Ada Nuansa Tebang Pilih Setiap Kasus Korupsi di KPK

JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI, Sayed Muhammad Muladi melihat adanya perbedaan penanganan dalam setiap kasus korupsi yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Ada perbedaan dalam penanganan kasus di KPK. Kalau kita lihat kasus cek pelawat itu, Miranda disebut-sebut saja dengan bukti materil sampai saat ini belum ada, tapi dijadikan tersangka," jelas Sayed kepada wartawan usai Rapat Dengar Pendapat dengan KPK di DPR RI, Jakarta, Kamis (21/6/2012).

Sementara menurutnya, ada yang lain (Anas) disebut terus oleh saksi Nazarudin dan Yulianis dan saksi yang lain berulang kali, tapi tidak ada tindakan apapun dari lembaga antikorupsi pimpinan Abraham Samad tersebut. "Seharusnya KPK harus melakukan treatment yang sama dalam kasus Miranda dengan kasus Hambalang dan Wisma Atlet," tegasnya.

Politisi PDIP ini merasa ada sebuah ketimpangan yang sangat besar dalam setiap pengusutan kasus korupsi. "Sangat kental dong, dalam kasus yang sama, namun penanganannya berbeda," lanjutnya.

Kemudian dalam kasus cek pelawat, dia juga melihat ada ketimpangan di mana Ari Malang Yudho itu dijadikan tersangka. Tapi, dalam kasus Wa Ode Nurhayati ada yang seharusnya tidak dijadikan tersangka malah dijadikan tersangka dengan kasus yang sama melanggar pasal 55.

"Jadi memang kesan pilih kasihnya kental," pungkasnya.

(hol)

http://news.okezone.com/read/2012/06...korupsi-di-kpk

Ayu dong jgn tebang pilih, penggal semuanya.... Masa minta gedung baru tapi kinerja berkurang....
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...