Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Fuad Rahmany mengklaim tingkat penyimpangan bawahannya terus menurun dalam beberapa waktu terakhir. "Kami mengakui masih ada pegawai kami yang nakal, tapi tingkat penyimpangan sudah turun sekali," kata dia.
Fuad menegaskan pernyataannya itu bukanlah omong kosong. Turunnya tingkat penyimpangan pegawai pajak diketahui melalui sebuah survei independen serta pengumpulan informasi dari para wajib pajak. Ia pun berjanji akan terus mereformasi pengawasan di kantornya untuk mencegah segala bentuk penyimpangan."Tapi kami tak berani berasumsi, tak akan ada lagi (penyimpangan) ke depannya," ucapnya.
Pengawasan aparat pajak, kata Fuad melanjutkan cukup sulit lantaran jumlah personilnya cukup banyak. Pada 2012 jumlah pegawainya mencapai 32 ribu orang. Karena itu maraknya penangkapan pegawai pajak menurut dia harus dinilai positif sebagai bentuk reformasi. "Tak mungkin semua pegawai Pajak itu malaikat, tapi yang nakal akan ditindak tegas," katanya.
Saat ini Ditjen Pajak bekerjasama dengan penegak hukum seperti Kepolisian, KPK serta lembaga audit negara seperti Badan Pemeriksa Keuangan dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan untuk mengawasi dan menindak penyimpangan aparatnya. Fuad mencontohkan penangkapan Tommy Hendratmo alias TH, pegawai kantor pajak Sidoarjo Jawa Timur, sebagai bentuk kerjasama dengan KPK. "Hasil kongkritnya menghasilkan penangkapan di tempat," ujarnya.
Rabu 6 Juni 2012 KPK menangkap Tommy Hendratno, Kepala Seksi Pelayanan dan Konsultasi Kantor Pelayanan Pajak Sidoarjo Selatan. Ia ditangkap bersama pengusaha bernama James Gunardjo di sebuah rumah makan di bilangan Tebet, Jakarta Selatan. Dari mereka, aparat menyita uang senilai Rp 285 juta yang diduga merupakan suap untuk aparat pajak.
SUMBERR
bilang aja pak fuad minta dimaklumi kalo ada pegawainya yang nakal
heuheuheu...
Fuad menegaskan pernyataannya itu bukanlah omong kosong. Turunnya tingkat penyimpangan pegawai pajak diketahui melalui sebuah survei independen serta pengumpulan informasi dari para wajib pajak. Ia pun berjanji akan terus mereformasi pengawasan di kantornya untuk mencegah segala bentuk penyimpangan."Tapi kami tak berani berasumsi, tak akan ada lagi (penyimpangan) ke depannya," ucapnya.
Pengawasan aparat pajak, kata Fuad melanjutkan cukup sulit lantaran jumlah personilnya cukup banyak. Pada 2012 jumlah pegawainya mencapai 32 ribu orang. Karena itu maraknya penangkapan pegawai pajak menurut dia harus dinilai positif sebagai bentuk reformasi. "Tak mungkin semua pegawai Pajak itu malaikat, tapi yang nakal akan ditindak tegas," katanya.
Saat ini Ditjen Pajak bekerjasama dengan penegak hukum seperti Kepolisian, KPK serta lembaga audit negara seperti Badan Pemeriksa Keuangan dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan untuk mengawasi dan menindak penyimpangan aparatnya. Fuad mencontohkan penangkapan Tommy Hendratmo alias TH, pegawai kantor pajak Sidoarjo Jawa Timur, sebagai bentuk kerjasama dengan KPK. "Hasil kongkritnya menghasilkan penangkapan di tempat," ujarnya.
Rabu 6 Juni 2012 KPK menangkap Tommy Hendratno, Kepala Seksi Pelayanan dan Konsultasi Kantor Pelayanan Pajak Sidoarjo Selatan. Ia ditangkap bersama pengusaha bernama James Gunardjo di sebuah rumah makan di bilangan Tebet, Jakarta Selatan. Dari mereka, aparat menyita uang senilai Rp 285 juta yang diduga merupakan suap untuk aparat pajak.
SUMBERR
bilang aja pak fuad minta dimaklumi kalo ada pegawainya yang nakal
heuheuheu...
