Roy Suryo minta anggota DPR tak asal 'njeplak soal Sukhoi. Tirulah Dirinya yg Pakar!

Roy Suryo minta anggota DPR tak asal bicara soal Sukhoi
Rabu, 16 Mei 2012 12:56:02

Sidang paripurna ke 27 di masa sidang IV diwarnai dengan masalah kecelakaan Sukhoi di Gunung Salak. Anggota Fraksi Hanura Akbar Faisal menuding PT Citra Persada juga memasok Sukhoi Superjet 100. Dapat informasi bahwa sebenarnya pemilik yang memasok atas nama PT Citra Persada, satu grup dengan Sukhoi Trimarga. Harus ada yang bertanggung jawab terhadap korban Sukhoi," ujar Akbar Faisal dalam sidang Paripurna, di Gedung DPR, Jakarta (16/5).

Belum tuntas masalah Sukhoi, Akbar pindah topik. Dia pun merujuk permasalahan nasib TKI dan 3 wartawan yang ditangkap kepolisian di Malaysia. Menurutnya kasus-kasus tersebut sebagai bukti Indonesia sedang diinjak-injak. Berharap pemerintah bersikap tegas, tidak lagi ada ewuh pakewuh," tandasnya.

Sementara itu, anggota komisi I dari fraksi Demokrat, Roy Suryo, meminta anggota DPR untuk kompak. Tidak membuat pernyataan di luar bidang komisinya. Jangan buat pernyataan yang tidak sesuai bidangnya. Itu adalah hak komisi V yang bertugas menjelaskan dengan mitra kerjanya perhubungan," jelasnya.

Politisi Demokrat ini mengatakan hal tersebut agar semua permasalahan tragedi Sukhoi dapat selesai. Berharap pada setiap anggota yang tidak pernah meninjau lokasi tidak berkomentar. Jadi semuanya clear. Jangan bikin pernyataan kalau kita tidak di lokasi dan tidak ngerti," tandasnya. emenjak kecelakaan Sukhoi, Roy yang anggota Komisi I DPR ini malah kerap menyebar SMS soal Sukhoi. Roy pun ikut ke lokasi bersama Tim KNKT.
http://www.merdeka.com/peristiwa/roy...al-sukhoi.html

Quote:

Roy Suryo Pastikan Kecelakaan Sukhoi Bukan Karena Ponsel
Republika – Jum, 11 Mei 2012

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Roy Suryo yang juga ahli telematika, menepis anggapan tragedi kecelakaan dahsyat atas pesawat Sukhoi Superjet-100 karena masih ada penumpang mengaktifkan telepon seluler (HP) milik mereka saat terbang. "Kecelakaannya sangat fatal, jadi sama sekali bukan karena 'HP' seperti isu yang banyak beredar. Apalagi HP sudah 'off' ketika pesawat 'take-off' (tinggal landas) dan tidak pernah terdeteksi 'on' (menyala) lagi," katanya di Jakarta, Jumat.

Dikatakannya, meski secara resmi tetap harus menunggu hasil (penyelidikan) Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) setelah memeriksa 'black-box'-nya, tetapi ada beberapa hal yang patut dikritisi. "Analisa saya terakhir menunjukkan adanya inisiatif untuk berani turun dari 10.000ft (kaki) ke 6000ft, sampai dimungkinkan tidak mengiraukan GPWS, bahkan ketika masih di kecepatan sekitar 400 Km per jam adalah hal yang sangat fatal," tandasnya.

Jadi sekali lagi, menurutnya, ini jelas bukan karena HP seperti isu yang banyak beredar. Kan saya katakan tadi, seluruh HP sudah di-'off' (dimatikan) dan tidak pernah terdeteksi 'on' lagi saat pesawat 'take off'," ujarnya. Disebutnya, kerasnya benturan di lereng Gunung Salak di ketinggian 5800ft ini yang membuat ELT/ELBA sampai sempat berfungsi. "Itu terjadi karena memperoleh 'impact >25G'. Namun, semoga 'black-box' Masih tetap bisa dianalisa nantinya, sehingga tidak ada info sesat mengenai tragedi mengerikan ini," kata Roy Suryo.
http://id.berita.yahoo.com/roy-suryo...072602643.html

Roy Suryo: Pilot Sukhoi Ceroboh
Kamis, 10 Mei 2012 12:03 wib wib

JAKARTA - Penyebab jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di lereng Gunung Salak masih belum diketahui. Namun, anggota komisi I DPR, Roy Suryo mengatakan, kemungkinan besar jatuhnya pesawat tersebut disebabkan karena kecerobohan si pilot. "Mungkin Pilot membaca ada Instrument yang error dan lapor ATC, sayangnya yang bersangkutan tidak paham ketinggian Gunung Salak yang mencapai 7.000-an Feet," ujarnya melalui rilis yang diterima wartawan di DPR, Jakarta, Kamis (10/05/2012).

