Piala Euro dan Bayang-bayang Isu Rasisme

[imagetag]

TEMPO.CO, Warsawa - Pesta bola akbar benua biru yang hari ini, Jumat 8 Juni 2012 dimulai, dibayang-bayangi aksi rasisme sejumlah kalangan. Belum lagi pesta dibuka, para pemain dari sejumlah tim nasional sudah cemas mendapat hinaan.

Tim Nasional Belanda misalnya, Kamis 7 Juni 2012 mendapat perlakuan tak sedap. Saat skuad Belanda mengelar latihan di Stadion Miejski, mereka ''dileceh'' dari jauh oleh para suporter Polanda. Berjajar di pinggir lapangan, mereka menirukan suara monyet kepada pemain Belanda berkulit hitam.

Sontak, ulah suporter Polandia bikin ''gondok'' Kapten De Oranje, Mark van Bommel. Segera, Sang Kapten minta koleganya menjauhi lapangan. Begitu latihan bubar, mantan gelandang AC Milan dan Barcelona itu ''curcol'' kepada wartawan soal peristiwa memalukan itu.

"Ini benar-benar aib, terutama setelah kembali dari Auschwitz'' kata Bommel seperti dilansir ESPN. " Anda dihadapkan dengan masalah ini. Kami akan membahas hal ini dengan UEFA," "Jika ini terjadi saat pertandingan, kami akan minta kepada wasit untuk mengeluarkan kami dari lapangan"

Bayang-bayang teror rasisme tak hanya mencemaskan Bommel. Pemain depan tim Nasional Italia, Mario Balotteli pun jauh-jauh hari sudah mewaspadai teror rasialis ini. Kepada The Sun, Rabu 30 Mei 2012, Balotelli pun mengancam "Andai ada yang melemparkan pisang ke arahku di jalan, sudah pasti saya akan bunuh orang itu" ujarnya. " Tak masalah saya masuk penjara untuk membunuh orang itu"

Bagaimana jika perlakuan rasis itu justru terjadi di pertandingan? Balotelli tak gentar. " Jika itu terjadi, saya akan meninggalkan lapangan dan pulang" kata pemain Manchester City ini. " Kita ada di tahun 2012. dan ini tak boleh terjadi." .

Kecemasan Balotelli beralasan. Sang pemain andalan City ini punya trauma karena aksi rasialis para suporter di lapangan. Februari 2012, saat membela City di Liga Europa, Balotelli jadi bulan-bulan lecehan para pendukung Porto.

Perlakuan buruk pun pernah diterima. Tahun 2009, saat masih bermain untuk Internazionale Milan, Balotelli dilempari pisang para suporter lawan sepanjang pertandingan.

Kecemasan kian memanasnya aksi rasialis dan kekerasan di Pesta bola ini tak bisa dihindari menyusul tayangan sejumlah media. BBC Panorama misalnya, menayangkan cuplikan gambar kalau sejumlah penonton memberikan penghormatan ala Nazi dan meneriaki para pemain berkulit hitam.

Mereka juga menghajar sejumlah pelajar berwajah Asia di Metalist Stadium di Kharviv, salah satu stadion yang akan digunakan dalam Piala Eropa 2012. Simbol Nazi dan tulisan "White Power" juga bertebaran di stadion.

Mantan pemain Inggris, Sol Campbell, sampai menganjurkan agar para keluarga dan penggemar tidak pergi ke Polandia-Ukraina. "Tinggallah di rumah, lihat melalui televisi, jangan mengambil risiko," katanya dalam video berjudul "EURO 2012: Stadiums of Hate" yang disiarkan stasiun televisi BBC pada Senin lalu. "Atau kamu akan berakhir di peti mati."

Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) sebenarnya sudah berupaya membendung aksi rasisme yang mungkin timbul selama Euro 2012 di Polandia dan Ukraina 8 Juni - 1 Juli 2012. Salah satunya, mengeluarkan izin kepada wasit, untuk menghentikan pertandingan begitu terjadi aksi rasis." Wasit dianjurkan menghentikan jalannya laga jika memang ada masalah" kata Michel Platini, Presiden UEFA, Kamis 7 Juni 2012.

Platini berjanji panitia akan tegas terhadap aksi teror ini. Apabila ada tim yang terbukti melakukan aksi kekerasan dan diskriminasi, Platini tak segan akan mendepaknya dari Piala Eropa -- begitu badan peradilan independen di UEFA memutus bersalah kasusnya. Karenanya, Platini meminta para pemain yang berlaga di Euro 2012 nanti untuk tidak keluar lapangan sebagai protes atas tindakan rasis.

=====

taun udah 2012
kelakuan masih 1942 :nohope:
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...