Prabowo minta Hercules menangkan Jokowi

[imagetag]

Ketua pembina Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB), Prabowo Subianto menginginkan GRIB turun untuk mengamankan daftar pemilih tetap (DPT). Hal tersebut dilatarbelakangi, banyaknya pemilih hantu yang dimungkinkan mengancam pilkada Jakarta Juli nanti. Prabowo pun meminta Hercules Dkk memenangkan pasangan Jokowi-Ahok.

"Saya imbau GRIB dan Gerindra mengecek daftar pemilih, nama tidak jelas sangat berbahaya mengancam demokrasi dan sangat keji," ujar Prabowo di Jakarta (20/5).

Prabowo menyebutkan GRIB yang diketuai Hercules ini diharapkan dapat menekan KPU untuk meyakinkan praktik pemilih hantu ini berbahaya.

"GRIB untuk turun cek beri tekanan ke KPU, yakinikan mereka ini membahayakan" tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Prabowo menyerukan agar lumbung suara GRIP jatuh pada pasangan Jokowi-Ahok.

"Yang pantas memimpin DKI, Jokowi-Ahok. Ahok tidak memperkaya diri tidak menipu rakyat. Yakinkan rakyat. Pasti ada kejutan di DKI muncul pemimpin yang mengabdi rakyat," tutupnya.
[ian]
http://www.merdeka.com/jakarta/prabo...an-jokowi.html

Ada preman mau ngamuk :takuts
Kabur............... :ngacir:
Tolong pak polisi.......... tolongggggggg........ :ngacir:


Quote:

Hercules, pimpinan kelompok pemuda, kembali meringkuk di ruang tahanan Polrestro Jakarta Barat, Jalan S Parman, Slipi, Jakarta Barat. Hercules ditangkap polisi karena diduga terlibat aksi pengeroyokan dan penusukan di Hotel Peninsula, Jakarta Barat, Jumat (7/11) malam.

Polisi mencokok Hercules dan tujuh anak buahnya seusai peristiwa keributan yang membuat gempar karyawan dan pengunjung hotel yang letaknya hanya sekitar 1 km dari Mapolrestro Jakbar itu.

Jumat malam, seorang warga bernama Abraham Sugeng alias Deni dikeroyok belasan orang. Selain menderita luka pukul, Abraham juga tertusuk senjata tajam di tubuhnya. Abraham hingga kemarin masih terbaring di RS Pelni, Jalan Petamburan, Jakbar.
Menurut Kapolrestro Jakbar, Kombes Iza Fadri, Hercules ditetapkan sebagai tersangka pengeroyokan. "Berdasarkan rekaman kamera CCTV Hotel Peninsula, Hercules terlihat ada di tempat kejadian," ujar Iza, Minggu (9/11) siang.

Iza mengatakan, latar belakang pemukulan terhadap Abraham berawal dari masalah utang-piutang. Hercules dan anak buahnya mendapat perintah dari seseorang untuk menagih utang kepada Abraham yang jumlahnya lebih dari Rp 100 juta. Namun, Abraham belum bisa melunasi utang itu dan Abraham pun dipukuli dan ditusuk.

Polisi yang mendapat laporan ada keributan di Hotel Peninsula langsung melakukan penggerebekan. Delapan orang ditangkap, termasuk Hercules. Sementara enam orang lainnya masih dalam pengejaran.

Penangkapan Hercules oleh polisi bukan yang pertama kali. Pertengahan 2007, Hercules bersama sejumlah anak buahnya juga ditangkap petugas Polrestro Jakbar. Saat itu, Hercules dkk terlibat aksi pengancaman terkait sengketa tanah di Kaliederes, Jakbar.
Sementara itu, Hercules mengatakan, seharusnya polisi tidak menangkap dirinya. Anak buahnya sama sekali tidak terlibat aksi pengeroyokan. Dia datang ke Hotel Peninsula justru untuk melerai pemukulan yang dilakukan beberapa rekannya. "Saya datang untuk mencegah jatuhnya korban lebih banyak. Sebab, malam itu sudah ada seorang korban yang terluka dalam peristiwa itu," ujar Hercules.

Penahanan Hercules membuat penjagaan di Mapolrestro Jakbar diperketat. Beberapa personel Brimob disiagakan untuk membantu pengamanan reguler. Anggota brimob dilengkapi senjata laras panjang.
Berantas preman

Sementara itu, Polrestro Jakarta Pusat berjanji akan memerangi dan memberantas segala bentuk premanisme dan perjudian yang terjadi di wilayahnya. "Kami benar-benar serius dalam memberantas premanisme dan perjudian karena merupakan penyakit masyarakat yang meresahkan. Dan kami tidak kenal kompromi," tutur Kapolrestro Jakpus, Kombes Ike Edwin.

Menurut Ike, untuk mewujudkan wilayah Jakarta Pusat yang aman, selama tujuh hari sejak 2 November 2008, pihaknya gencar menggelar operasi terhadap preman dan tempat-tempat perjudian. Dalam operasi tersebut, 640 preman berhasil ditangkap. "Dari jumlah itu, 54 orang di antaranya ditahan karena terbukti melakukan tindak kejahatan" ujarnya.

Para preman tersebut ditangkap di beberapa tempat, seperti di pasar-pasar, stasiun KA, terminal bus, perempatan, kawasan Monas, serta di pusat perbelanjaan. Selain menangkap preman, jelas Ike, pihaknya selama tujuh hari itu juga menangkap 55 pejudi.

