Bos Kafe Tewas Bersama Cewek Malam

Bos Kafe Sembada Tewas di Ranjang Cewek Malam


MEDAN-PM

Aulia Pahlawan Sitepu (31) enjoy di Diskotik Retro. Ia ditemani teman wanitanya, Limi alias Cia Mi (33). Dari tempat hiburan di gedung Capital Building Jl. Puteri Hijau, Medan, itu pesta malam berujung maut itu berlanjut di Diskotik New Zone.

Pesta dugem maut ini terjadi saat Sitepu dan Cia Mi check-in di kamar 333 Hotel Sakura, Jl. Prof HM. Yamin, Medan, dinihari (12/7) kemarin. Aulia Sitepu, pemilik Kafe-Hotel-Karaoke-Oukup Sembada di Pasar V, Jl. Sembada, Padang Bulan, itu tewas saat seranjang dengan Cia Mi, cewek malam yang sering nongkrong di Diskotik Retro. Pengusaha asal Jl. Bunga Mawar, Kec. Medan Selayang, itu dilaporkan tewas usai kejang-kejang di ranjang hotel itu.

Atas peristiwa ini, Cia Mi, perempuan terakhir di akhir hayat Aulia Sitepu, hingga kemarin masih diperiksa di Mapolsek Medan Timur. Pada polisi penyidik, cewek berdarah Tionghoa ini mengaku mengenal Aulia Sitepu saat bertemu di Retro, Rabu (11/7) malam. "Kami ketemu di Retro, di diskotiknya. Saya sendiri, di sana dia ngajak nyambung," kata Cia Mi, warga Pasar Nol, Lubuk Pakam.

Soor dengan ajakan Sitepu, Cia Mi, yang malam itu mengendarai Kijang kapsul, memarkir mobilnya di pelataran parkir Capital Building. Dengan tujuan ke Diskotik New Zone di Jl. Wajir, Medan, Cia Mi naik ke Avanza milik Sitepu.

"Dia sempat ngajak ke Tobasa, tapi nggak jadi. Jadi kami ke New Zone aja," ucap Cia Mi di ruang penyidik.

Setiba di New Zone, persisnya saat enjoy di hall lantai 1 tempat hiburan itu, Sitepu lalu memesan 2 botol air mineral. Sementara Cia Mi, mengaku hanya memesan nasi goring special. "Dia pesan Aqua dua. Aku nampak dia nekan obat setengah, aku nggak ada (menelan obat)," celoteh wanita berstatus single ini.

Malam terus berdentum. Sekira pukul 02.45 WIB, Sitepu mengajak Cia Mi pulang. "Kami jam 2.45 check- in. Dia bilang mau tidur, aku suruh tidur di rumah kawannya aja. Tapi dia nggak mau, dia ngajak aku nginap. Aku bilang di JW lah, tapi dibawanya ke sini. Katanya dia tidak ada uang, di New Zone aja aku yang bayarin dia," jelas wanita tambun ini.

Saat perkenalan di Retro, Cia Mi mengaku Sitepu mengenalkan dirinya sebagai anggota Intel Polda. "Dia ngaku Intel Polda, mana ada dibayarnya aku. Aku yang malah bayar minuman dia pas di New Zone," kata Cia Mi. Nah, setiba di Hotel Sakura, mereka memperoleh kamar nomor 333. Kamar itu berada di lantai III gedung hotel itu. "Sampai di sana, aku mau buang air besar. Sakit perut aku, mencret-mencret," katanya.

Di ranjang kamar 333 itu, imbuh Cia Mi, Sitepu curhat padanya. "Dia curhat dengan aku, katanya dia lagi broken heart," ucapnya. Parahnya, aku Cia Mi, Sitepu memaksanya mendengar semua curhatnya. Jika tidak didengar, Sitepu dilaporkan mengancam akan bunuh diri di kamar hotel itu. "Saya suruh tempat temannya aja, tapi dia nggak mau. Nanti aku mau bunuh diri, katanya gitu," terang Cia Mi, mengulang ucapan Sitepu di tengah malam itu.

Namun karena sakit perut, curhat Sitepu terputus. Nah, usai buang air, Cia Mi mengaku keluar kamar mandi. Begitu keluar, Sitepu malah mengaku bisa meramal. "Dielus-elusnya tangan aku, katanya dia bisa meramal," sambungnya. "Dipegangnya tangannya aku dua-duanya, katanya aku ini orangnya sensitif dan keras kepala," kenang Cia Mi.

Karena perutnya sakit, anak ke empat dari lima bersaudara ini mengaku kembali buang air. "Aku boker 2 kali, mencret-mencret aku," ucap wanita beralis tipis itu pada POSMETRO.

Usai buang air besar, Cia Mi melihat Sitepu tidak lagi memakai baju. Lelaki itu hanya mengenakan handuk dan celana dalam saja. "Gitu aku keluar dia sudah tidak pakai baju, cuma pake handuk warna putih dan sempak warna putih," kata Cia Mi.

