Rokok Kretek Dimusuhi, tapi anehnya Ganja & Marijuana akan Ditoleransi?

Menkumham: Corby Diberi Grasi karena Hanya Bawa ganja
Kamis, 24 Mei 2012 | 11:01

[JAKARTA] Seperti diketahui, pemerintah memberikan grasi (pengurangan hukuman) kepada terpidana kasus narkotika asal Australia, Schapelle Corby selama lima tahun penjara dari hukuman seharusnya, yaitu 20 tahun penjara. Pemberian grasi terhadap Corby ini menimbulkan polemik di masyarakat karena dianggap tidak layak menerima pengurangan hukuman tersebut.

Atas polemik yang berkembang di masyarakat tersebut, pemerintah melalui Menteri Hukum dan Ham (Menkumham) menjelaskan bahwa pemberian grasi itu karena pertimbangan bahwa jenis narkoba yang menyebabkan Corby dihukum adalah ganja yang tidak termasuk jenis pelanggaran hukum yang berat. "Banyak perkembangan di dunia yang melatarbelakangi keputusan itu. Di berbagai negara di dunia, tidak menerapkan hukuman yang keras untuk produk narkoba jenis ganja," kata Menkumham, Amir Syamsuddin di Depok, Rabu (23/5).

Amir mengungkapkan di beberapa negara di dunia tidak menganggap membawa atau mengkonsumsi ganja sebagai bagian dari tindak pidana. Walaupun, fakta di berbagai negara tersebut tidak akan mempengaruhi kedaulatan hukum Indonesia. Oleh karena itu, lanjut Amir, di Indonesia membawa atau mengkonsumsi narkotika masih bentuk kejahatan. Sehingga, Corby hanya mendapat pengurangan hukuman saja.

Seperti diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan grasi kepada terdakwa kasus narkoba asal Australia, Schapelle Leigh Corby. Presiden memberikan Corby grasi lima tahun dari total vonis penjara selama 20 tahun karena terbukti membawa marijuana atau ganja seberat 4,2 kilogram. Menurut Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, pemberian grasi ini mempertimbangkan sistem hukum Indonesia dan warga negara Indonesia (WNI) di Australia yang juga tengah menjalani masa hukuman di sana.
http://www.suarapembaruan.com/home/m...wa-ganja/20458

Pemerintah Didesak Legalkan Ganja
07/05/2011 11:35



Liputan6.com, Jakarta: Puluhan orang yang mengatasnamakan Lingkar Ganja Nusantara (LGN) berunjukrasa di Bundaran Tugu Tani, Jakarta Pusat, Sabtu (7/5). Mereka meminta pemerintah untuk melegalkan ganja. "Ganja memiliki banyak manfaat untuk manusia," kata salah seorang koordinator LGN, Irwan Syarif, dalam aksinya. Menurut Irwan, daun itu bisa digunakan di dunia medis. Untuk itu, mereka meminta pemerintah segera melakukan penelitian terhadap daun ganja. "Tanaman ganja dapat membunuh sel kanker," katanya.

Selain untuk keperluan medis, ganja pun bisa digunakan untuk bahan baku kertas, bahan komposit, dan plastik organik dari serat ganja, bahan untuk bangunan organik, dan tekstil. Atas uraian di atas, mereka menuntut pemerintah fokus dalam memberikan informasi tentang tanaman ganja. Tidak hanya segi negatifnya, tetapi positifnya juga. Aksi yang berjalan damai ini dimulai pukul 08.00 WIB dan akan membubarkan diri pada pukul 12.00 WIB. (
http://berita.liputan6.com/read/333171/posting_komentar

Ini Kebijakan Menhukham yg Sebelumnya:
Patrialis Akbar Dianggap Ngigau Memberi Kelonggaran untuk Ganja Satu Gram
Kamis, 19 Mei 2011 , 19:36:00 WIB

RMOL. Menteri Hukum dan HAM, Patrialis Akbar dinilai sedang mengigau ketika mengeluarkan keputusan bebas hukuman bagi orang yang kedapatan membawa ganja di bawah satu gram. Bahkan dengan alasan penjara akan penuh, semakin memperlihatkan menteri SBY ini seperti kehilangan kesadaran.

Dalam penilaian Ma'mur Hasanuddin dari Komisi IV DPR, selama ini dirinya sangat mendukung tindakan aparat kepolisian yang memperlakukan keras para pengedar ganja. Dengan keputusan Patrialis semacam itu, dirinya menyatakan secara tegas tidak setuju.

Ganja atau mariyuana, menurut Ma'mur, merupakan jenis narkoba yang tingkat bahayanya sama dengan jenis narkoba lain. Namun, harga ganja memang lebih murah sehingga kemampuan untuk memilikinya jadi lebih tinggi. "Apabila ganja di bawah satu gram diberikan kelonggaran dalam kepemilikannya, maka yang membuat kebijakan sebaiknya mencabut kebijakan tersebut atau lebih baik mundur saja dari jabatan karena tidak memiliki moral yang cukup," kecam Ma'mur di Jakarta, Kamis (19/5).

