Gaza :Gereja di rubah jadi Mesjid

Suatu sore kami diajak solat maghrib di masjid ini oleh Ya'qub Sulaiman, Ketua Yayasan Salam yang menjadi mitra Sahabat Al-Aqsha di Gaza. Seperti masjid-masjid tua di Timur Tengah, masjid ini terletak di tengah pasar dan jalan-jalan yang sibuk.

"Di bulan Ramadhan jalan ini lebih ramai lagi, terutama menjelang maghrib seperti ini," kata Abu Muhammad sembari menyetir van-nya perlahan. Kebanyakan lelaki dan perempuan di situ jalan-jalan sore sambil belanja makanan kecil untuk dinikmati bersama keluarga di malam hari. Aneka makanan tradisional dan buah-buahan dijual berderet-deret.

Pintu utama Masjid Agung 'Umari terletak di sebuah pelataran yang masuknya lewat Jalan 'Umar Mukhtar, salah satu jalan utama di Madinah Gaza. Ingat kan nama itu?

Ya betul. Nama jalan itu merupakan penghormatan orang Gaza terhadap pahlawan 'ulama dan mujahid Libya yang dihukum gantung karena melawan penjajah Italia, 'Umar Mukhtar. Di Indonesia film tentang jagoan ini diberi judul "Lion of the Desert (Singa Padang Pasir)".

Tapi bukan karena 'Umar yang ini nama Masjid Agungnya diberi nama 'Umari. Melainkan dari nama Khalifah 'Umar bin Khattab (semoga Allah meridhainya), yang singgah di tempat ini, solat dan lalu mengubah gereja Romawi Byzantium yang sudah berusia 200 tahun dan sepi, menjadi masjid.

http://sahabatalaqsha.com/sa2gaza/?p=364

Quote:

jerusalem ditinggal israel langsung diklaim miliknya.
gereja di tingal dan sepi langsung diganti jadi masjid...

hadehhhhhhhh
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...