Seskab: anggaran Paspampres turun, Fitra: anggaran Paspampres naik.

Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam, mengatakan bahwa Pasukan Pengaman Presiden (Pampampres) telah melakukan penghematan.

Dipo menjelaskan, pada tahun 2011 anggaran Paspampres mencapai Rp 45 miliar, pada tahun 2012 ini anggaran lembaga pengamanan Presiden itu hanya Rp 34 miliar.

"Jadi menurun, bukan naik," tegas Dipo seperti dilansir situs resmi seskab.go.id

Saat wartawan menyampaikan bahwa penurunan itu terjadi karena tidak ada anggaran pembangunan gedung, sehingga biaya operasional Paspampres di anggaran 2012 naik Rp 2 miliar, Seskab Dipo Alam menyatakan, kenaikan itu masih dalam batas yang wajar.

Menurut Seskab Dipo Alam, selain mengamankan Presiden dan Wapres, tugas Paspampres juga mengamankan Kepala Negara/Kepala Pemerintahan yang datang ke Indonesia. Dengan demikian, frekuensi kehadiran tamu negara juga berpengaruh pada naik/turun anggaran Paspampres.

Hal senada juga disampaikan Asisten Intelijen Paspam*pres, (Letkol) Edmil Nurjamil. Ia me***nilai, anggaran Paspampres se***besar Rp 34,4 miliar adalah wa**jar. Meng*ingat kebutuhan Pas**pampres da*lam men*ja*lan*kan tu*gas terus me*nyesuaikan de*ngan kondisi.

"Kami bekerja selalu dinamis, khususnya untuk kebutuhan alut*sista. Semakin modern anca*man maka akan semakin tinggi bia*ya alat teknologinya," kata*nya.

Dia mencontohkan salah satu ancaman yang dapat menge*luar*kan anggaran besar yaitu anca*man bom yang semakin canggih dengan jarak jauh dapat mele*dak. Dengan kondisi demikian, maka pihaknya membutuhkan tek*nolo*gi yang canggih pula untuk me*nangkalnya.

Selama ini pihaknya sudah me*lakukan pengamanan secara mak*simal kepada simbol-simbol ne*gara seperti Presiden, Wakil Pre**siden maupun tamu negara se**ting*kat Presiden yang datang ber*kun*jung ke Indonesia. "Kita ber**tugas selalu maksimal dan profe*sional," katanya.

Terkait besarnya anggaran un*tuk pembinaan dan pelatihan bagi para anggota Paspampres, Edmil menjelaskan, hal tersebut me*mang dibutuhkan.

"Setingkat pro**fe*sional ada fungsi opera*sio*nal, pembinaan dan pelatihan. Be*tul ang*garan itu sangat dibu*tuh*kan untuk men*dukung agar bekerja da*pat pro*fesional selama 24 jam," demikian Edmil. (RMOL)

Sementara itu, Koordinator In*ves**tigasi dan Advokasi Forum Na**sional Untuk Transparansi Ang*garan (FITRA) Uchok Sky Kha*dafi di Jakarta, mengatakan sekilas kalau perhitungannya seperti itu memang sepertinya ter***lihat turun. Namun bila dirinci se***betulnya anggaran penga*ma*nan Presiden dan Wapres itu mengalami kenaikan.

Tahun lalu anggaran Rp 50,2 miliar itu digunakan untuk mem*bangun sarana prasarana Paspam*pres. Total besarannya mencapai Rp 18,6 miliar.

"Anggaran bersih pengamanan Presiden dan Wapres tahun 2011 se**besar Rp 31,6 miliar. Tahun 2012 menjadi Rp 34,4 miliar. De*ngan demikian ada kenaikan Rp 2,8 miliar," kata Koordinator In*ves**tigasi dan Advokasi Forum Na**sional Untuk Transparansi Ang*garan (FITRA) Uchok Sky Kha*dafi di Jakarta, sebagaimana dinukil situs Rakyat Merdeka.

Ucok merinci, anggaran duku*ng*an logistik Paspampres tahun 2011 sebesar Rp 21,8 miliar se*dangkan tahun 2012 menjadi Rp 22,5 miliar. Anggaran pembi*na*an personil Paspampres tahun 2011 nilainya Rp 7,8 miliar, se*dangkan tahun 2012 menjadi Rp 9 miliar.

Lalu pengawasan internal Pas*pampres tahun 2011 sebesar Rp 150 juta melonjak menjadi Rp 218 juta pada 2012. "Untuk ope**ra*sional dan latihan Pas*pampres naiknya dua kali lipat. Ta*hun lalu hanya Rp 859 ju*ta, se**karang naik menjadi Rp 1,8 miliar," jelasnya.

Namun, ada juga anggaran yang turun. Misalnya, anggaran In*telijen Paspampres tahun 2011 se**besar Rp 574 juta turun men*jadi Rp 528 juta.

"Anggaran pengamanan Pre*siden seharusnya tidak naik, dan di*alihkan untuk mengentaskan ke****miskinan. Presiden harusnya me**mahami, mengamankan rak*yat dari ancaman kemiskinan itu sangat penting," tukasnya. (seskab/rm/sol)

SWATT Online
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...