Jauh dari Pancasila dan UUD 1945, Indonesia Negara Gagal (Fail State)

[imagetag]
Sudah dua periode Presiden SBY memerintah,
hasilnya dibilang 'fail'? Terlalu!


Jauh dari Pancasila dan UUD 1945, Indonesia Negara Gagal
MONDAY, 25 JUNE 2012 01:07

Jakarta - Indonesia menjadi negara gagal (failed state), sebagaimana dilansir hasil survei lembaga Amerika Serikat, The Fun for Peace (FFP). Itu terjadi karena Pancasila dan UUD 1945 belum menjiwai penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Penilaian itu disampaikan Ketua Umum Komite Pimpinan Pusat Partai Rakyat Demokratik (KPP-PRD), Agus Jabo Priyono, saat konferensi pers di Coffe Phoenam, Jakarta Selatan, Minggu (24/6), terkait seminar "Pancasila dan UUD 1945 sebagai Dasar Persatuan Nasional Untuk Merebut Kembali Kedaulatan Bangsa" yang akan digelar besok, Senin, (25/6) di Hotel Sahid Jakarta.

"Betapa terpukulnya kita sebagai bangsa Indonesia, tatkala negara tercinta ini disebut 'negara gagal' (failed state) dan menempati urutan ke-63 dalam daftar negara gagal. Dengan peringkat itu, Indonesia dikategorikan dalam kelompok 'warning'," ungkapnya.

Kita bisa saja tidak setuju dengan tudingan di atas. Akan tetapi, ada satu hal yang tak dapat dibantah, cita-cita masyarakat adil dan makmur makin menjauh dari harapan. Masih banyak rakyat Indonesia yang terperangkap dalam kemiskinan, yakni sebesar 30,02 juta orang.

Kemudian, korupsi terus merajalela dan menempatkan Indonesia sebagai negara terkorup di Asia-Pasifik. Kekayaan alam kita habis dikuras dan dijarah perusahaan asing. Ditambah lagi, konflik horizontal terus merobek-robek rasa peri-kebangsaan kita.

Muncul pertanyaan yang terus berulang, kenapa hal itu bisa terjadi. Survei Kompas awal Juni lalu, sudah memberi jawaban tuntas. Menurut survei itu, sebagian besar responden (rata-rata berkisar 80%) menganggap berbagai persoalan bangsa saat ini, akibat perilaku elit yang korup, menipisnya kepercayaan terhadap negara, ketimpangan sosial, perilaku diskriminatif terhadap minoritas, dan minimnya sosok panutan bangsa.

Mayoritas rakyat Indonesia melihat, berbagai persoalan bangsa saat tidak terlepas dari kegagalan penyelenggara negara. Pemimpin kita (elit) gagal memberi arah kepada kehidupan berbangsa dan bernegara. Padahal, sejak proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia sudah dibekali oleh para pendiri bangsa (founding father) dengan dua pedoman dasar, yakni Pancasila dan UUD 1945.

"Ini adalah buah dari makin ditinggalkannya Pancasila sebagai jati diri bangsa. Pancasila dan UUD 1945 belum menjiwai penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara," cetusnya kembali menegaskan.

Kondisi itulah yang mendasari pemikiran dan mendorong KPP PRD menggelar seminar nasional untuk memfasilitasi berbagai ide dan keinginan untuk mengembalikan Pancasila dan UUD 1945 sebagai pedoman bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kembali cita-cita nasionalnya dengan tema "Pancasila dan UUD 1945 Sebagai Dasar Persatuan Nasional Untuk Merebut Kembali Kedaulatan Bangsa."

Seminar akan dihelat di Ruang Puri Agung Hotel Sahid Jakarta, 25 Juni 2012, dari pukul 09.00 WIB hingga 16.00 WIB. Seminar ini akan menghadirkan sedikitnya 800-an orang peserta dari berbagai latar belakang, seperti tokoh politik, pimpinan serikat buruh, organisasi pemuda dan mahasiswa, serta masyarakat umum.
http://www.gatra.com/nasional-cp/1-n...a-negara-gagal

---------------

Introspeksi saja semua jajaran elit Negara ini, bukan hanya Presiden dan kabinetnya saja, tapi juga semua anggota DPR dan Pejabat di daerah-daerah itu

:berduka
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...