Rupiah ke Dolar Bisa Tembus Rp 10 Ribu. 10 Mata Uang Asia Ambles Dipimpin Rupiah

[imagetag]


Rupiah ke Dolar Bisa Tembus Rp 10 Ribu
RABU, 30 MEI 2012 | 09:06 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Lesunya indeks harga saham gabungan (IHSG) akhir-akhir ini banyak dipengaruhi kondisi ekonomi global, terutama di Eropa dan Amerika Serikat, yang tidak menentu. Sempat berada di level 4.200 poin, indeks gabungan terus menurun hingga pada penutupan perdagangan Selasa, 29 Mei 2012, IHSG berada di level 3.919,07 poin.

Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang, berkata lain. Menurut dia, sulit untuk menjadikan kondisi di Yunani dan Spanyol sebagai "kambing hitam", apalagi Amerika Serikat yang berdampak terhadap penurunan IHSG. "Pasar saham kedua benua itu justru mengalami kenaikan," kata Edwin dalam analisisnya, Jakarta, 30 Mei 2012.

Dalam datanya, FTSE naik 34,8 poin atau 0,65 persen, Dax naik 73,65 poin atau 1,16 persen, CAC 41,73 poin atau naik 1,37 persen. Bahkan, saham Dow Jones naik tajam 125,86 poin atau 1,01 persen.

Dia menilai, penyebab lesunya IHSG malah datang dari dalam negeri. Saat ini, kata dia, Indonesia sedang sekarat dan membutuhkan likuiditas dolar Amerika Serikat terhadap rupiah. Edwin berharap Bank Indonesia sebagai bank sentral segera memberikan suntikan dolar Amerika Serikat ke dalam Foreign Exchange Market sehingga dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. "Jika tidak secepatnya, saya khawatir nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bisa menuju Rp 10.000," katanya. Ditambah lagi, masyarakat Indonesia pernah mengalami trauma atas dolar Amerika Serikat pada 1997-1998. Di saat itu, ekonomi Indonesia hancur. Begitu pula dengan perpolitikan Indonesia. Untuk perdagangan Rabu ini, Edwin memprediksi IHSG berada di kisaran 3.870 hingga 3.976 poin. Adapun saham yang dapat dikoleksi pada hari ini antara lain TLKM, BBNI, PGAS, BBRI, ITMG, UNTR, INDF, UNVR, GGRM, AKRA, INTP, BWPT, PTRO, BDMN, AALI, PTPP
http://www.tempo.co/read/news/2012/0...bus-Rp-10-Ribu


10 Mata Uang Asia Ambles Dipimpin Rupiah
Rabu, 30 Mei 2012 08:25 WIB

(VIbiznews - FX) - Mata uang di kawasan Asia tampak melemah dipimpin oleh rupiah (30/05). Kekhawatiran mengenai krisis Eropa yang makin buruk mengakibatkan para pelaku pasar melarikan diri dari portofolio di kawasan berisiko seperti Asia.

Seluruh mata uang paling sering diperdagangkan di Asia yang berjumlah 10 mengalami penurunan, termasuk yen, mengarah ke penurunan bulanan. Data dari bursa saham menunjukkan bahwa pelarian dana dari bursa saham di Korea Selatan, Taiwan dan Indonesia mencapai 7.7 miliar dolar.

Rupiah sempat anjlok tajam pada perdagangan kemarin dan mencapai posisi terendah dalam 30 bulan belakangan. Melemahnya rupiah berusaha ditahan oleh intervensi bank sentral. Tercatat bahwa dalam usaha menahan penurunan rupiah 'korban' cadangan devisa sudah mencapai 2.8 miliar dolar.

