![[imagetag]](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_sRB1oZFTuorJI2_rEFSUJBGxOBYRqC9LEF1EarSEYG_MwGzESox8ml1vuK7oeFBvYpDuzfCgYT7rw3cMLffSiZaowGCP4u2csHF686xbnS-zTYdpf-yp88yuypKcSA2rtIuHoK=s0-d)
Oslo, Di tengah berlangsungnya persidangan kasus teroris Norwegia, Anders Breivik, seorang pria melakukan aksi bakar diri. Pria ini berhasil diamankan petugas keamanan sebelum sempat masuk ke dalam gedung pengadilan, tempat sidang Breivik digelar.:capedes
Pria yang diidentifikasi berusia 49 tahun ini, menerobos penjagaan petugas keamanan di luar gedung pengadilan di Oslo, pada Selasa (15/5) waktu setempat. Saat itu, tubuhnya dalam kondisi terbakar di bagian dada dan kepala. Petugas pun langsung mengamankannya.
Petugas juga berusaha memadamkan api yang menyala di tubuh pria ini dengan menuangkan air dan membuka bajunya yang terbakar. Pria yang tidak disebutkan namanya ini, kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat dengan ambulans untuk menjalani perawatan akibat luka bakar yang dideritanya.
Seorang saksi mata mengaku melihat pria ini menuangkan cairan parafin yang mudah terbakar ke tubuhnya dan kemudian membakar dirinya sendiri. Demikian seperti diberitakan oleh The Sun, Rabu (16/5/2012).
Kepolisian setempat menyebutkan, pria ini merupakan warga negara Norwegia keturunan asing. Investigasi awal menunjukkan, aksi pria ini tidak berkaitan dengan kasus Breivik yang saat kejadian, sidangnya tengah berlangsung.
"Kami tidak memiliki alasan kuat bahwa aksi ini terkait (dengan sidang Breivik)," ujar kepala petugas keamanan pengadilan, Kjell Jan Kverme.
Motif aksi bakar diri pria ini juga tidak diketahui pasti. Polisi masih menyelidikinya hingga saat ini. Namun, disebut-sebut bahwa aksi ini sengaja dilakukan untuk keuntungan pribadi si pelaku.
Menurut kantor berita Norwegia, NTB, pria ini mengalami depresi atas kondisi keuangannya. Dia baru saja mengunjungi kantor pengacaranya yang ada di sekitar wilayah pengadilan. Setelah tidak berhasil bertemu pengacaranya, pria itu pergi dan meninggalkan amplop yang bertuliskan 'bukalah jika hal serius terjadi kepada saya' di bagian luarnya.
Ketika si pengacara kembali ke kantor beberapa menit kemudian, dia menemukan amplop tersebut dan membukanya. Amplop tersebut ternyata berisi surat penolakan bantuan sosial atas nama pria tersebut. Si pengacara juga mengakui dirinya mencium bau parafin begitu membuka amplop tersebut.
