[jalur khusus] Masuk FK Unud Bali Dipatok Sumbangan Rp 190 Juta

Masuk FK Unud Bali Dipatok Sumbangan Rp 190 Juta
Quote:

Denpasar Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Udayana (Unud) Denpasar paling populer di Bali. Untuk bisa menembusnya, pihak Unud mematok sumbangan wajib sebesar Rp 190 juta khusus bagi 15 orang peminatnya.

"Sumbangan sebesar Rp 190 juta dikhususkan bagi 15 orang," kata Rektor Unud Prof dr I Made Bakta kepada detikcom, Jumat (15/6/2012).

Bakta menjelaskan, tahun ini Fakultas Kedokteran Unud Denpasar memiliki daya tampung 64 mahasiswa. Penerimaan melalui beberapa proses yaitu jalur khusus bagi 30 orang dan jalur umum.

Penerimaan melalui jalur khusus dibagi dua proses, yaitu beasiswa bagi 15 calon mahasiswa yang miskin berprestasi dan 15 calon mahasiswa melalui jalur sumbangan wajib.

"Calon mahasiswa miskin berprestasi diseleksi secara ketat, yang lulus akan mendapat beasiswa dengan tak membayar SPP hingga tamat kuliah," kata Bakta.

Sedangkan jalur sumbangan khusus, calon mahasiswa dikenakan sumbangan wajib sebesar Rp 190 juta.

Bakta menjelaskan, sumbangan wajib masuk Fakultas Kedokteran Unud pada tahun 2012 ditetapkan Rp 190 juta untuk menghindari 'perang' sumbangan.

"Pada jalur sumbangan khusus, yang lulus adalah calon mahasiswa yang memiliki nilai paling bagus jadi tidak berdasarkan besar sumbangan," kata Bakta.

Kondisi berbeda terjadi pada tahun sebelumnya, di mana besar sumbangan tidak ditetapkan, sehingga terjadi kasus calon mahasiswa yang pintar, tapi karena sumbangannya paling sedikit akhirnya dinyatakan tidak lulus. "Kasihan orang pintar tidak lulus karena kalah dalam sumbangan," ujar Bakta.

Sumbangan tersebut menurut Bakta, akan dipakai subsidi silang bagi 15 calon mahasiswa miskin berprestasi. "Sumbangan ini untuk menutup mahasiswa yang bebas biaya," katanya.

Tahun ini, Unud yang memiliki 44 fakultas, menerima 1.346 mahasiswa dengan jumlah pelamar mencapai 15.527 orang.

Fakultas yang paling populer adalah Fakultas Kedokteran dengan daya tampung sebanyak 64 orang dengan jumlah pelamar 2.188 orang, disusul Akutansi dengan daya tampung 66 orang dengan jumlah pelamar 1.474, Manajemen 66 orang dengan pelamar 1.394, dan Farmasi 30 orang dengan pelamar 886 orang.
kapasitas 64 mahasiswa
--- jalur khusus jatah 30 orang = 15 beasiswa + 15 subangan wajib 190jt.
--- jalur umum 34 mahasiswa lewat UMPTN?
trus biasanya ada jatah keluarga dosen + dokter senior, apa dah dihapus?

kenapa gak ada kedokteran yang ikatan dinas ya...
jadi pas masuk dah gak mikir biaya kuliah dll, yang penting fokus belajar dan berbakti untuk masyarakat.
pas lulus gak ngumpul dijakarta ato kota2 besar lainnya, tapi mengabdi ke seluruh pelosok negeri ini.
gak seperti sekarang ini, kedokteran mirip industri, para dokter dah gak jadi pahlawan kesehatan masyarakat, tapi dah jadi SPG farmasi dan alkes :berdukas

trus kemana APBN pendidikan yang 20% Rp.266,900.000.000.000,00 itu mengalir?
trus kemana APBN kesehatan yang sekitar Rp.31.000.000.000.000,00?
apa lebih fokus ke pembangunan fisik? berorentasi proyek?
sementara pembentukan karakter SDMnya dinomor sekiankan.
atau ada yang bisa menjelaskan kalau kecurigaan saya ini salah?
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...