(tidak cuma di RI) Parlemen Australia habiskan Rp 70 M untuk transport

Anggota Parlemen Australia Habiskan Rp 70 Miliar untuk Berkendara


[imagetag]
Anggota Parleman Australian Habiskan Rp 7 triliun untuk berkendara.

ADELAIDE, KOMPAS.com - Para anggota parlemen Australia menghabiskan dana sekitar 7 juta dollar (mendekati 70 miliar rupiah) dari uang pajak rakyat, bagi penggunaan kendaraan sehari-hari dalam tugas mereka. Dalam tugasnya, para anggota parlemen ini boleh menggunakan mobil yang disewa resmi oleh pemerintah dengan sopir yang dikenal dengan istilah commonwealth cars, taksi biasa maupun bensin gratis.

Setiap tahun sekarang, media massa Australia berusaha menerbitkan tabel penggunaan kendaraan ini, tampaknya untuk menekan agar penggunaan semakin dikurangi. Tahun ini, harian The Daily Telegraph dalam laporan ekslusifnya hari Sabtu (19/5/2012) menyebutkan penggunaan com cars mencapai 3.6 juta, taksi 138 ribu, mobil sewaan 410 ribu, dan bensin gratis 760 ribu.

Menurut laporan koresponden Kompas di Australia, L. Sastra Wijaya, seperti juga di negara lain, klaim biaya-biaya pengeluaran di luar gaji, selalu menjadi kontroversi. Para anggota parlemen ini setiap tahunnya sudah mendapatkan gaji sekitar 180 ribu dollar, tiga kali lipat lebih baik dari rata-rata pendapatan warga Australia. Dalam reaksinya hari ini, Perdana Menteri Julia Gillard mengatakan tidak ada yang aneh mengenai pengeluaran berkendara anggota parlemen tersebut.

"Ini standar kelayakan yang didapat oleh para anggota parlemen yang sudah berlaku selama bertahun-tahun," kata Julia Gillard. "Para anggota parlemen bisa menggunakan kendaraan sebagai bagian dari tugas mereka, dan tidak ada perubahan dalam sistem yang ada." tambah Gillard.

Dalam analisa yang dilakukan oleh The Daily Telegraph, disebutkan bahwa lebih dari 200 anggota parlemen menggunakan kartu untuk bensin gratis, yang ditanggung negara. Lebih dari 100 politisi menghabiskan kartu bensin sekitar 30 juta setahun dalam masa anggaran 2010-2011. Menurut Automobile Association, rata-rata warga Australia menghabiskan sekitar 20 juta rupiah untuk bensin dan seorang senator dari kelompok independen Nick Xenophon mengkritik sistem kupon gratis ini karena para anggota parlemen bisa terpisah dari kenyataan hidup sehari-hari.

Dalam reaksinya pembaca The Daily Telegraph tampaknya terpecah bahwa ini adalah hal yang layak, dengan yang lain mempertanyakan mengapa para anggota parlemen tidak membayar sendiri, paling tidak pengeluaran bensin kendaraan mereka. "Mereka kan bertugas di Canberra, apakah ada tranportasi yang memadai di sana, kecuali bis. Apa mereka harus menunggu di pemberhentian bis," kata seorang pembaca.

Yang lain menulis, apa mereka belum mengenal teleconference, dan, "mengapa mereka tidak membayar bensin sendiri seperti kebanyakan orang lainnya," katanya.

===============================

sama saja kelakuannya :D :nohope:
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...