16 Rektor PTN harus jelaskan aliran dana dari Nazaruddin ini!!!

Dokumenya: http://www.aktual.co/hukum/145813

Jakarta, Aktual.co — Niat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemeriksaan terhadap 16 rektor yang terkait dengan proyek perusahaan mantan Bendaha Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin mendapat penolakan.

Namun langkah tersebut tidaklah berlebihan. Penyidik KPK telah menemukan dugaan sejumlah aliran dana dari perusahaan Nazaruddin ke sejumlah rektor.

Aliran dana tersebut tercatat dalam laporan keuangan group Permai milik Muhammad Nazaruddin. Aktual.co mendapatkan dokumen tersebut pada hari Minggu (10/6). Berikut datanya:

Rektor Universitas Mataram (Unram) juga tercacat menerima aliran dana dari PT AN. Pada laporan keuangan tanggal 16 Desember 2008 tercatat: "Pengajuan Rosa tgl 16-12-08 u/ Rektor UNRAM (dr Kas Yuli)," dengan nilai transaksi Rp25 juta. Kala itu Unram dipimpin oleh Prof. Mansur Ma'sum. Untuk diketahui PT AN diduga terlibat dalam pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Unram.

Rektor Universitas Riau juga masuk dalam daftar keuang PT AN. Pada laporan tanggal 23 Januari 2008 tertulis: "Ganti Uang Pak Nasir untuk Entertain Dgn Rektor UNRI Proy.UNRI," dengan total transaksi Rp23 juta. Kala itu Unri dipimpin oleh Prof. Dr. Ashaluddin Jalil.

Tercacat pula aliran dana diduga kepada rektor Universitas Sriwijaya (Unsri). Pada laporan tanggal 28 September 2007 tertulis:"Terima MDR KNG NNG qq Beli Dollar USD qq u/ Rektor Proy. UNSRI @ Rp. 9.185/USD," Nilai transaksi Rp.45,925,000. Kala itu Unsri dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Zainal Ridho Djaffar.

Nama lain yang tercacat adalah rektor Universitas Udhayana. Pada tanggal 30 Januari 2007 tercacat transaksi: "Biaya Support u/ Rektor Udayana," dengan nilai Rp20 juta. Saat itu Universitas Udayana dipimpin oleh Prof I Made Bakta, Sp.PD.

Terdapat juga transaksi rektor Universitas Airlangga tanggal 27 Agustus 2007. "RTGS BNI Rektor Unair Proy. Unair qq Cek Bank Agro PT. Anak Negeri No.263782," dengan nilai Rp100 juta. Prof Dr Fascihul Lisan kala itu sebagai rektor Unair.

Selain itu Rosa juga mencatat pengeluaran untuk mengatur sejumlah pejabat pembuat komitmen di Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Dalam laporan keuangan PT AN tertulis: "Pengajuan Rosa tgl 16-12-08 u/ Ketua Panitia IPB, Ketua Panitia UNJ & Pimpro UNJ (dr Kas Yuli)," dengan total nilai transaksi Rp 30 juta.

Terdapat pula catatan keuangan untuk Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. Sumadio Hadisaputra. "Biaya support u/ Calon PPK USU via Transfer ke Rek. Mandiri a/n Prof. Dr. Sumadio tgl 3-12-08 (Pengajuan Syarifah). Uang dr Kas Yuli," dengan nilari Rp10 juta. Temuan ini menambah deret panjang daftar pihak yang diduga menerima dana dari tersangka kasus korupsi Nazaruddin.

Dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Yulianis mantan Direktur Keuangan perusahaan Nazaruddin mengakui telah memenangkan proyek di sejumlah Universitas. Pembangunan Rumah Sakit Pendidikan di Universitas Udayana dengan nilari Rp91,2 miliar. Pembangunan Rumah Sakit Pendidikan di Univeritas Mataram dengan nilai anggaran Rp59,8 miliar.

Sebelumnya, Aktual.co memberitakan bahwa Rektor Universitas Udayana menilai KPK hendak mengobok-obok perguruan tinggi dengan memanggil 16 rektor. "Apa tidak bisa laporan tertulis kami sampaikan kepada Pak Menteri, lalu beliau yang menyampaikan kepada KPK. Pemeriksaan ini menjadi 'image' yang kurang bagus. Apa tidak ada 'hidden' agenda?" katanya saat ditemui di sela-sela pertemuan tokoh Hindu dunia (World Hindu Summit) di Denpasar, Sabtu.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...