Menkominfo: Tarif Interkoneksi Kemahalan, Itu Lebay

[imagetag]

JAKARTA - Perubahan skema interkoneksi menjadi berbasis biaya menjadi Rp23 per SMS, telah diberlakukan pada 1 Juni 2012 lalu.

Adanya beberapa operator yang menganggap biaya tersebut terlalu mahal, menuai tanggapan dari Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring.

"Biaya interkoneksi Rp23 itu mahal? Maka itu bisa dikatakan Lebay. Jangan terlalu berlebihan, karena biaya terminasi tidak otomatis menyebabkan biaya di konsumen naik atau menjadi Rp23, dari yang selama ini nol rupiah," jelas tifatul di hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, senin (11/6/2012).

Karena itu, Tifatul tidak melarang jika ada operator yang ingin menaikkan harga SMS lintas operator, atau membebankan biaya Rp23 tersebut ke konsumen. "Kami tidak mengatur konsumen, tapi hanya operator saja," tuturnya.

"Semuanya terserah pada operator, apakah operator akan tetap menggunakan free SMS. Karena operator kan bukan hanya mendapatkan keuntungan dari SMS, ada juga voice, internet, RBT, dan lainnya," ungkap Tifatul.

Tarif interkoneksi ini, kata Tifatul, juga sebagai cara untuk mengatasi beberapa masalah antara operator dengan jumlah pelanggan kecil dan besar.

"Jadi, operator dengan 5 juta pelanggan, tentu jaringannya kan sedikit, seperti tower dan lainnya. Tapi kalau yang pelanggannya 100 juta, jaringannya sangat besar. Nah karena jaringan ini pakai biaya. Tapi si pelanggan kecil ini inginnya memakai jaringan besar itu free (gratis)," ungkap Tifatul.

Sehingga biaya interkoneksi Rp23 pun dinilai sebagai jalan tengah agar adil bagi semua pihak. Karena jika operator A mengirim SMS ke operator B, nantinya akan ada biaya terminasi Rp23 yang harus dibayarkan.

Selain itu adanya skema interkoneksi ini, kata Tifatul, juga akan mengurangi SMS spam karena banyaknya SMS gratis dari operator selama ini. "Jika SMS gratis tidak ada lagi, maka itu akan lebih bagus," pungkasnya.

Seperti diketahui, perubahan skema interkoneksi menjadi berbasis biaya telah diberlakukan pada 1 Juni 2012 lalu. Adapun perubahan skema interkoneksi SMS yang sebelumnya Sender Keep All (SKA) menjadi berbasis biaya (costbased).

Biaya interkoneksi SMS mengikuti hasil perhitungan biaya interkoneksi tahun 2010, yaitu sebesar Rp 23,- per SMS (sedangkan tarif pungut yang menjadi beban konsumen adalah biaya interkoneksi ditambah beberapa komponen biaya lainnya).

(amr)

SumberTKP : Okezone.com
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...