saya katakan saat pak Jokowi ke Jakarta,"

Mega menekankan, seorang pemimpin dipilih rakyat karena mereka mencintainya. "Jangan dibalik: seorang pemimpin yang meminta agar rakyat mencintainya" kata Mega.

Dialog Jokowi-Ahok diprakarsai oleh Masyarakat Kalimantan di Jakarta. Turut hadir adalah Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang. Terang juga hadir dengan kemeja kotak-kotak yang menjadi tren Jokowi-Ahok. Saat didaulat pidato, Teras mengakui didorong rakyat Kalimantan untuk berdialog dengan Jokowi-Ahok. Teras berharap, munculnya Jokowi-Ahok membuat Jakarta makin sejuk makin enak dipandang dan tidak terlampau garang. Ia berharap Jakarta juga erat dengan kerukunan dan kedamaian. "Ini tentu harus dipimpin orang yang paham dengan keinginan itu," tandasnya.

http://www.tempo.co/read/news/2012/0...-Jokowi---Ahok

SnapDragon 02 May, 2012

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...