Obyekan si Oknum Brimob

BRIPTU Norman Kamaru dulu milih mundur dari Brimob, karena dapat tegoran keras saat kebablasan ngobyek jadi artis. Tapi itu masih mending. Yang keterlaluan kan Makbul, 30, oknum Brimob dari Polda Aceh ini. Ngobyeknya bukan rangkap kerja, tapi justru "ngerjain" bini orang. Keruan saja jadi urusan.

Melihat sejarahnya, Brimob sejak tahun 1976 telah membentuk Detasemen Gegana. Pada perkembangannya detasemen itu ditingkatkan menjadi Resimen II Brimob yang sejak 2003 berubah nama menjadi Sat I Gegana. Tugas utama Gegana ada tiga: mengatasi teror, SAR dan Jihandak (penjinakan bahan peledak).

Nggak dijelaskan, di bagian mana oknum Brimob Makbul ini ditugaskan. Misalkan di Jihandak begitu, kok sungguh keterlaluan. Sebab prakteknya, dia bukannya menjinakkan bom, malah beberapa hari lalu ditangkap gara-gara "menjinakkan" bini orang. Sudah barang tentu suami Watik, 26, marah besar dan mengadukan oknum Brimob ini ke Polda Aceh.

Ceritanya, Makbul yang sudah berkeluarga ini diam-diam punya WIL. Celakanya, perempuan yang jadi gendakannya ini juga bukan perempuan merdeka, tapi sudah punya suami dan anak. Namun yang namanya cinta, faktor-faktor begini sering diabaikan saja. Yang penting dianya mau, kenapa dibuat repot? "Pokoknya, di sini senang, di sana senang, marilah kita bergoyang, la la la la la……," begitu tekad oknum Brimob ini.

Kenapa Watik menjadi demikian terkiwir-kiwir (tergila-gila) pada Makbul. Jelas dari status sosialnya. Suami hanya pelayan toko, sedangkan lelaki satu ini anggota Polri yang berkabaret biru, meski harus disebut oknum. Dari segi usia, Makbul juga lebih muda. Pikir Watik kemudian, tongkrongannya saja begitu, apa lagi "tangkringan"-nya.

Dinah dan Makbul sudah lupa akan status dan posisi masing-masing. Seperti yang terjadi beberapa hari lalu, wanita warga Desa Mee, Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara ini menyuruh anaknya, untuk ikut ayahnya dulu di toko, karena dia mau ada urusan penting. Celakanya, sementara anaknya yang usia 6 tahun itu sedang berkemas-kemas mau ke toko, Watik terus telpun-telpunan dengan orang. "Kamu cepetan saja ke sini, situasinya aman terkendali….," ujarnya.

Watik mungkin berpikir, anak usia 6 tahun tahu apa urusan orangtua. Padahak si Upik yang cerdas ini terus merekam isi pembicaraan ibunya. Maka sampai di toko dia pun kepada sang ayah berkisah tentang apa yang didengarnya. Wah, sudah bisa dibayangkan, bagaimana kagetnya Hakim, 35. Ibu gila ini, mau selingkuh saja kok sampai bocor ke anak-anak.

Diam-diam Hakim pun lalu pulang, untuk memantau situasi. Habis magrib dari jauh dia melihat seorang lelaki bermotor masuk ke rumahnya. Begitu diintip, nampak Watik sedang makan mie pemberian lelaki itu. Buru-buru Hakim menghubungi Pak RT. Tapi saat kembali sejurus kemudian, busyetttt…….Watik istrinya sudah telanjang bulat bergumul dengan lelaki tak dikenal itu. Pengerebekan dilakukan, dan keduanya benar-benar tertangkap basah kuyup.

Ternyata lelaki ini anggota Brimob yang terpaksa disebut oknum. Setelah diproses di RT Makbul diserahkan ke Polsek Syamtalira, untuk diproses lebih lanjut. Kata polisi, misalkan suami Watik mencabut laporannya, sebagai anggota Brimob, dia akan tetap diproses oleh kesatuannya.

Ironis, oknum Brimob kok terlibat penjinakan bini orang. (JPNN/Gunarso TS)
http://www.poskotanews.com/2012/06/0...-oknum-brimob/
--------------------------------------------------------------------------
apabila ada nama dan tempat kejadian dari cerita ini,memang karena di sengaja
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...