VIVAnews - Raja Arab Saudi, Abdullah, memecat salah satu penasihat kerajaan Arab Saudi berhaluan konservatif radikal yang selama ini dikenal vokal mendukung pemisahan gender. Pihak kerajaan tidak menjelaskan alasan pemecatan tersebut.
Dilansir Gulf News, Sabtu, 12 Mei 2012, penasihat yang dipecat adalah Syekh Abdul Muhsin Al-Obeikan. Pemecatannya terjadi tidak lama setelah Obeikan 'menyerang' kebijakan Raja Abdullah tentang interaksi wanita dan pria yang lebih dilonggarkan.
"Sekumpulan orang-orang berpengaruh berencana merusak tatanan masyarakat Muslim dan mengubah status alamiah wanita," ujarnya kala itu. Komentar Obeikan ini lantas dipandang sebagai serangan terhadap usaha Raja Abdullah untuk membuat hukum Saudi lebih ramah terhadap kaum hawa.
Pada Januari tahun ini, kerajaan Saudi mencopot kepala mutawin atau polisi penegak hukum syariah kerajaan yang dinilai terlalu konservatif. Jabatan yang ditinggalkan pun diisi oleh ulama yang lebih moderat.
Selama ini, Raja Abdullah telah membuat beberapa perubahan dalam hukum Saudi supaya tidak terlalu mengungkung wanita. Meskipun demikian, wanita masih belum diizinkan untuk menyetir mobil.
Sebelumnya, Raja Abdullah telah menjanjikan kesempatan bagi para wanita Saudi untuk bisa memberikan suaranya dalam pemilu. Dia juga telah mendirikan universitas yang memberikan pelajaran pada pria dan wanita secara bersama-sama di dl satu ruangan untuk pertama kalinya. (sj)
http://dunia.vivanews.com/news/read/...haluan-radikal
ada radikal ada liberal
raja abdula sudah terkontaminasi barat
Dilansir Gulf News, Sabtu, 12 Mei 2012, penasihat yang dipecat adalah Syekh Abdul Muhsin Al-Obeikan. Pemecatannya terjadi tidak lama setelah Obeikan 'menyerang' kebijakan Raja Abdullah tentang interaksi wanita dan pria yang lebih dilonggarkan.
"Sekumpulan orang-orang berpengaruh berencana merusak tatanan masyarakat Muslim dan mengubah status alamiah wanita," ujarnya kala itu. Komentar Obeikan ini lantas dipandang sebagai serangan terhadap usaha Raja Abdullah untuk membuat hukum Saudi lebih ramah terhadap kaum hawa.
Pada Januari tahun ini, kerajaan Saudi mencopot kepala mutawin atau polisi penegak hukum syariah kerajaan yang dinilai terlalu konservatif. Jabatan yang ditinggalkan pun diisi oleh ulama yang lebih moderat.
Selama ini, Raja Abdullah telah membuat beberapa perubahan dalam hukum Saudi supaya tidak terlalu mengungkung wanita. Meskipun demikian, wanita masih belum diizinkan untuk menyetir mobil.
Sebelumnya, Raja Abdullah telah menjanjikan kesempatan bagi para wanita Saudi untuk bisa memberikan suaranya dalam pemilu. Dia juga telah mendirikan universitas yang memberikan pelajaran pada pria dan wanita secara bersama-sama di dl satu ruangan untuk pertama kalinya. (sj)
http://dunia.vivanews.com/news/read/...haluan-radikal
ada radikal ada liberal
raja abdula sudah terkontaminasi barat
