Pura-Pura Berkaki Buntung, Bocah Pengemis Ditangkap

Megapolitan

Pura-Pura Berkaki Buntung, Bocah Pengemis Ditangkap

Penulis : Nesty Trioka PamungkasSenin, 18 Juni 2012 17:12 WIB

[imagetag]
Illustrasi Pengemis

JAKARTA--MICOM: Tak pernah mengenyam bangku sekolah, Budi Rahmat pun memilih melakoni hidup sebagai pengemis.

Untuk mendalami "pekerjaannya", Budi berpura-pura berkaki buntung. Anak berusia 12 tahun itu melipat kaki kanannya. Kemudian ia sembunyikan lipatan kakinya di dalam celana.

"Pakai celana longgar biar kakinya yang enggak kelihatan. Terus saya ngesot sambil minta-minta," kata Budi Rahmat, ditemui di Jakarta, Senin (18/6).

Budi yang berambut pirang itu mengaku kerap mangkal di sekitar sebuah sekolah swasta di Jalan Pattimura Jakarta Selatan. Kegiatan itu telah dijalaninya selama tiga bulan terakhir. Pendapatannya dari mengemisitu setiap hari berbeda. Paling banyak, dia mengaku pernah mendapat Rp50 ribu. Uang itu dipakainya untuk menyewa sebuah kontrakan, membeli makanan, dan membeli pakaian.

"Enggak tentu dapatnya, bisa cuma Rp20 ribu atau paling banyak Rp50 ribu per hari. Uangnya dipakai buat hidup sehari-hari. Enggak pernah buat obat (narkoba) sama minum (miras)," jelas Budi yang berkulit sawo matang.

Bocah asal Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan, itu tinggal di kontrakan dengan rekannya sesama pengemis yang juga kawan sekampung. Kontrakannya itu disebut Gudang Seng di RW 09, Halim, Jakarta Timur. Tiap bulan ia membayar sewa kontrakan sebesar Rp150 ribu. Ia menempati kontrakan itu sejak tiga bulan lalu, sejak ia pertama kali tiba di Jakarta.

Ia merantau ke Jakarta karena kedua orang tuanya sudah meninggal sejak ia kecil. Empat kakaknya pun bekerja serabutan di kampung.

"Saya di Jakarta baru 3 bulan, niatnya mau cari duit yang banyak. Saya dibawa ke Jakarta sama teman saya, Dodi. Dia yang pinjamin saya uang Rp100 ribu ongkos dari Palembang ke Jakarta. Dia juga yang ngajarin saya buat minta-minta dengan kaki buntung. Dia sekontrakan sama saya," papar Budi.

Akibat perbuatannya yang pura-pura buntung, Budi ditangkap oleh polisi dalam Operasi Gabungan. Ia dibina di Polsek Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Ia mengaku tidak kapok meski telah dua kali dibina polisi. Dia mengaku tahu alasan ia diamankan dan dibina oleh polisi.

"Ya karena saya ganggu orang-orang. Tapi kan saya cuma mau cari duit. Tabungan saya tinggal Rp500 ribu sekarang, mau saya pakai buat pulang ke Palembang pas mau puasa nanti," ucap Budi yang bertubuh kurus.

Kepolisian membenarkan Budi sebelumnya pernah terjaring dalam operas pekat. Kali ini Budi terjaring kembali dalam operasi pada Minggu (17/6) malam. Budi dinilai meresahkan masyarakat meski tidak melakukan perbuatan pidana. Budi segera dibina dan dipulangkan ke orang tua maupun saudara terdekatnya.

"Kita bina dia karena tidak melakukan pidana dan masih di bawah umur. Segera kita kembalikan ke pihak keluarga, saudara atau kerabat terdekatnya," kata Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Ipda Dalby. (Nyt/OL-3)


http://www.mediaindonesia.com/read/2...emis-Ditangkap



Makin banyak Trik para Pemalas-Pemalas ini... :mad:
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...