Proyek Caleg 5-10 miliaran NASDEM Kayaknya akan Gagal! Tiba2 Hary Tanoe Dipanggil KPK

[imagetag]
Hary Tanoesoedibjo

Hary Tanoe Siap Diperiksa KPK Jumat
Rabu, 13 Juni 2012 | 14:52 WIB

INILAH.COM, Jakarta - CEO MNC Group yang juga pemilik PT Bhakti Investama (BI) Hary Tanoesoedibjo merasa heran dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pemanggilan dilakukan terkait perkara suap restitusi pajak PT Bhakti Investama (BI) yang melibatkan mantan Kasi Evaluasi KPP Sidoarjo Tommy Hendratno dan James Gunarjo. "Saya bingung dengan pemanggilan ini karena saya sama sekali tidak mengenai Tommy maupun James. James pun bukanlah karyawan BI," kata Hary dalam konferensi pers, Rabu (13/06/12) di Auditorium MNC Tower.

Hary juga mengakui jika hingga saat ini, ia belum pernah menerima surat pemanggilan dari KPK untuk diminta menjadi saksi dalam kasus ini. Namun, Hary menegaskan akan penuhi panggilan KPK. "Sebagai warga negara yang baik, saya akan memenuhi panggilan KPK pada Jumat (15/06/12) untuk menjelaskan seperlunya soal ini," kata Hary.
http://nasional.inilah.com/read/deta...iksa-kpk-jumat

[imagetag]
Kantor MNC

KPK Tangkap Pegawai Pajak
Hary Tanoe Diperiksa untuk Dalami Kasus Pajak
Rabu, 13 Juni 2012 11:15 WIB

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap CEO Media Nusantara Citra (MNC) Group Hary Tanoesudibjo, hari ini. Pemeriksaan Hary adalah sebagai saksi guna mendalami penyidikan kasus dugaan suap pajak, dengan tersangka Tommy Hendratno dan James Gunardjo. "Kami pengkajian lebih dalam," kata Ketua KPK Abraham Samad, sebelum mengikuti rapat dengan Tim Pengawas (Timwas) kasus Century di DPR, Jakarta, Rabu (13/6/2012).

Selain Hary Tanoesudibdjo, KPK juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap Darma Putra dan Wandhy Wira Riady selaku Direktur PT Bhakti Investama Tbk, serta Maya dan Lany selaku staf bagian finance PT Bhakti Investama. Mereka juga diperiksa sebagai saksi untuk kedua tersangka tersebut. Petugas KPK menangkap tiga orang di sebuah restoran di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, pada 6 Juni 2012. Dua orang di antaranya adalah Tommy Hendratno, Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Sidoarjo Selatan, Jawa Timur, dan James Gunardjo yang disebut-sebut sebagai perwakilan perusahaan investasi PT Bhakti Investama.

Di tempat penangkapan, petugas KPK menemukan amplop coklat berisi uang sekitar Rp 285 juta. Dugaan sementara, uang yang diberikan James kepada Tommy untuk memuluskan pemeriksaan lebih bayar pajak senilai Rp 3,4 miliar dari PT Bhakti Investama, milik petinggi Partai Nasional Demokrat (NasDem) Hary Tanoesoedibjo. Sebelumnya, Abraham menegaskan KPK serius mengusut kasus suap, guna membongkar mafia perpajakan. KPK akan menelusuri dugaan keterkaitan jajaran direksi maupun komisaris dengan kasus ini. Melalui pihak imigrasi, KPK telah melakukan pelarangan bepergian ke luar negeri atas nama Antonius Z Tonbeng terkait kasus ini.

[imagetag]

NasDem Bekali Caleg Logistik Rp5-10 Miliar
SABTU, 9 JUNI 2012, 11:05 WIB

VIVAnews - Partai NasDem mengaku tak main-main dalam mendulang suara di Pemilihan Umum 2014. Setiap calon legislatif partai itu tak akan berjuang sendirian dalam kampanye. "Kami bekali dan kami beri bantuan logistik seperti spanduk, iklan, dan sebagainya. Kebutuhan dasar untuk kampanye lah," kata Ketua Umum Partai NasDem Patrice Rio Capella dihubungi VIVAnews, Sabtu, 9 Juni 2012.

Hal ini, imbuhnya, berkaca dari praktek caleg partai politik selama ini yang habis-habisan untuk kampanye. Akhirnya, sang caleg sibuk mencari uang untuk mengganti modalnya saat menjadi anggota DPR. "Atau mencari uang untuk modal Pemilu berikutnya. Ini sangat menghantui," kata Rio.

Praktek seperti itulah yang akhirnya mengantar anggota legislatif ke balik jeruji karena terlibat kasus korupsi. Apakah NasDem memberikan bantuan berupa uang tunai? "Kami lihat situasinya. Rp5-10 miliar ini bukan dalam uang tunai. Kalau begitu, sama saja kami suruh mereka belanja," tegasnya.

Yang pasti, imbuhnya, partai tidak akan meninggalkan caleg mereka saat berkampanye dengan memberi bantuan kebutuhan dasar tadi. Adapun angka Rp5-10 miliar ini dihitung berdasarkan kebutuhan rata-rata per-daerah pemilihan (dapil). "Tapi, kalau ada dapil yang cukup Rp2 miliar bisa masuk, ya ngapain kami beri Rp5 miliar? Disesuaikan dengan dapil lah," imbuhnya.
http://politik.vivanews.com/news/rea...-rp5-10-miliar

--------------

Boleh jadi NASDEM saat melontar wacana Caleg seharga 5-10M hanya untuk 'test water" ... tapi tentu itu bikin semua orang marah dan tidak senang. Siapa pun akhirnya akan berpandangan sama, bahwa cukong gede di balik rencana proyek caleg miliaran itu adalah pemodal hary Tanoe. Sebab, kalau mengandalkan Suryo paloh, kelihatannya kecil kemungkinannya, mengingat bisnisnya agak merosot dan rugi besar belakangan ini. Orang pun pasti akan mengusut lebih jauh, darimana si Hary Tanoe bisa dapat duit segitu banyak untuk 'dibuang-buang' untuk kepentingan proyek poltik seperti itu? Utang? Boleh jadi! Tapi bagaimana kalau dananya berasal manipulasi pajak perusahaannya? Makanya, proyek NASDEM ini kayaknya akan jadi 'nasi adem' betulan! Itulah nasi yang akan di makan Hary Tanoe kalau dia sampai masuk bui milik KPK, nasin adem!

:beer:
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...