TEMPO Interaktif, Jakarta:Sekitar 70 rekan Herkules datang ke tahanan Markas Kepolisan Daerah Jakarta siang ini (26/12). Mereka berkumpul di halaman parkir menunggu untuk menjenguk secara bergantian. ?Tak ada niatan selain itu,? kata Tino, salah satu rekan Herkules dari Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Menurut Tino, mereka tak hanya datang dari Pasar Tanah Abang, tapi juga dari Bekasi dan Kebon Jeruk, serta tempat lainnya. Istri dan tiga anak Herkules serta penasihat hukumnya turut serta.

Saat ini sejumlah rekan, istri, dan penasihat hukum Herkules sudah masuk untuk menjenguk. Dua dari tiga anaknya sudah selesai. Menurut Ferdinand Herkules, 5 tahun, ?Bapak kangen sama saya. Bapak tidak pesan apa-apa.?

Sedangkan kata Tino, rekan yang baru saja menjenguk, ?Keadaan fisik Herkules tampak sehat.?EMPO Interaktif, Jakarta:Sekitar 70 rekan Herkules datang ke tahanan Markas Kepolisan Daerah Jakarta siang ini (26/12). Mereka berkumpul di halaman parkir menunggu untuk menjenguk secara bergantian. ?Tak ada niatan selain itu,? kata Tino, salah satu rekan Herkules dari Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Menurut Tino, mereka tak hanya datang dari Pasar Tanah Abang, tapi juga dari Bekasi dan Kebon Jeruk, serta tempat lainnya. Istri dan tiga anak Herkules serta penasihat hukumnya turut serta.

Saat ini sejumlah rekan, istri, dan penasihat hukum Herkules sudah masuk untuk menjenguk. Dua dari tiga anaknya sudah selesai. Menurut Ferdinand Herkules, 5 tahun, ?Bapak kangen sama saya. Bapak tidak pesan apa-apa.?

Sedangkan kata Tino, rekan yang baru saja menjenguk, ?Keadaan fisik Herkules tampak sehat.?

Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Firman Gani kemarin mengatakan bahwa polisi telah menetapkan Herkules sebagai tersangka utama dalam kasus penyerbuan kantor harian Indopos di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta.

JAKARTA -- Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Firman Gani kemarin mengatakan bahwa polisi telah menetapkan Herkules sebagai tersangka utama dalam kasus penyerbuan kantor harian Indopos di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta.

Menurut Firman, Herkules dan 12 anak buahnya resmi menjadi tahanan Polda Metro Jaya mulai kemarin. Polda berjanji akan melakukan penyelidikan secepatnya. "Targetnya, dalam satu bulan, berkas pemeriksaan sudah dilimpahkan ke jaksa penuntut umum," Firman berjanji.

Herkules ditangkap oleh petugas Kepolisian Resor Jakarta Selatan pada Kamis (22/12). Ia lalu diserahkan ke Polda Metro Jaya pada Jumat (23/12) dini hari. "Herkules diperiksa mulai pukul 02.00," kata juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar I Ketut Untung Yoga Ana, kemarin.

Menurut Ketut, Herkules menjadi tersangka utama lantaran bertindak sebagai komandan penyerbuan. Polisi juga memeriksa 12 anak buah Herkules yang ikut menyerbu untuk menyelidiki adanya penggunaan senjata tajam dan senjata api dalam aksi itu. Pemeriksaan Herkules dan belasan anak buahnya ditangani Unit Kejahatan dan Kekerasan Polda Metro Jaya pimpinan Ajun Komisaris Besar Polisi Firli Bahuri. Selain itu, polisi meminta keterangan 12 orang saksi dari Indopos.

Kasus penyerbuan Indopos pada Selasa (20/12) telah memicu reaksi pekerja pers. Sekelompok jurnalis yang tergabung dalam Solidaritas Pers Antipremanisme kemarin menggelar unjuk rasa di Markas Besar Kepolisian RI. Kelompok yang terdiri atas Aliansi Jurnalis Independen, Lembaga Bantuan Hukum Pers, Dewan Pers, dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia ini meminta polisi bertindak tegas kepada para pelaku kekerasan terhadap pekerja pers.

Mereka diterima Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri Komisaris Besar Anton Bachrul Alam. Bachrul mengajak pers turut memantau penanganan kasus penyerangan kantor Indopos. "Ajakan itu kami sambut baik. Kami ingin melihat Herkules masuk sel," kata koordinator aksi, Ulin Niam Yusron.

Tindakan tegas, menurut Ulin, akan menjadi sinyal kuat bahwa polisi sungguh-sungguh menangani kasus premanisme. Langkah ini juga diharapkan dapat membuat jera para preman sehingga tidak lagi menyerang kantor media massa.

Di Surabaya, Jawa Timur, unjuk rasa serupa digelar oleh sekitar seratus wartawan di depan Balai Pemuda Surabaya. Mereka menyatakan perang melawan segala bentuk premanisme terhadap pers.

Ketua Aliansi Jurnalis Indonesia di Surabaya, Iman Dwianto Nugroho, mengatakan, premanisme yang menimpa wartawan Indopos menunjukkan bahwa kekerasan terhadap wartawan merupakan ancaman serius. "Polisi jangan takut kepada Herkules. Jangan biarkan preman menjadi penguasa di negeri ini," katanya. l YULIAWATI | YUDHA | WAHYU D | SUNUDYANTORO
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...