Kasihan Anas yg Mungil, Kanan-Kiri "dijepit" Ventje Rumangkang & SBY yang Gede Besar

[imagetag]
Ventje Rumangkang

Ventje: Silaturahmi Pendiri Beri Masukan DPP (untuk Singkirkan Anas?)
Kamis, 14 Juni 2012 | 01:30 WIB

INILAH.COM, Jakarta - Ketua Umum Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat (FKPD-PD), Ventje Rumangkang mengatakan, acara silaturahmi deklarator untuk memberi masukan ke DPP. Masukan itu, menurut Vintje, terkait dengan tingkat kepercayaan masyarakat yang menurun drastis terhadap Demokrat. Bahkan, juga dirancang pertemuan nasional. "Forum ini mengajak mereka berkupul kembali dan khususnya untuk sikapi internal Partai Demokrat, yang menurut LSI dan Lemaga survei lainnya, Partai Demokrat sedang alami penurunan elektabilitasnya," ujar Ventje di Hotel Sahid, Jakarta, Rabu (13/6/2012) malam.

Menurutnya, silaturahmi ini dimaksudkan untuk memberikan masukan kepada DPP dan Dewan Pembina Partai Demokrat dalam menyikapi permasalahan ini. "Oleh karena itu, kami bersama pengurus lainnya, kita rumuskan bagaiman rumuskan pertemuan nasional dalam rangka kita tukar menukar pendapat untuk mencari solusi persolan Partai Demokrat sekarang ini," imbuhnya.

Ventje mengatakan, dalam silaturahmi ini tidak akan membahas kasus-kasus korupsi yang saat ini menyeret Partai Demokrat. Sebab kasus itu sudah ditangani oleh aparat penegak hukum. "Tapi mengajak seluruh potensi partai Demokrat, bersama DPP dan sebagainya dan ini petemuan pertama seluruh komponen demokrat bersatu untuk mengahadiri acara ini. Tentunya ada solusi yang terbaik bagaiaman kita membangun kembali citra Partai Demokrat kedepan," ungkapnya.
http://nasional.inilah.com/read/deta...ri-masukan-dpp

[imagetag]
Sby

SBY Minta Kader Mundur, Siapa yang Dibidik?
Kamis, 14 Juni 2012 | 08:03 WIB

INILAH.COM, Jakarta - Dalam sambutannya pada acara Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat (FKPD-PD) Rabu (13/6/2012) malam, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono meminta kader Demokrat yang bermasalah untuk mundur. Siapa kader yang dibidik? Pada kesempatan tersebut, SBY mengatakan kalau Demokrat tetap mengedepankan politik santun, cerdas dan bersih. Sehingga, bagi kader yang bermasalah, daripada membuat malu dikemudian hari lebih baik mundur sekarang juga dan hengkang dari Partai Demokrat. "Dari pada memalukan di kemudian hari, lebih baik mundur sekarang juga dan tinggalkan partai ini," tegas SBY. Bahkan, SBY dua kali menegaskan sikap tersebut.

Menanggapi pernyataan itu, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Ramadhan Pohan mengakui bahwa pernyataan tegas SBY tersebut ditujukan ke kader Partai Demokrat. Benarkah itu untuk Ketua Umum DPP Anas Urbaningrum? Mengingat desakan-desakan agar Anas lengser belakangan ini kembali marak disuarakan lagi. "Tidak orang ke orang. Ke siapa saja kader, termasuk saya sendiri. Siapa saja. Ini pernyataan dari pendiri. Itu menurut saya Demokrat besar karena mereka," jelas Ramadhan, di Jakarta, Kamis (14/6/2012).

Wakil Ketua Komisi I DPR ini juga menilai bahwa pernyataan SBY tersebut masih bersifat umum. Belum langsung menunjuk kader Demokrat. Namun, lanjutnya, dia yakin kalau ke depannya, siapa saja yang terlibat, SBY akan menunjuk langsung kader tersebut dan memintanya mundur serta keluar dari Partai Demokrat. "Kalau saya kena (bermasalah dengan hukum, red), saya akan mengundurkan diri. Bisa saja hari ini SBY pakai kalimat normatif. Berikutnya? Yang jelas partai ini ada SBY dan Ventje Rumangkang dan pendiri lainnya. Kami tinggal meneruskan pernyataan tegas dan keras dari pendiri itu. Bagi kita yang menginginkan politik bersih, itu harus benar dicontoh," jelas Ramadhan.
http://nasional.inilah.com/read/deta...a-yang-dibidik

[imagetag]
Anas

Anas Urbaningrum: Tenang Saja ...
Kamis, 14 Juni 2012 | 00:01 WIB

INILAH.COM, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum tak mau reaktif menyikapi manuver Forum Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat. Kepada seorang sahabat dekatnya, Anas mengatakan, dia tetap tenang dan tidak akan melakukan manuver-manuver yang memperburuk soliditas Partai Demokrat. "Mas Anas bilang, 'tenang saja, wassalam' tidak ada tanda-tanda beliau marah, gelisah atau panik," ujar Aminuddin Syam kepada INILAH.COM, Rabu (13/6/2012).

