Din Syamsuddin mau Nyapres 2014, Muhammadiyah Pasrah krn Elektabilitasnya yang Rendah

[imagetag]

Elektabilitas Din Rendah, Muhammadiyah Pasrah
Selasa, 19 Juni 2012, 15:27 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Nuansa kontestasi politik pilpres 2014 yang sudah menggeliat dengan sejumlah kampanye elite partai dan beberapa kajian survei sejumlah lembaga, ditanggapi dingin oleh Muhammadiyah. Tak mendominasi bursa capres di sejumlah lembaga survei, Muhammadiyah akui popularitas Din Syamsuddin masih menjadi pekerjaan rumah PP Muhammadiyah. "Tapi sebelumnya harus dipertanyakan, apa benar Din Syamsuddin itu akan maju untuk 2014 mendatang," ungkap Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad, Selasa (19/6).

Menurut Dadang, yang terpenting hari ini adalah bagaimana Muhammadiyah mampu bekerja yang terbaik untuk masyarakat dan umat. Persoalan pencalonan Din Syamsuddin, ungkap Dadang, hanya tinggal persoalan waktu Ketua Umum PP Muhammadiyah tersebut. "Yang jelas, Muhammadiyah sepenuhnya mendukung hajat Din Syamsuddin," ungkapnya.

Saat ini kita memang terus meningkatkan popularitas Muhammadiyah di masyarakat, tapi yang perlu menjadi catatan, tambah Dadang. tak hanya popularitas ketua umum, popularitas organisasi Muhammadiyah pun harus menjadi perhatian. "Kita terus kembangkan metode publikasi melalui kegiatan kemasyarakatan, peningkatan saluran media, dan kerja nyata untuk rakyat. Silahkan saja hasil survei tersebut tetap berjalan," tandasnya.
http://www.republika.co.id/berita/na...madiyah-pasrah


Muhammadiyah persilakan Din jika ingin nyapres
Selasa, 19 Juni 2012 15:18:23

Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Muhammadiyah tak melarang partai politik yang ingin merekrut Ketua Umumnya Din Syamsudin sebagai calon presiden 2014. Hal itu dikemukakan Wakil Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat Rafani Akhyar. "Pintu terbuka bagi Muhammadiyah, silakan. Sebab dari segi persyaratan, Pak Din sudah bagus," katanya di Aula Mujahidin, Bandung, Selasa (19/6). Menurutnya, sebagai figur Din Syamsudin dinilai kritis terhadap pemerintahan saat ini. Sehingga Muhammadiyah tidak menutup pintu bagi partai mana pun yang sekiranya berminat mengusung Din di Pilpres 2014. "Kami persilahkan," ujarnya.

Muhammadiyah sendiri pada 21-24 Juni 2012 akan melaksanakan Tanwir yang dipusatkan di Gedung Merdeka, Bandung. Namun ajang itu diakuinya tidak akan dijadikan ajang membahas politik praktis. Padahal, isu ketua Umum Muhammadiyah Din Samsudin yang dikabarkan akan maju dalam pencalonan presiden 2014 mendatang mulai beredar. Bahkan Din juga mendapat dukungan politik untuk salah satu calon di Pemilihan Gubernur Jawa Barat.
http://www.merdeka.com/politik/muham...n-nyapres.html


Romo Benny tak Percaya Din Syamsuddin Nyapres di 2014
Selasa, 25 Januari 2011 21:55 WIB

JAKARTA, BANGKA POS.com -- Adanya Gerakan Tokoh Lintas Agama yang mengkritik pemerintahan SBY-Boediono mendapat sangkaan dari beberapa kalangan hanyalah untuk mencari popularitas semata. Bahkan atak segan sebagian dari khalayak adanya interest politik khususnya bagi Din Syamsuddin dan Soalahudin Wahid (Gus Sholah).

Mendengar hal itu, Sekretaris Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Romo Benny Susetyo langsung mengelak tuduhan tersebut. Ia menegaskan kekhawatiran terhadap Din Syamsuddin dan Gus Sholah ingin menggunakan suatu forum tokoh agama agak kecil karena keputusan keputusan diambil dalam presidium. Akibatnya, sulit dipercaya jika Din Syamsudin dan Gus Sholat memiliki niatan tersebut. "Jadi jika mereka melakukan untuk mencalonkan sebagai Capres tidak mungkin, sama saja bunuh diri," tegas Romo Benny Susetyo kepada tribunews.com, Selasa (25/1/2011). Sedianya, menurut Romo Beny, politik kekuasaan dengan Politik hati nurani berbeda.

Sehingga ia meyakini terhadap tokoh-tokoh agama tidak mempunyai ambisi lagi dan tidak mungkin mencari jabatan. "Komitmen mereka dalam substansi untuk memperbaiki bangsa ini. Nah substansi ini tidak ditangkap kemudian membuat isu-isu seolah-olah, bahwa hanya untuk mencari popularitas dan jabatan," ujarnya. Ia menambahkan sudah saatnya pemerintah bekerja dalam mensejahterakan rakyat dan menangani masalah-masalah yang belum selesai. Tidak perlu beretorika seolah-olah menuduh bahwa tokoh agama berpolitik. "Kalau kita berbicara memang kita berpolitik tetapi berpolitik hati nurani beda dengan berpolitik kekuasaan. Tidak mempunyai ambisi apapun dan jangan kuatir mereka setia dengan suara hatinya, orang boleh curiga tapi waktu akan membuktikan," tandasnya.
http://bangka.tribunnews.com/2011/01...apres-di-2014/

-----------------

Sekiranya Din Syamsuddin ini memang laku dijual ke tengah masyarakat di Pilpres 2014 kelak, tentulah yang duluan melamarnya adalah Ical dan GOLKAR yang sedang bingung mencari pasangan Wapres untuk Ical kelak. Apalagi Din dulunya juga pengurus inti GOLKAR di zaman Eyang Harto berkuasa dulu, zaman ORBA. Tapi itulah, karena elektabilitasnya rendah (dan itu diakui oleh orang-orang Muhamamdiyah sendiri), mana maulah Ical dan Golkar melamarnya. Apalagi si Din ini masih orang luar jawa jua (dari NTB), yang tentu tak cocok dengan sasaran yang sedang dicari Ical dan Golkar, tokoh beretnis jawa.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...