Menurut Roy, hal paling krusial yang harus diceck dalam kasus tragedi Sukhoi di seputaran Gunung Salak ini adalah isi rekaman terakhir pilot tersebut dengan ATC Bandara. "Mengapa Turun ke 6.000 feet, padahal ketinggian pegunungan di sana sekitar 7000 feet. Dan kenapa 2 ELT/ELBA, yang seharusnya secara otomatis langsung berfungsi ketika ada crash atau sesuatu yang terjadi tidak bisa dimonitor," katanya. "Ada 'something wrong' sebelumnya. Apakah ada "sesuatu" sebelum akhirnya lost-contact, namun sekali lagi 2 ELT/ELBA yang tidak langsung otomatis on 3x24 jam ini yang aneh," tutupnya.

Dikutip dari Wikipedia, Emergency Locator Beacon Aircraft (ELBA) adalah suatu perangkat suar penentu lokasi untuk pesawat. Kalangan lain menyebut perangkat ini Emergency Locator Transmitter (ELT). Apa pun namanya, fungsi alat ini sama, yakni memancarkan sinyal radio agar lokasinya bisa diketahui sistem deteksi yang ada.
http://jakarta.okezone.com/read/2012...sukhoi-ceroboh

Roy: Misteri ELT Sukhoi Nahas Terungkap
ELT tak menyala saat kecelakaan. Ternyata Sukhoi masih memakai frekuensi lama, 105 VHF.
Senin, 14 Mei 2012, 13:39 WIB

VIVAnews -- Ada banyak teka-teki yang belum terjawab terkait jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet-100 di tebing Gunung Salak, Rabu 9 Mei 2012 lalu. Salah satunya, Roy Suryo, politisi Demokrat sekaligus pengamat teknologi, mempertanyakan alat emergency locator transmitter (ELT) yang tidak menyala saat kecelakaan.

Hari ini, alat ELT ditemukan 600 meter di bawah tebing jurang. Roy menjelaskan ELT dulu bernama ELBA (emergency location beacon-aircraft). "Itu sudah merupakan standar penerbangan sipil, kalau ada pesawat jatuh dengan tekanan tinggi di atas lima, dia otomatis akan memancar frekuensi sehingga ketika dia jatuh. Bisa dicari," kata Roy di posko evakuasi Pasir Pogor, Bogor, Senin 14 Mei 2012. Roy menambahkan, ada tiga jenis ELT yakni untuk pendaki gunung, kapal laut, dan pesawat. "Dia otomatis on. Yang jadi pertanyaan kenapa ELT tidak terdengar sama sekali, ternyata terjawablah sekarang," tambah Roy.
http://nasional.vivanews.com/news/re...ahas-terungkap

Ini Hasil Analisis Ahli Telematika Roy Suryo atas Blackbox Sukhoi
Rabu, 16 Mei 2012 19:14 WIB

[imagetag]
Roy Suryo memegang kotak hitam (blackbox)
pesawat Sukhoi Super Jet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Bogor.
(Dokumentasi pribadi)


JAKARTA, Jaringnews.com - Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat berhasil menemukan blackbox alias kotak hitam pesawat buatan Rusia Sukhoi Super Jet 100 (SSJ 100), Selasa (15/5), sekitar pukul 10.00 WIB. Sesuai pernyataan M. Taufik, anggota Kopassus, blackbox ini ditemukan 100 meter dari puing-puing pesawat. lackbox tersebut pun langsung diserahkan Kopasus ke DanRem 061/Suryakencana, untuk kemudian diteruskan ke Kepala Basarnas dan KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi), Rabu (16/5). Anggota Komisi I DPR RI Roy Suryo, selaku saksi, juga hadir dalam serah terima kotak hitam ini.

Nah, Roy, yang merupakan anggota DPR dari Fraksi Demokrat sekaligus ahli telematika, berkesempatan menjelaskan dengan bernas mengenai blackbox dari pesawat yang jatuh di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/5), tepat seminggu yang lalu. Berikut petikan wawancara Jaringnews.com dengan Roy, Rabu (16/5)
http://jaringnews.com/politik-perist...lackbox-sukhoi
----------------

Indonesia kehabisan pakar penerbangan tempat wartawan bertanya, makanya tak ada pakar aslinya, roy sukro pun berguna ... :D
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...