Iniloh uang Rp3,2 juta Euro punya mantan BENDUM PARTAI DEMOKRAT

Jakarta, Aktual.co —Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin diketahui sempat kabur ke Singapura sebelum akhirnya ditangkap. Dari pengakuan mantan Direktur Keuangan Nazaruddin di Group Permai yakni Yulianis terungkap simpanan Nazaruddin di Singapura.

Simpanan tersembut diungkap Yulianis di depan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Yulianis yang dimiliki Aktual.co disebutkan sebagai berikut:

Jelaskan aliran yang berasal dari PT Anugrah Nusantara dan PT Exartech Teknologi Utama ke PT AMPHI IT! Terkait dengan adanya aliran tersebut? Jelaskan.

Yulianis: Tentang aliran dana yang berasal dari PT Anugrah Nusantara dan PT Exartech Teknologi Utama ke PT AMPHI IT dapat saya jelaskan sebagai berikut:

Sekitar tahun 2009 ada kontrak pekerjaan alat untuk pabrik Flu Burung antara PT Exartech dengan TIPRO (Spanyol)) dengan nilai kontrak 11.500.000 Euro. Atas kontrak tersebut PT Exartech membuka SBLC di BNI sebesar 3 juta Euro. Selanjutnya dalam pelaksanaanya atas perintah Sdr Muhamammad Nazaruddin kontrak antara PT Exartech dengan TIMPRO dibatalkan. Dana rencananya akan dibuat kontrak antara PT AMPHI IT dengan TIPRO. Sedangkan kontrak yang dipecah adalah:

1) Kontrak PT Exartech dengan AMPHI IT sebesar 5.050.000 EURO
2) Kontra PT Anugrah Nusantara dengan AMPHI IT sebesar 10.800.000 EURO

Selanjutnya PT Anugrah melakukan pengiriman uang via transfer ke PT AMPHI IT sebagai berikut:

1) Tanggal 4 April dikirim ke rek AMPHI IT sebesar Rp10.481.562.300
2) Tanggal 5 April dikirim ke rek AMPHI IT sebesar Rp29.571.100.000

Total adalah Rp40.052.562.300 jika dengan kurs Euro 12.337 maka nilainya adalah 3.246.547,97 Euro

Kemudian setelah tiba masa pembayaran ke TIPRO, IMPHI IT tidak membayarkan uangnya, sehingga dana yang dibayarkan ke TIPRO akhirnya diambil dari SBLC di BNI namun jumlahnya saya kurang tahu.

Dana yang sudah ditransfer ke AMPHI IT di Singapura sepertinya diambil bukan untuk proyek tersebut, tetapi saya tidak tahu persis diambil untuk apa.

Demikian pengakuan Yulianis. Untuk diketahui PT Anugrah Nusantara, AMPHI IT dan Exartech semuanya merupakan milik Muhammad Nazaruddin. Tersangka kasus pencucian uang dan korupsi ini sempat memenangkan proyek pembangunan pubrik vaksin flu burung dengan nilai Rp1,8 triliun. Namun pubrik tersebut hingga kini tidak dibangun.
Meski Menteri Keuangan telah mencairkan dana sejak tahun 2009

Dokumenya gan: http://www.aktual.co/hukum/145351
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...