Untuk Samakan Jam "Pasar Modal" dgn Singapore? 250 juta Rakyat di Korbankan SBY!

Penerapan Zona Waktu Jangan Korbankan WNI
Iwan Supriyatna - Okezone
Selasa, 29 Mei 2012 13:39 wib

Jusuf Kalla. (Foto: Koran SI)
JAKARTA - Wacana penerapan zona waktu demi pasar modal, diimbau untuk tidak mengorbankan kepentingan warga negara Indonesia (WNI) secara umumnya.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menjelaskan, penyetaraan zona waktu dengan pasar modal tidak memiliki korelasi. Dia menyebutkan, jika zona waktu disamakan demi pasar modal, artinya pemodal yang sebanyak 70 persen terdiri dari asing tidak memperhatikan kodrat masyarakat Indonesia.

"Kalau mau disamakan pasar modal sama waktu, bukanya dengan Singapura. Ya, pasar modalnya yang dibuka lebih cepat. Jangan karena pemodal, 200 juta rakyat Indonesia harus mengubah cara hidup," ungkap Jusuf Kalla di Gedung PMI Pusat, Jakarta, Selasa(29/5/2012).

JK mengatakan, cukup 2.000 pelaku pasar modal yang datang lebih awal, sehingga penyetaraan zona waktu tidak diperlukan lagi. "Pasar modal New York, London, Tokyo, Hong Kong tetap terbesar dan maju walaupun waktunya berbeda," terang JK.

JK meyakini, bahwa majunya pasar modal bukan karena waktu, tetapi kemajuan perusahaan yang listing.
http://economy.okezone.com/read/2012...-korbankan-wni


Penyatuan Zona Waktu Menyalahi Kodrat
Rabu, 14 Maret 2012 18:07 wib

JAKARTA - Penyatuan zona waktu Indonesia menjadi satu zona dinilai pengamat tidak efisien bahkan dinilai menyalahi kodrat manusia.

Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik UGM Tony Prasentiantono mengkritisi wacana tersebut. Menurut dia zona waktu tidak ada efisiensinya bahkan dinilai tidak perlu.

"Kalau berbicara transfer atau transaksi, ya masuk akal karena mempercepat transaksi, tapi secara kodrat itu menyalahi," ujarnya di sela-sela "Seminar Efisiensi di Sektor Keuangan: Tantangan Bagi Pengembangan Sektor Riil dan Pembangunan Ekonomi yang Berkelanjutan", di Jakarta, Rabu (14/3/2012).

Tony membandingkan dengan perbedaan zona waktu di Amerika Serikat (AS). Menurut dia jika ingin menyamakan zona waktu, Amerika tentu sudah melakukannya dari lama.

Menurut dia bagi pekerja di New York dan Los Angeles jika disamakan waktunya tentu baik. Tapi secara biologis tentu berbeda, warga di New York masih tidur sementara di Los Angeles matahari sudah terbit. Jadi untuk berkomunikasi pun secara jam biologis sudah sulit. Hal sama pun bisa terjadi di Indonesia.

"Logika bodohnya, kalau ide itu bagus Amerika sudah lakukan itu di zaman Abraham Lincoln. Orang-orang bursa juga bilang bagus kayanya ini tidak pernah keluyuran ke Amerika," selorohnya.
http://economy.okezone.com/read/2012...nyalahi-kodrat


----------------

Seharusnya Singapore yang negeri liliput itu, yang zona waktunya mengikuti kita disini, disamakan dengan WIB. Kok aneh, malahan negara dengan 250 juta penduduk, nomor 4 terbesar di dunia, harus tunduk dengan negeri kecil itu dengan alasan penyesuaian waktu dengan saat bukanya Pasar Modal di negeri itu? Padahal, tak semua rakyat di negeri ini setuju, karena harus merubah gaya hidup mereka, demi menyesuaikan diri dengan pedagang saham di Singapore itu ... gila memang! Gua sendiri saja, melihat permainan di pasar modal itu tak lebih dari judi, karena ada spekulasi disana. Apa gua disuruh mengikuti irama waktu para penjudi itu?


:marah:
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...