PSK Ukraina Sepi Peminat

"Jadi, siapapun yang menanamkan invstasi di bidang ini akan kecewa."

Prediksi Markian Lubkivsky, ketua penyelenggara Euro 2012 di Ukraina, terbukti benar, paling tidak hingga hari ini.

Sebelum Euro 2012, Lubkivsky mengatakan dirinya tidak percaya kalau gelaran Euro 2012 akan membuat permintaan pekerja seks komersial (PSK) akan meningkat. "Tidak akan ada waktu untuk seks," kata Lubkivsky kala itu.

Menurut Lembaga Swadaya Masyarakat yang menangani masalah ini, hingga saat ini belum ada peningkatan permintaan pelayanan seks sejak dimulainya Euro 2012.

"Setelah turnamen dibuka, saya berbicara dengan beberapa PSK di Kiev dan kota penyelenggara lain, tidak ada yang mengatakan mereka kebanjiran klien," ujar Olena Zuckerman, ketua Legalife, lembaga pelindung pekerja seksual.

"Jadi, siapapun yang menanamkan invstasi di bidang ini akan kecewa," ia menambahkan. Zuckerman juga mengatakan, hal serupa juga terjadi pada Piala Dunia 2010 lalu.

Seorang pekerja seks berusia 23 tahun yang memakai nama Milena mengatakan, melihat kondisi seperti ini, ia tidak berharap akan meraup penghasilan lebih banyak ketimbang biasanya. Bahkan, ia mengatakan saat ini sebagai "musim kering".

Untuk mengakali minimnya pelanggan, beberapa pekerja seks bahkan harus membayar agar nama mereka masuk dalam daftar yang dikumpulkan pengemudi taksi dan pemilik apartemen yang menyewakan apartemennya. Sedangkan untuk mencari tambahan pemasukan, mereka menyiasati dengan mengambil pekerjaan di klub-klub malam.

Awalnya, sempat muncul prediksi akan melonjaknya permintaan di bidang ini. Namun, gencarnya pemberitaan tentang risiko yang dapat terjadi, seperti banyaknya pekerja yang tidak memiliki keterangan sehat seperti yang dimuat di beberapa media Inggris, dituding menjadi penyebab menurunnya permintaan.

Jelang Euro 2012, media-media Inggris, cetak maupun elektronik memang gencar memberitakan soal hal-hal yang bisa mengancam keselamatan suporter, termasuk di bidang 'esek-esek' ini.

Namun, yang menjadi penyebab utama adalah mayoritas suporter yang datang memang hanya ingin memberi dukungan untuk tim kesayangan mereka. Seperti yang diungkapkan Yevhenia Kuvshynova, koordinator Convictus-Ukraine, LSM yang membantu pengidap HIV/AIDS.

"Lelaki tidak berminat untuk melakukan hal lain selain bir dan sepak bola sepanjang Euro 2012," ujarnya.

http://www.beritasatu.com/euro-2012/...i-peminat.html

sebulan ini no woman dulu ya :Yb
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...