Demand Senjata Api Tinggi? Pengrajin Rumahan pun mulaiMerakit Pestol FN spt Aslinya

[imagetag]

5 Pucuk FN Disita di Tempat Perakitan Senpi di Cipacing
Jumat, 08/06/2012 04:11 WIB

Sumedang Aparat Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya bersama Polda Jawa Barat menggerebek tempat perakitan senjata api rakitan ilegal di Cipacing, Cileunyi, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. 5 Pucuk senjata api rakitan jenis FN disita di lokasi. "Senjata api rakitan yang sudah jadi ada lima pucuk," ujar Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heryawan, kepada wartawan di lokasi penggerebekan, Jumat (8/6/2012).

Selain senjata api rakitan yang sudah jadi, petugas juga menyita cetakan senjata api dari kayu untuk berbagai jenis dan ukuran senjata api. Sejumlah bahan-bahan untuk mencetak laras senjata api juga disita di lokasi. Herry mengatakan, pengungkapan home industry senjata api rakitan ini merupakan pengembangan dari beberapa kasus pencurian dengan kekerasan di Jakarta yang menggunakan senjata api. "Salah satunya perampokan toko emas di Ciputat, Tangerang Selatan pada Februari 2012 lalu," katanya.

Dari salah satu tersangka kasus perampokan toko emas di Ciputat bernama Wongso, polisi akhirnya bisa mengungkap home industry tersebut. Sebelumnya, tim Resmob Polda Metro Jaya telah menyelidiki tempat tersebut selama satu bulan lebih. Berdasarkan informasi tersebut, tim gabungan Resmob Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Barat melakukan penggerebekan di lokasi. Sebanyak 35 anggota gabungan Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Barat menggerebek lokasi tersebut. Ada 3 rumah di lokasi yang dijadikan tempat pembuatan senjata api rakitan tersebut.
http://news.detik..com/read/2012/06/...pacing?9911012

[imagetag]

Resmob Polda Metro Gerebek Tempat Perakitan Senpi di Cipacing
Jumat, 08/06/2012 02:49 WIB

Cileunyi Aparat gabungan Subdit Resmob Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Barat membongkar tempat perakitan senjata api ilegal di Kampung Cipacing, Cileunyi Wetan, Cileunyi, Jawa Barat. Sejumlah peralatan dan senjata api rakitan disita di lokasi. Penggerebekan dilakukan di empat rumah warga RT 02/04 Kelurahan Cipacing, Cileunyi Wetan, Cileunyi, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Jumat (7/6/2012) pukul 01.00 WIB.

Kepala Subdit Resmob Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heryawan, yang memimpin langsung penggerebekan mengatakan operasi ini merupakan pengembangan dari sejumlah kasus pencurian dengan kekerasan yang menggunakan senjata api. "Tempat ini diduga tempat pembuatannya, di mana ada rangkaian curas seperti perampokan toko emas di Ciputat pada Februari 2012 lalu," kata Herry kepada wartawan di lokasi penggerebekan.

Pantauan detikcom di lokasi, bengkel tersebut terletak di rumah warga yang hanya berukuran 3x6 meter. Di lokasi, aparat petugas menemukan lima mesin bubut untuk merakit senjata api berikut mesin cetak untuk jenis senjata api. Selain itu, petugas juga menyita sejumlah peluru laras panjang dan laras pendek.

Herry mengatakan, tempat tersebut diduga membuat senjata api jenis FN dan Browning serta senjata api jenis M16. Hingga berita ini dimuat, petugas masih menggeledah tempat tersebut. Sebanyak 35 orang anggota gabungan dari Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Barat masih bersiaga di lokasi.
http://news.detik..com/read/2012/06/...ng?nd992203605

-----------------

[imagetag]

[imagetag]
Pestol FN yang asli

Ada satu dampak yang harus kita sadari semua, bahwa kemudahan mengimpor mesin-mesin bubut buatan China yang harganya sangat murah itu, otomatis bisa menambah 'kreatif' pengrajin kita yang selama ini banyak menggunakan peralatan ala kadarnya dan tangan saja kalau membuat benda-benda dari logam. Penduduk di daerah jawa barat itu, khusunya seperti pengrajin di Kampung Cipacing, Cileunyi Wetan, Cileunyi, Jawa Barat itu, memang sejak zaman baheula dulu, zaman revolusi dulu, turun-temurun sudah pandai membuat senjata. Lihat saja kalau anda shopping di Bandung, bukannya banyak sekali senapan angin yang casingnya tak beda jauh dengan senjata sungguhan. Bahkan, konon, para pengrajin senjata angin itu, kalau ada yang memodali dengan menyediakan mesin-mesin bubut dan press modern (yang kini dengan mudahnya bisa dipesan ke China dengan harga miring itu), anda mau pesan dan membuat senjata jenis apa saja ... mereka bisa! Mau bikin AK-47, atau M-16 sekalipun, bahkan RPG. Keahlian mereka mirip pengrajin tas kulit itu, asal ada model contoh terbaru, dalam waktu seminggu mereka bisa membuat 'copy paste'nya yang sangat mirip aslinya. Hal sama, untuk senjata!

Lalu bagaimana amunisinya? Itu lain lagi ceritanya. Untuk amunisi, pengrajin yang pintar-pintar bikin peluru dari untuk pestol hingga sampai peluru ukuran meriam Howitzer, ada di desa Turen, Malang. Disana pula ada pabrik amunisi milik PINDAD, yang membuat amunisi untuk kebutuhan TNI dan di export. Nah, para pengrajin di desa Turen-Malang itu, kalau ada yang kasih modal, mereka pun bisa merakit peluru atau amunisi. Oleh sebab itu, yang perlu di awasi aparat keamanan dan intelejen, seharusnya adalah para "pemodal" yang memanfaatkan keahlian atau skill buruh-buruh miskin di wilayah dimana keahliannya mereka memang bikin senjata dan amunsisi secara turun temurun. Harga senjata api yang sangat mahal bila di impor (belum lagi urusan izinnya yang rumit), sementara pertumbuhan ekonomi yang tinggi dimana semakin banyak orang-orang kaya baru merasa tak mantafff kalau 'body guard'nya hanya berbekal bela diri saja, menyebabkan permintaan senjata semakin meningkat. Ini sebenarnya bukan hal aneh, hanya soal hukum ekonomi saja. Bahwa semakin kaya seseorang, semakin merasa tidak aman dirinya sehingga menuntutnya untuk membekali dengan senjata api. Kebetulan, ada pestol FN buatan bandung yang murah meriah, juga amunisinya yang juga bisa didapat mudah dari para pengrajin kita yangmemang skill-nya tinggi, tapi miskin itu


[imagetag]

[imagetag]

[imagetag]
Mesin bubut dan press buatan China, murah dan mudah didapat di pasaran

Sebenarnya dampak kemudahan masuknya mesin-mesin dari China itu, seperti emsin percetankan (printing) dan mesin photocopy berwarna jenis HD, juga terjadi di dunia percetakan. Sekarang ini banyak sekali mesin-mesin cetak yang berkwalitas tinggi (hasil cetakannya, sehingga bisa untuk membuat dokumen), mudah sekali di beli pasaran dan harganya murah. Dengan alat-alat percetakan itu, bikin uang palsu pun mereka bisa. Apalagi kalau sekedar bikin dokumen seperti Parpor, ijazah, saham, surat-surat tanah, surat nikah, STNK, BBKB, dan berbagai jenis dokumen lainnya. Entahlah, apa aparat keamanan sudah mengatisipasi dampak buruk yang bisa timbul dari sana

:beer:
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...