Sebagian ahli kesehatan menyatakan, pengaruh ganja itu sangat berbahaya bagi organ tubuh manusia dan bisa menimbulkan gangguan jiwa bahkan kematian. Selama ini kepolisian sudah sangat bersusah payah untuk memberantas peredaran ganja. "Jangan sampai, dengan dikeluarkannya kebijakan satu gram ganja tidak masuk penjara, orang gila dan orang meninggal semakin banyak di negeri ini. Dan orang yang paling bertanggung jawab terhadap meningkatnya kegilaan dan kematian akibat ganja adalah pembuat kebijakan yang aneh itu," tegas Ma'mur yang mantan anggota Komisi III DPR yang membidangi hukum.
http://www.rakyatmerdekaonline.com/news.php?id=27611

Hari Anti Tembakau Dunia, Laskar Kretek Cuek
Kamis, 31 Mei 2012

TEMANGGUNG (KRjogja.com) - Asosiasi Petani Tembakau Indonesia dan Laskar Kretek menanggapi dingin Hari Anti Tembakau Sedunia hari ini bahkan meminta petani untuk tetap menanam seperti biasa. Koordinator Laskar Kretek Jawa Tengah, Agus Parmuji menilai Hari anti tembakau merupakan upaya WHO dan korporasi dagang internasional untuk mendiskreditkan tembakau sebagai salah satu hasil perkebunan di Indonesia. "Ini merupakan upaya mendiskreditkan tembakau, tembakau oleh WHO dianggap sebagai musuh yang membahayakan kesehatan. Seharusnya tidak hanya tembakau, tetapi juga hal-hal lain yang dapat menganggu kesehatan, seperti asap pabrik, kendaraan dan sebagainya," kata Agus, Kamis (31/5/20120.

Agus yang juga Kepala Desa Wonosari, Kecamatan Bulu ini menambahkan, para petani menyikapi Hari Anti Tembakau ini dengan dingin dan tidakk emosional. Adanya hari yang mendiskreditkan mereka ini harus ditanggapi dengan bijak. "Kami menanggapinha adem ayem saja. Kami tidak mau berbuat anarkis karena gerakan kami murni gerakan membela kaum petani sehingga harus santun," ujarnua

Dikatakan, selama ini tembakau menjadi musuh bersama bagi korporasi perdagangan internasional dan kesehatan. Uniknya, ditengah penyerangan terhadap tembakau ini, justru nilai impor tembakau dari luar melejit pesat. Produksi nasional tembakau 140.000 ton, sementara nilai impor tembakau mencapai 180.000 ton.
http://krjogja.com/read/130620/hari-...kretek-cuek.kr

Razia Rokok di Kantor Gubernuran Bali
Kamis, 31 Mei 2012 18:22 WIB



DENPASAR--MICOM: Peringatan hari tanpa tembakau sedunia di Bali ditandai beragam aksi kampanye setop rokok termasuk sidak di Kantor Gubernur Bali yang dilakukan para relawan antirokok. Bertempat di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Bali Jalan Melati, Denpasar perayaan hari tanpa tembakau diperingati dengan upacara dan aksi simpatik penukaran bunga mawar. 90 orang relawan langsung disebar ke tujuh kawasan tanpa rokok mulai perkantoran pemerintah, rumah sakit, sekolah, pusat perbelanjaan dan hotel di Kuta, Pantai Kuta, Terminal Ubung, Lapangan Puputan Badung hingga Bandara Ngurah Rai. "Relawan ini mengkampanyelkan bahaya merokok bagi kesehatan dan sosialisasi Perda No 10 tahun 2011 tentang kawasan tanpa rokok (KTR)," ujar Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ayu Rai Andayani, Kamis (31/5).

Yang menarik saat mendatangi perkantoran seperti di Kantor Gubernur Bali di Renon, para aktivis menemukan beberapa pegawai yang diketahui seorang perokok. "Tadi relawan kami menukarkan beberapa bunga mawar dengan rokok yang dimiliki pegawai perokok yang ada di Kantor Gubernur," imbuh Ayu Rai. Rokok yang didapat dikumpulkan di Kantor Dinas Kesehatan Bali untuk dimusnahkan. Hingga sore, relawan anti rokok yang terdiri dari mahasiswa berbagai universitas di Denpasar masih melakukan aksi simpatiknya yang dipusatkan di Lapangan Nitimandala Renon.
http://www.mediaindonesia.com/read/2...bernuran-Bali-

-----------------



saya merokok pakai uang saya sendiri;
saya merokok sudah bayar pajak berupa cukai yang tinggi untuk Negara;
saya merokok, pakai mulut saya sendiri;
saya merokok dan menghirup asapnya dengan paru-paru saya sendiri;
saya sudah merokok di tempat area merokok;

Lalu apa salah saya?
dimana penghormatan terhadap hak azasi saya?

apa saya disuruh nglinting ganja saja?