Harta calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Golkar, Alex Noerdin, sampai hari ini berjumlah Rp 19.694.375.835. Angka ini naik sekitar Rp 2 miliar dari laporan terdahulu, yaitu Rp 17.212.368.933. Nilai harta itu terungkap saat tim dari Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan verifikasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara, Kamis, 7 Juni 2012.
Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK Dedi A. Rahim yang ikut melakukan verifikasi di rumah Alex di Jalan Merdeka, Palembang, Sumatera Selatan, itu mengatakan penambahan jumlah harta kekayaan itu karena adanya beberapa harta seperti mebeler dan barang antik, yang sebelumnya belum didaftarkan.
"Verifikasi ini terkait dengan rencana Alex Noerdin maju dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta. Ada peningkatan harta beliau sekitar 2,4 miliar," kata Dedi A. Rahim dalam keterangan pers di kediaman Alex, Kamis, 7 Juni 2012.
Menurut dia, Alex Noerdin sangat terbuka dalam memberikan setiap data yang dibutuhkan oleh tim KPK. Jadi pihaknya tidak memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkan setiap data yang dibutuhkan. "Tadi beliau sangat bekerja sama dalam memberikan data harta kekayaan dan sangat transparan," katanya.
Menurut Dedi, dalam pendaftaran harta kekayaan, Gubernur Sumatera Selatan itu menggunakan nilai jual obyek pajak (NJOP), bukan memakai pola harga pasar. Pemeriksaan ini dilakukan tidak di Jakarta, menurut dia, karena Alex Noerdin berdomisili di Palembang.
Adapun Alex Noerdin mengaku verifikasi yang dilakukan pihak KPK merupakan bagian dari proses pencalonan dirinya yang diusung Partai Golkar untuk maju dalam Pilkada DKI 2012. Alex dalam bursa pemilihan gubernur berpasangan dengan Nono Sampono.
Dia membantah pemeriksaan KPK itu terkait dengan persoalan korupsi seperti yang sempat mencuat di koran dan media sosial. "Ini juga klarifikasi atas maraknya informasi yang menyebutkan rumah Alex Noerdin digeledah KPK. Jadi semua itu tidak benar," ujarnya.
SUMBERR
wah jangan2 2 M itu ada unsur2 dari hambalangnya
Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK Dedi A. Rahim yang ikut melakukan verifikasi di rumah Alex di Jalan Merdeka, Palembang, Sumatera Selatan, itu mengatakan penambahan jumlah harta kekayaan itu karena adanya beberapa harta seperti mebeler dan barang antik, yang sebelumnya belum didaftarkan.
"Verifikasi ini terkait dengan rencana Alex Noerdin maju dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta. Ada peningkatan harta beliau sekitar 2,4 miliar," kata Dedi A. Rahim dalam keterangan pers di kediaman Alex, Kamis, 7 Juni 2012.
Menurut dia, Alex Noerdin sangat terbuka dalam memberikan setiap data yang dibutuhkan oleh tim KPK. Jadi pihaknya tidak memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkan setiap data yang dibutuhkan. "Tadi beliau sangat bekerja sama dalam memberikan data harta kekayaan dan sangat transparan," katanya.
Menurut Dedi, dalam pendaftaran harta kekayaan, Gubernur Sumatera Selatan itu menggunakan nilai jual obyek pajak (NJOP), bukan memakai pola harga pasar. Pemeriksaan ini dilakukan tidak di Jakarta, menurut dia, karena Alex Noerdin berdomisili di Palembang.
Adapun Alex Noerdin mengaku verifikasi yang dilakukan pihak KPK merupakan bagian dari proses pencalonan dirinya yang diusung Partai Golkar untuk maju dalam Pilkada DKI 2012. Alex dalam bursa pemilihan gubernur berpasangan dengan Nono Sampono.
Dia membantah pemeriksaan KPK itu terkait dengan persoalan korupsi seperti yang sempat mencuat di koran dan media sosial. "Ini juga klarifikasi atas maraknya informasi yang menyebutkan rumah Alex Noerdin digeledah KPK. Jadi semua itu tidak benar," ujarnya.
SUMBERR
wah jangan2 2 M itu ada unsur2 dari hambalangnya
