Apa manfaat Indonesia di tubuh IMF?

[imagetag]

Saat ini, roda keberuntungan telah berputar. alih-alih Indonesia mengiba IMF untuk meminjamkan dananya, malah Tanah Air kini yang mempertimbangkan untuk memberikan bantuan bagi IMF.

Kedatangan Direktur IMF, Christian Lagarde yang dijadwalkan pada hari ini hingga besok jauh berbeda dengan kedatangan IMF tahun 1998 lalu. Lagarde tidak membawa kopor penuh dengan data dan langkah-langkah ekonomi Indonesia, namun dia membawa sekopor penuh senyum.

Tak heran, Indonesia mempertimbangkan untuk menyumbangkan USD 1 miliar dari kotak pertahanan Tanah Air berbentuk cadangan devisa kepada IMF untuk 'menolong' negara lain dari krisis.

Saat ini, tiga negara bagian Uni Eropa tengah menghadapi titik kritis ekonomi mereka. Apalagi Yunani yang kini terlilit utang sangat besar. Disusul dengan Spanyol dan Italia. Secara total, IMF mengatakan bahwa pihaknya butuh sekitar USD 430 miliar untuk membantu negara tersebut. Untuk itu, dia membujuk beberapa negara berkembang untuk menyisihkan uangnya kepada IMF, termasuk Indonesia.

Empat negara berkembang lain seperti Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan sepakat untuk menyumbang USD 43 miliar untuk IMF.

Sementara, Menko Perekonomian Hatta Rajasa masih juga belum yakin untuk memberikan dana tersebut kepada IMF. Sementara DPR telah menunjukkan penolakannya.

Di sisi lain, Bank Indonesia menyatakan bahwa pinjaman tersebut akan diambil dari cadangan devisa. Artinya, bukannya Indonesia menambah modal, namun hanya membeli obligasi dari IMF untuk menambah modal lembaga tersebut memberikan dana talangan kepada negara-negara Eropa.

Meskipun tidak berasal dari anggaran negara atau APBN, dana tersebut patut dikritisi. Pasalnya, jika benar dana tersebut berasal dari cadangan devisa, maka cadangan devisa Nusantara akan kembali berkurang.

Padahal, saat ini Bank Indonesia sedang berkutat untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah terhadap USD dengan menggelontorkan dolar dari kantor cadangan devisa.

Bulan lalu, BI telah menggelontorkan USD 5 miliar untuk menstabilkan Rupiah. Dan dana tersebut hanya berhasil mempertahankan Rupiah di level Rp 9.500 per USD. Sementara target pemerintah adalah Rp 9.000 per USD untuk menjaga kestabilan APBN atau anggaran negara. Hingga akhir Juni lalu, cadangan devisa RI adalah sebesar USD 106,5 miliar.

Pengamat ekonomi Indef, Ahmad Erani Yustika juga menyayangkan adanya inisiatif sumbangan Indonesia untuk IMF. "Harus di review lagi. Apa manfaat sumbangan itu untuk Indonesia. Jika ini penyertaan modal, manfaat sudah hampir tidak ada karena kita sekarang lebih stabil dan tidak butuh pinjaman IMF," jelas Erani.

Erani menjelaskan, jika memang sumbangan tersebut untuk menaikkan porsi voting Indonesia di IMF, dinilai tidak signifikan. "Seperti menggarami laut. Sia-sia," kata dia.

Hal tersebut beralasan jika melihat Indonesia sebenarnya bisa mendompleng China dan Jepang yang sudah memiliki porsi suara lebih besar di IMF. Atau mungkin Indonesia hanya ingin mengemuka di dunia internasional?

Tetap, penolakan kedatangan Lagarde pun bermunculan. Padahal, kunjungan Direktur IMF ke Indonesia dilaksanakan hampir tiap tahun. Namun tahun ini terlihat istimewa.

Bagaimana dengan anda? Setujukah Indonesia berperan untuk menyumbang dana ke IMF?

http://www.merdeka.com/uang/apa-manf...tubuh-imf.html

komen TS :
IMF sekarang lagi cari peminjaman uang ke negara-negara berkembang utk membantu negara eropa yg lagi krisis.
apa untunya indonesia membantu IMF :bingungs
apa kemarin krisis indonesia 1998 IMF sangat menyekik leher indonesia sampe-sampe di jual BUMN-BUMN utk membayar bunga belum dgn utang utama.
Indonesia bangga dgn masuk G20 ,jadi maksudnya indonesia masuk G20 utk membantu IMF ya :bingungs
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...