Polisi Malaysia Berwatak Seperti Predator pada WNI/TKI

[JAKARTA] Ketua Dewan Direktur Lembaga Kajian Publik Sabang-Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan menyatakan polisi Malaysia berwatak "predator" atau pemangsa yang membabi-buta menembaki hingga tewas atas WNI/TKI yang diduga terlibat kejahatan.

"Hal ini jelas tidak boleh dibiarkan, jika tak ingin lebih banyak lagi anak bangsa ditembak bagai binatang buruan di hutan, terlepas permasalahan yang dihadapi," katanya di Jakarta, Kamis, menanggapi penembakan hingga tewas oleh polisi Malaysia atas tiga WNI/TKI pada Selasa (19/6).

Kejadian itu menimpa tiga WNI yaitu Sumardiono (34), Marsudi (28), dan Hasbullah (25).

Dua nama pertama berasal Lumajang dan Bangkalan, Madura (Jawa Timur), sedangkan Hasbullah diketahui sebagai TKI di perkebunan berasal Praya, Lombok Tengah, NTB. Ketiganya dikabarkan menjadi korban penembakan polisi di kilometer 32, Jalan Selayang-Rawang, Selangor, Malaysia.

Sebelumnya tiga TKI asal NTB yakni Herman (34), Abdul Kadir Jaelani (25), dan Mad Noor (28) pada 25 Maret 2012 di kawasan Port Dickson, Negeri Sembilan, Malaysia diberondong peluru hingga tewas oleh lima polisi Malaysia.

� Syahganda mengatakan pemerintah Indonesia seolah tak mau sadar dalam memahami perilaku aparat penegak hukum Malaysia, yang sejauh ini cenderung mengkriminalisasi para WNI/TKI di negara tersebut.

Berulangnya korban nyawa tiga WNI akibat penembakan pada Selasa (19/6) lalu, katanya, mempertegas adanya watak 'predator' (pemangsa) dari polisi Malaysia karena membabi-buta menghadapi dugaan kasus menyangkut keterlibatan WNI/TKI.

Dikabarkan polisi Malaysia mendapatkan dua senjata yakni pistol semiotomatis dan jenis revolver yang dibawa para WNI/TKI di Selangor itu termasuk sebilah parang.

Ia menambahkan, seperti halnya yang dialami para korban TKI NTB, polisi Malaysia pun menengarai tiga WNI kali ini melakukan upaya perampokan rumah warga di Taman Templer Saujana, tak jauh dari Rawang, Selangor.

Lantaran kepergok patroli polisi, ketiganya kemudian kabur dengan mobil Proton Wira yang dianggap pula sebagai barang curian.

Berikutnya, terjadi pengejaran hingga mobil tiga WNI terperosok ke luar jalanan, dan membuat para WNI kabur sekaligus terjebak saling tembak dengan polisi yang mengejarnya.

Menurut Syahganda, berdasarkan keterangan yang dikutip Mabes Polri, para WNI itu ditembak di bagian dada dan saat ini jasadnya berada di Hospital Kuala Lumpur.

"Dengan fakta serta asumsi ini, dapat diherankan apakah benar terjadi saling tembak atau justru sengaja ditembak oleh polisi Malaysia. Juga, harus dipertanyakan bagaimana hasil pemeriksaan balistik menyangkut senjata ataupun peluru yang katanya digunakan para WNI," katanya.

Atas fakta itu pula, kata Syahganda, patut diragukan kejadian sebenarnya, apalagi kasus penembakan tiga TKI sebelumnya memang ibarat kesengajaan padahal polisi Malaysia mampu bertindak dengan cara sekadar untuk melumpuhkan.

Ia berharap Mabes Polri dan Kementerian Luar Negeri turun tangan menyelidiki ihwal tertembaknya tiga WNI itu, demi kehormatan negara dan rasa keadilan keluarga korban.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sepatutnya mengambil sikap tegas terhadap Malaysia karena sering terjadi penistaan oleh Malaysia dalam bentuk penyerobotan wilayah kedaulatan RI, maupun pelanggaran etika persahabatan kedua negara meliputi klaim berbagai warisan budaya nusantara yang disengaja Malaysia. [Ant/L-9]

http://www.suarapembaruan.com/home/p...a-wnitki/21533

Nih pemerintah gak ada tegas2nya khalempong liat.. baru aja kemaren ada tiga warga negara kita asal lombok yg tewas habis didor polisi malaysia bahkan diduga juga dicuri organ tubuhnya dan itu kasus gak tau kelanjutannya entah gimana, nah sekarang sudah muncul lagi kasus yang baru... :capedes
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...