Menurut petinggi Korps Alumni HMI (Kahmi) Cabang Sulawesi Selatan (Sulsel) ini, Anas tidak akan terprovokasi menghadapi manuver Forum Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat yang dikomandoi Ventje Rumangkang. "Mas Anas minta kami tetap tenang, tidak perlu khawatir dan tidak perlu ada gerakan apapun, karena beliau sudah bersumpah kalau terlibat korupsi Hambalang siap digantung di Monas," tegas Amin. Sebelumnya diberitakan, dalam silaturahim Forum Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat SBY membuat pernyataan tegas, meminta kader Demokrat yang bermasalah untuk lebih baik mundur saja. "Dari pada memalukan di kemudian hari, lebih baik mundur sekarang juga dan tinggalkan partai ini," tegas SBY, Rabu (13/6/2012)
http://nasional.inilah.com/read/deta...m-tenang-saja-


Kumpulkan Forum Pendiri Demokrat
"SBY Tampak Kebingungan Mulai Otoriter"
Kamis, 14 Juni 2012 | 10:50 WIB

INILAH.COM, Jakarta - Keputusan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (PD), Susilo Bambang Yudhoyono, untuk bertemu jajaran pengurus daerah (DPD) PD dan pendiri partai di Hotel Sahid Jakarta, semalam, dikritik karena dianggap wujud tidak menggunakan cara-cara demokratis dalam menengahi konflik partai. Menurut Peneliti LIPI Siti Zuhro, langkah yang diambil SBY itu, secara struktural dan organisatoris, adalah tidak benar karena ada jenjang kepengurusan di dalam partai.

Terkecuali seorang ketua umum berhalangan tetap, menurutnya, tidak ada alasan bagi SBY untuk melakukan pertemuan terkait partai tanpa kehadiran pejabat struktural Dewan Pimpinan Pusat (DPP), khususnya Ketua Umum Anas Urbaningrum. "SBY itu patron, dia seharusnya ada di atas faksi-faksi yang ada. Kalau ada yang salah, ya bicarakan saja terbuka. Ini demokrasi, semuanya dibicarakan terbuka. Ini bukan eranya otoriter," kata Siti Zuhro di Jakarta, Kamis (14/6).

Dia mengatakan sekecil apapun itu, yang pasti Anas sebagai ketua umum, sudah pernah memberikan darma bakti ke partai. Kalaupun dia memiliki kesalahan, seharusnya SBY terbuka mau membicarakan bersama. Sementara cara SBY bertemu jajaran DPD dan forum pendiri partai justru terkesan berniat tidak melibatkan jajaran pengurus yang sah. Anas tidak hadir dalam pertemuan tersebut. "Ujungnya hendak memberi kesan ke publik, bahwa ada pengurangan fungsi dan peran ketua umum. Jadi sudah ada peminggiran yang sangat disengaja. Kalau demokrasi itu biasanya komunikasi dua arah. Kalau mampet seperti ini, ya namanya era otoriter," tegas Siti.

Siti Zuhro juga menilai SBY tampak kebingungan mengambil langkah hanya karena desakan pencopotan Anas dari para anggota Forum Deklarator yang notabene bukanlah forum resmi partai. Apabila SBY tidak kebingungan, menurut Siti, seharusanya dia mengingat bahwa ada aturan-aturan organisatoris yang harus diikuti.

Mekanisme pengambilan keputusan partai sudah jelas diatur di AD/ART, kata Siti, termasuk tata cara menggelar pertemuan partai.

Sebagai sebuah organisasi kepartaian, AD/ART PD jelas mengemukakan bahwa ada struktur DPD, DPW, DPP partai yang harus dikedepankan untuk bertemu bersama sebelum mengambil keputusan. Jauh lebih baik dan sesuai aturan apabila SBY sekalian mengumpulkan semuanya organ partai itu. Kalaupun ada suara forum deklarator, lanjutnya, seharusnya SBY hanya menganggap pernyataan mereka sebagai masukan yang akan digodok forum yang resmi. "Jangan justru disimpangkan. Apakah pernah AD/ART PD mengamanatkan forum deklarator itu sebagai solusi untuk menghadapi situasi kondisi emergency di partai? Kalau diambil cara yang tak diakui AD/ART, nantinya akan dipersoalkan," kata Siti.
http://nasional.inilah.com/read/deta...mulai-otoriter

--------------

Gua masih ingat waktu kecil dulu, emak gua sering bercerita tentang hewan Kancil yang cerdik, berhadapan dengan Gajah yang tinggi besar dan Buaya yang ganas mematikan, tapi keduanya mudah sekali kena tipu-tipu sang Kancil dan gampang dikadali ... :D
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...