Bandung - Ketua DPD Partai Demokrat Jabar Iwan Sulandjana menyebut sosok seperti Joko Widodo alias Jokowi adalah sosok nyentrik dan disukai masyarakat. Dengan pandangan itu, akankah Partai Demokrat mengusung calon gubernur (cagub) dengan karakter seperti Jokowi dalam Pilgub Jabar 2013?
Iwan mengaku segala kemungkinan masih terbuka. Jika kemudian ada sosok yang nyentrik namun dinilai mampu memimpin Jabar, bukan tidak mungkin orang itu diusung Demokrat pada pilgub nanti.
"Kita lihat saja nanti," ucap Iwan dalam konferensi pers di Hotel Karang Setra, Jalan Karang Tineung, Rabu ((11/7/2012).
Jika melihat hasil beberapa lembaga survei, Jokowi untuk sementara unggul atas para saingannya pada Pilgub DKI. Dari situ, ia melihat sisi nyentrik Jokowi punya nilai tambah di mata masyarakat sehingga ia dipilih banyak orang.
"Masyarakat itu suka orang yang berpenampilan beda. Yang paling utama, sekarang orang itu melihat kandidatnya, bukan partainya," jelasnya.
Iwan sadar popularitas Demokrat terus menurun dari waktu ke waktu. Untuk itu, diperlukan sosok cagub berkarakter kuat, mampu memimpin Jabar dan popularitas serta elektabilitasnya tinggi.
Namun semua itu tergantung keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat. Sebab untuk memutuskan siapa calon yang akan diusung pada pilgub nanti ada pada kebijakan Majelis Tinggi.
Soal siapa yang bakal diusung Demokrat pada pilgub, Iwan menyebut hal itu baru bisa diketahui September mendatang. Sebab Demokrat belum menentukan survei sebagai bagian dari upaya partai sebelum memutuskan siapa calon yang diusung.
"September nanti baru diumumkan. Setelah lebaran kan nanti partai melakukan survei. Kita harapkan setelah survei itu, siapa calonnya, segera diumumkan," papar Iwan.
http://bandung.detik.com/read/2012/0...seperti-jokowi
Yang penting bukan mendukung calon gubernur Jabar yang seperti Jokowi, tetapi apakah paradigma Partai yang mendukung sama dengan paradigma Jokowi!
Iwan mengaku segala kemungkinan masih terbuka. Jika kemudian ada sosok yang nyentrik namun dinilai mampu memimpin Jabar, bukan tidak mungkin orang itu diusung Demokrat pada pilgub nanti.
"Kita lihat saja nanti," ucap Iwan dalam konferensi pers di Hotel Karang Setra, Jalan Karang Tineung, Rabu ((11/7/2012).
Jika melihat hasil beberapa lembaga survei, Jokowi untuk sementara unggul atas para saingannya pada Pilgub DKI. Dari situ, ia melihat sisi nyentrik Jokowi punya nilai tambah di mata masyarakat sehingga ia dipilih banyak orang.
"Masyarakat itu suka orang yang berpenampilan beda. Yang paling utama, sekarang orang itu melihat kandidatnya, bukan partainya," jelasnya.
Iwan sadar popularitas Demokrat terus menurun dari waktu ke waktu. Untuk itu, diperlukan sosok cagub berkarakter kuat, mampu memimpin Jabar dan popularitas serta elektabilitasnya tinggi.
Namun semua itu tergantung keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat. Sebab untuk memutuskan siapa calon yang akan diusung pada pilgub nanti ada pada kebijakan Majelis Tinggi.
Soal siapa yang bakal diusung Demokrat pada pilgub, Iwan menyebut hal itu baru bisa diketahui September mendatang. Sebab Demokrat belum menentukan survei sebagai bagian dari upaya partai sebelum memutuskan siapa calon yang diusung.
"September nanti baru diumumkan. Setelah lebaran kan nanti partai melakukan survei. Kita harapkan setelah survei itu, siapa calonnya, segera diumumkan," papar Iwan.
http://bandung.detik.com/read/2012/0...seperti-jokowi
Yang penting bukan mendukung calon gubernur Jabar yang seperti Jokowi, tetapi apakah paradigma Partai yang mendukung sama dengan paradigma Jokowi!