Selanjutnya, Cia Mi mengaku hendak tidur dan tidak ada melakukan apapun. "Habis itu aku mau tidur, tiba-tiba sekitar jam 04.58 WIB. Dia kejang-kejang, posisinya telentang," sambungnya.

Temuan itu kontan membuat Cia Mi langsung menghubungi petugas resepsionis Hotel Sakura. Selang beberapa menit usai laporan heboh Cia Mi, seorang petugas security dan resepsionis tiba di kamar 333. "Saya langsung telepon resepsionis, gitu saya lihat dia kejang-kejang. Lalu dibawa kerumah sakit, nggak taunya meninggal," kata Cia Mi pada sejumlah wartawan di ruang penyidik Polsekta Medan Timur.

Cia Mi membantah menerima duit dari Sitepu. Ia juga menyangkal menjalin hubungan intim di ranjang hotel itu. "Nggak ada, habis itu saya mau tidur. Saya lihat dia kejang-kejang gitu. Tangannya ke atas dan posisinya telentang," ucapnya.

"Memang aku sering main-main ke Retro, biasa sama kawan-kawan. Ini ntah kenapa sendirian, udah naas lah," kata wanita memakai kaos belang-belang ini.

Sementara, sebelum mewawancarai Cia Mi, saat kru koran ini tiba di Polsek Medan Timur, terlihat seorang wanita memakai baju hitam menangis seraya memegang kunci mobilnya. Ternyata wanita rambut sebahu itu adalah istri Aulia Sitepu, Ny. Seren. Kapolsekta Medan Timur Kompol Patar Silalahi pun berjalan menuju ruang penyidik. Di sana, Seren dan seorang adik Aulia Sitepu meminta agar surat segera dikeluarkan polisi agar mayat korban segera dibawa kerumah duka. Menurut Seren pada Patar, suaminya itu memang memiliki penyakit jantung. "Dia memang sering bilang, sesak nafas ku Ma. Ayok ke dokter, nanti kalau tiga kali meninggal aku," kata Seren pada Patar, mengulang perkataan suaminya.

Dikatakannya, pada tanggal 5 Juli lalu Sitepu telah dibawa berobat ke RS Tere Margareth Jl.Ringroad, Sunggal. Seren meminta jenazah suaminya dikebumikan secepatnya. "Mau dikebumikan secepat-cepatnya pak, karena dia muslim," ucap Seren pada Patar lagi. Saat ditanya lebih jauh soal modus dan motif kematian tragis Aulia Sitepu, Seren enggan berkomentar banyak. "Tidak usah terlalu diekspos kali," singkat Seren.

Hal senada juga dikatakan adik Aulia Sitepu. Menurutnya, abangnya itu memang memiliki sakit jantung. "Sudah tiga kali cek jantung," kata pria memakai baju kaos berkera ini. Dia juga mengaku, Cia Mi teman biasa Aulia Sitepu. Selang beberapa menit, Seren pun meninggalkan Mapolsekta Medan Timur, sedangkan adik Aulia menuju ruang Juper tempat Cia Mi diperiksa. Nah tiba-tiba saja, Cia Mi berteriak-teriak dari dalam ruang penyidik itu seraya bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menuju adik Aulia Sitepu yang berada di sampingnya.

Beruntung polisi langsung melerai pria itu saat akan memukul Cia Mi. Usai aksi amuk gagal itu, pria tegap itu tampak keluar dari ruang penyidik. Ia meninggalkan Mapolsekta Medan Timur.

Terpisah, tak satupun pekerja di Hotel Sakura mau berkomentar. "Saya dengar memang ada bang, sekitar jam 2 pagi tadi. Katanya sakit, tapi kurang taulah persisnya. Coba tanya ke dalam," kata pekerja seraya duduk di atas parkiran sepeda motor di belakang Hotel Sakura tersebut.

Sementara itu, salah seorang Satpam bernama Murdiono dirinya juga tidak mengetahuinya. "Nggak ada," katanya seraya menjaga sepeda motor para tamu. Saat menemui resepsionis, hal senada juga dikatakan Ika. "Nggak tau bang," katanya diamini dua teman lainnya yang berada di depan hotel tersebut.

Kapolsekta Medan Timur, Kompol Patar Silalhi saat dikonfirmasi Posmetro Medan mengatakan saat dilokasi kejadian tidak ditemukan obat-obat kuat dari kamar hotelnya. "Tidak ada ditemukan obat-obat di dalam kamarnya," katanya. Untuk memastikan penyakit jantung yang diderita korban, "Kita minta bukti sakitnya," sambungnya. "Masih kita selidiki penyebabnya," tandasnya.(eza/joe)

=========
http://www.posmetro-medan.com/?p=4622
=========

oalahhhh bang... dah ada sakit masih nekan2 inex lagi.. koit lah bang..

dek limi jadi berurusan sama pulkis..
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...