Intelektual Muda Papua Sesalkan Pernyataan SBY

Intelektual Muda Papua, Natalis Pigay, menyesalkan pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang meremehkan jumlah korban penembakan di Papua beberapa hari terakhir. Dalam pidatonya saat membuka rapat terbatas tentang politik, hukum, dan keamanan Yudhoyono menyebutkan aksi kaum separatis bersenjata di Papua tersebut dalam skala kecil dengan korban yang terbatas. "Kok nyawa manusia dikuantifikasi," katanya.

Ucapan tersebut berpotensi menimbulkan luka bagi rakyat Papua yang sebelumnya sudah terluka karena proses integrasi pembangunan yang gagal. Integrasi yang membuat mereka tidak diperlakukan sejajar dengan warga negara Indonesia lainnya, sehingga menimbulkan trauma sejarah dan kesedihan. "Padahal kami menginginkan proses integrasi 100 persen, tapi gagal dan yang ada masalah ketertinggalan, kemiskinan, kebodohan yang menjadi mainstream perjuangan," kata dia.

Ucapan Yudhoyono, kata Pigay, sayangnya juga diperparah dengan ucapan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto pada Kamis, 12 Juni 2012. Di Istana Negara, Djoko membantah adanya pembiaran di Papua. "Sepanjang rakyat Papua masih menderita, berarti pemerintah melakukan pembiaran," kata dia.

Selasa lalu, Presiden Yudhoyono mengucapkan bahwa aneka serangan beruntun di Papua dilaksanakan kaum separatis bersenjata. Aksi tersebut, bagi pemerintah, sebenarnya masih dalam skala kecil, dan dengan korban yang limited. "Meski tidak boleh kita biarkan tapi amat jauh misalnya kalau dibandingkan dengan aksi kekerasan di Timur Tengah, kita saksikan hampir setiap hari terjadi serangan dan kekerasan yang mengakibatkan korban jiwa besar," kata dia.





SUMBERRR


Maksudnya mau biki suasana tenang tapi malah menjadi api dalam sekam..
:capedes
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...