Suami Keluarga Berantakan

KERJANYA di kantor Keluarga Berencana (BKKBN), tapi keluarga Kadri, 45, sendiri malah berantakan. Bagaimana tidak? Dua puluh tahun berumah tangga hobinya selingkuh melulu, sehingga Ny. Neneng, 40, pun kesal. Pada keributan kesekian kalinya, istri memenangkan pertikaiaN, sehingga Kadri digetok kepalanya pakai batu hingga wasalam.
Di masa Orde Baru, yang namanya KB populer sekali. Setiap pasangan usia subur dianjurkan ber-KB, punya anak cukup dua, laki perempuan sama saja. Ketika kondom sudah masuk desa, buat anak yang nggak ngerti dibuat main balon-balonan. Dulu, Kepala BKKBN seperti Haryono Suyono, populer sekali. Sekarang, meski kantor BKKBN masih ada tapi sudah kehilangan gaungnya. Karena sekarang KB itu seperti sunah saja, dulu kan setengah wajib.
Di Makasar, mungkin karena pekerjaan kantornya tak sesibuk di masa Orde Baru dulu, oknum BKKBN-nya bernama Kadri, jadi punya waktu untuk…. selingkuh. Dulu kondom dibagi-bagikannya kepada para pasangan usia subur, kini justru jadi pemakai sendiri. Soalnya ini memang menjadi piranti pengaman dari aksi mesumnya. Dengan cara begini, diharapkan selingkuh itu tetap menjadi akronim: selingan indah keluarga utuh.
Awalnya sang istri tidak tahu aksi serong suami. Tapi sebagai PNS yang tidak punya rekening gendut, lama-lama duit untuk rumah banyak juga yang dialirkan Kadri kepada wanita cem-cemannya. Nah, di sinilah Ny. Neneng mulai mengadakan penyelidikan dan pengusutan. Meski aliran uang itu tak sampai terdeteksi pihak PPATK (Pusat Pelaporan & Analisa Transaksi Keuangan), Neneng lama-lama tahu ke mana saja gaji suami sebagian dilarikan. Sejak itu rumahtangganya mulai kacau. Sadis nggak, pegawai kantor Keluarga Berencana, kok keluarganya berantakan sendiri.
Bagaimana nggak disebut berantakan, hampir setiap hari mereka berantem melulu, padahal anak-anak sudah beranjak gede. Tapi di mana saja lelaki sama, maunya menang sendiri. Untuk menutupi kesalahannya, Kadri warga Desa Mangadu, Mangarabombang, Takalar ini tega main tempeleng istri. "Diam nggak, mau saya swing lagi dagumu sampai mengsol?" ancam Kadri selalu.
Ya, hampir setiap hari Neneng jadi korban penganiayaan suami, gara-gara mengkritisi aksi selingkuhnya. Bainya wanita penyabar ini, meski jadi sangsak tinju suami selalu, dia tak sampai hati melaporkan kasus KDRT ini kepada hamba wet (polisi). Dia masih mencari sisi baiknya dari kemelut ini. Neneng memang tidak mau, gara-gara laporannya lalu Kadri ditahan, dan kemudian dipecat dari PNS. Kan ngebelangsak semua jadinya.
Namun agaknya Kadri tak sadar diri dari kelakuannnya yang sadistis bin egois itu. Beberapa hari lalu kembali dia menghajar bininnya gara-gara hobinya main perempuan dikecam istri. Sesabar-sabarnya perempuan, jika disakiti terus akhirnya ya melawan lah. Dan kali ini Neneng benar-benar unjuk "kebolehan". Saat di dekatnya ditemukan batu, langsung ditimpukkan ke kepala suami, pletak. Kadri oleng dan terjatuh. Neneng yang sudah kesetanan ambil batu itu lagi dan untuk kesekian kalinya digetokkan ke kepala suami berulang kali.
Kadri pun tewas dengan mandi darah. Neneng yang bisa nyetir segera ambil mobil dan mayat suami dibuang di pinggir jalan jalan Bontonompo, tidak jauh dari kantor Polsek Bontonompo, Kabupaten Gowa. Lantaran Neneng ini tak sampai pakai jilbab dan bercadar macam Neneng-nya M Nazarudin, dengan cepat bisa terlacak, apa lagi di mobilnya banyak ditemukan darah kering. "Habis kesabaran saya Pak, 20 tahun berumahtangga isinya cuma main gebuk dan selingkuh," kata Neneng di depan polisi.
Malu dong, pegawai Keluarga Berencana kok berantakan. (JPNN/Gunarso TS)
poskota
susah emang kalo selingkuh jadi hobi :cd
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...