Isu mengenai Yunani dan Spanyol menempatkan para investor dalam posisi yang tidak mengenakkan. Bahkan mata uang China tampak mengalami penurunan seiring dengan kekhawatiran bahwa krisis di Eropa akan menambahkan tekanan pada perlambatan ekonomi China.
http://vibiznews.com/news/forex/2012...pimpin-rupiah-


BI Cenderung Diamkan Dana Keluar
Rabu, 30 Mei 2012 | 10:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kurs rupiah pada perdagangan Rabu (30/5/2012) cenderung masih akan tertekan. Pergerakan rupiah masih rentan bersamaan dengan indikasi bahwa Bank Indonesia cenderung membiarkan aliran dana keluar di tengah keterbatasan kapasitas intervensi Bank Indonesia di pasar.

Demikian dikatakan Kepala Riset dari BNI unit Treasury Nurul Eti Nurbaeti dalam catatannya. Apalagi, buruknya krisis zona euro bakal mendorong investor menghindari di pasar berkembang hingga mensinyalkan kokohnya posisi the greenback.

Kondisi ini memicu bertambah dalamnya depresiasi mata uang rupiah di tengah rutinitas tingginya permintaan importir lokal atas dollar AS. Walau demikian, komitmen penjagaan stabilitas moneter Indonesia melalui strategi likuiditas membuka peluang bertahannya rupiah.

Hari Selasa (29/5/2012), rupiah ditutup melemah di level Rp 9.395 dollar AS dibandingkan dengan pembukaan pada posisi Rp 9.320 per dollar AS setelah bergerak di kisaran Rp 9.320-Rp 9.550 per dollar AS. Rupiah anjlok di hadapan dollar AS terimbas aksi jual bank asing dan permintaan dollar AS akhir bulan perusahaan lokal meski intervensi BI ke pasar berhasil mengembalikan rupiah menjauhi level tertinggi terbaru pada tahun 2012.
http://bisniskeuangan.kompas.com/rea...an.Dana.Keluar


Instabilitas Rupiah Ancam Perekonomian
Rabu, 30 Mei 2012 , 07:39:00 WIB

RMOL. Bank Indonesia harus menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS agar tetap stabil dan sesuai dengan asumsi makro APBN-P 2012. Sebab nilai tukar rupiah yang tidak stabil dan terus menurun dapat mengganggu kinerja perekonomian nasional.

"Fluktuasi rupiah saat ini terlalu besar, deviasi seperti ini tidak boleh berlarut-larut agar memberikan iklim yang sehat bagi perekonomian," kata anggota Komisi XI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ecky Awal Mucharam, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Rabu, 30/5).

Ecky pun percaya BI sudah melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas rupiah. Misalnya dengan membangun sistem untuk menampung dana hasil ekspor agar bisa dikelola di dalam negeri sehingga nilai tukar rupiah bisa lebih tahan terhadap gejolak global.

"Sangat penting bagi BI untuk menjaga nilai tukar rupiah sesuai asumsi makro APBN-P 2012, karena berbagai indikator makro tersebut saling terkait. Jika target nilai tukar rupiah meleset tentu akan berimbas kepada indikator makro lainnya," ungkap Ecky.

Saat ini, nilai tukar rupiah menurun hingga 3,3 persen sejak awal tahun dan nilainya secara rata-rata sudah mencapai sebesar Rp 9.140 per dolar AS atau lebih lemah hampir 4 persen dari asumsi makro APBN-P 2012 yang menetapkan nilai tukar rupiah sebesar Rp 8.800 per dolar AS.
http://www.rmol.co/read/2012/05/30/6...-Perekonomian-

---------------

Siapa pun yang hobinya itu berdagang uang, pada akhirnya dia hanya dapat angin, sebab, asal muasal dibuatnya uang dollar Amrik itu juga dari angin. Itulah sebabnya rakyat Amerika yang kaya raya semenjak pasar keuangannya ramai di era tahun 1990-an hingga menjelang krisis tahun 2008 lalu, tiba-tiba kaget ketika tumpukan kekayaan yang mereka dapat dari hasil berbisnis di sektor keuangan selama ini, tiba-tiba lenyap bak ditiup angin ... sehingga hampir 60% asset mereka lenyap seketika diterpa krisis. kagak percaya? Coba luangkan waktu nonton video youtube berikut ini:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...