Papua Ingin Diperlakukan Bak Warga Yogyakarta & Surabaya

Jakarta Warga Papua sejak Kongres Rakyat Papua pada tahun 2000 sudah berubah. Mereka sudah menanggalkan senjata dan kini ingin diperlakukan seperti warga Yogyakarta dan Surabaya.

"Dialog itu penting, tapi jauh lebih penting dialog untuk memperlakukan rakyat Papua sama seperti rakyat Yogyakarta, Surabaya dan lainnya. Mau ke mana-mana kita selalu aman," ujar Natalis Pigay, Intelektual Muda Papua.

Natalis mengatakan itu dalam diskusi polemik Sindo Radio bertajuk 'Papua yang Tak Kunjung Reda' di Warung Daun, Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (16/6/2012).

Menurut Natalis, meski warga Papua menanggalkan senjata, namun pemerintah malah melakukan pendekatan sekuriti.

Natalis menambahkan ada 14 ribu tentara dan 200 intelijen yang disebar di Papua. Sedangkan jumlah penduduk Papua 1,5 juta orang.

"Artinya satu tentara mengawasi 10 penduduk Papua," kata dia.

Atas pendekatan sekuriti tersebut, imbuhnya, salah satu koordinator Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Mako Tabuni atau MT terkena dampaknya. Mako ditembak mati padahal dia tidak melakukan demonstrasi.

"Dia turun dari atas bersama 2 orang temannya yang berdiri di samping, mereka langsung tembak Mako Tabuni. Bukan karena mereka demonstrasi. Ini negara hukum, jangan pernah menembak orang seperti tahun 1980," harapnya.

Mako Tabuni tewas tertembak saat penangkapan yang dilakukan aparat di Papua. Sementara 3 orang lainnya ditahan. Mereka ditengarai terlibat dalam sejumlah aksi di Papua.

http://news.detik.com/read/2012/06/1...aya?n991101605
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...