Komisi III DPR Tak Dukung Upaya Berantas Korupsi. Gara2 Ketuanya akan Diselidiki KPK?

[imagetag]

Komisi III DPR Tak Dukung Upaya Berantas Korupsi
Minggu, 24 Juni 2012 | 21:05 WIB

INILAH.COM, Jakarta - Wacana penggalangan dana untuk gedung baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) disebut Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gajah Mada (Pukat UGM) sebagai wujud kampanye KPK. Pasalnya, keberadaannya sebagai lembaga ad hoc yang membantu pemerintah dalam memberantas korupsi tidak didukung Komisi III DPR RI. "Itu kampanye, ketika KPK serius memberantas korupsi ternyata tidak mendapatkan dukungan Komisi III DPR," terang Direktur Advokasi Pukat UGM, Oce Madril, kepada INILAH.COM, Minggu (24/6/2012).

Penolakan sebagian anggota Komisi III, lanjut dia, dilihatnya ada sesuatu antara Komisi Hukum tersebut dengan KPK. Yakni menyampaikan pesan kepada seluruh pimpinan KPK agar tidak mentang-mentang diamanahi memberantas korupsi lantas bisa bergerak bebas tanpa ada kontrol. Karena bagaimanapun yang memegang peranan penting dalam penentuan anggaran adalah Komisi III. "KPK jangan tentang-tenteng untuk memberantas korupsi, kami yang memegang (menentukan) anggaran. Bahwa DPR berkuasa," tegas Madril.

Karena berkuasa, maka dalam hal usulan gedung baru KPK dilihat dia adanya tawaran-tawaran tertentu yang hendak disampaikan kepada Abraham Samad Cs. Baik tawar-menawar dari pimpinan Komisi III DPR dan atau dari individu-individu tertentu di Komisi III. Dalam pimpinan komisi, Madril menyebut salah satu kasus, yakni bailout Century, sedangkan individu, ia menyebut upaya menyelamatkan kolega, saudara dan atau rekannya yang tersangkut kasus korupsi
http://nasional.inilah.com/read/deta...rantas-korupsi

Quote:

Ketua Komisi III DPR, Gede Pasek Suardika, Minta Kasus Hambalang Ditutup
Rabu, 20 Juni 2012 17:21 wib

JAKARTA- Ketua DPP Partai Demokrat (PD), mengungkapkan tudingan bahwa kader PD terlibat dalam kasus korupsi proyek Sport Center Hambalang tidak boleh berdasarkan opini melainkan harus didasarkan atas bukti-bukti dan vonis hakim. Bahkan Pasek meminta agar kasus tersebut ditutup apabila yidak memenuhi standar. "Kalau tidak memenuhi, ya sudah tutup saja," kata Pasek di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (20/6/2012).

Pasek menjelaskan, hingga saat meskipun kader Demokrat sering dikaitkan dengan kasus tersebut namun nyatanya belum ada kader yang terseret. Tudingan itu kata dia, terlihat dipaksakan untuk menyerang Demokrat. "Sampai sekarang kan tak ada yang terseret, kalau terkait ada. Itu beda kosakata. Terkait karena jabatan. Tapi keterlibatan untuk kondisi yang dikatakan korupsi, itu belum," ungkap Pasek.

Kata Pasek, yang lebih penting dalam kasus Hambalang ialah memastikan agar kasus tersebut berjalan dengan baik. Bukan menggiring opini. "Kami tak boleh mendesak kasus itu jalan atau tidak. Yang kita desak memastikan kalau proses hukumnya jalan dengan baik. Sesuai hukum acara yang tepat. Kalau tidak, itu penzaliman," tutupnya.
http://news.okezone.com/read/2012/06...balang-ditutup

KPK Dalami Dugaan Keterlibatan Gede Pasek
Gede Pasek diduga menerima Rp120 miliar.
SENIN, 12 MARET 2012, 17:27

[imagetag]
I Gede Pasek Suardika, Ketua Komisi III DPR-RI

VIVAnews - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berjanji akan mendalami pengakuan Muhammad Nazarudin mengenai dugaan keterlibatan Ketua DPP Partai Demokrat, I Gede Pasek Suardhika, terlibat proyek yang berasal dari APBN. "Ya kita dalamilah, itu di penyidiknya nanti kita cek," kata Pimpinan KPK, Zulkarnain usai melakukan rapat kerja dengan Komisi Hukum DPR, di Gedung DPR, Senin 12 Maret 2012. Sebelumnya, Nazaruddin menyatakan Pasek menerima jatah Rp120 miliar dari proyek APBN. "Ada anggaran APBN 2011 yang mana jatah Rp120 miliar diserahkan dari Angie sebagai koordinator, yang mengelola Gede Pasek," tutur Nazaruddin di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin 12 Maret 2012.

Namun dia tidak menyebutkan, proyek apa yang dimaksud. Dia akan menyampaikan hal ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Proyek di Komisi X. Itu nanti akan saya laporkan resmi yang dikelola Gede Pasek," ucapnya.
Sementara, Gede Pasek telah membantah tudingan itu. Dia mengatakan tak memiliki perusahaan sama sekali. "Aku nggak punya perusahaan yang bergerak di bidang apapun. Wuih apalagi nilainya besar. Pak Nazar lagi panik karena saya konsisten jaga partai. Pak Nazar nggak dekat kenal dengan saya. Orang lagi stress, anggap saja lelucon," kata Pasek.

Dia menuding bahwa Nazar ingin menyerang semua orang di Partai Demokrat. Dia mengatakan, agar Nazar menyerahkan semua aset negara serta menyuruh agar istrinya pulang ke Indonesia. "Aku sarankan kepada Nazar, serahkan aset kepada negara. Gedung dan bangunan. Istrinya suruh balik ke Indonesia. Jangan begini," kata dia. Pasek juga mendesak agar penegak hukum menyita semua aset milik Nazarudin. "Kenapa selalu melempar sesuatu yang baru agar tidak mengejar aset," kata dia.
http://nasional.vivanews.com/news/re...tan-gede-pasek
----------------

Jadi Pejabat Tinggi di negeri ini bila menyadari masa lalunya ada borok-borok korupsi, pasti hidupnya tak akan pernah tenang. Sebab, setiap malam selalu dihantui ketakutan yang sama, bagaimana bila orang mengetuk pintu rumahnya di tengah malam, ternyata petigas Kepolisisan, atau kejaksaan, dan paling menakutkan kalau itu orang-orang KPK. Persaan itu masih akan terus berlangusng meskipu pejabat ybs sudah lengser hinga 5-10 tahun lalu. Coba lihat, betapoa banyak mantan Bupati, DPR dan Gubernur seta mantan menteri, yangs eharusnya tenang=tenang menikmati masa pensiunnya, tiba-tiba mendapat panggilan Kejaksaan atau KPK untuk datang ke instansi itu berkaitan dengan masalah korupsi di masa dia menjadi pejabat dulu. Itu baru dunia, betapa ribetnya, apalagi kelak di akherat!
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...