[Ekonomi]Minyak Turun Jadi US$ 99 per Barel, Harga BBM 'Aman'


Jakarta -
Harga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) di Juni 2012 mencapai US$ 99,08/barel. Harga ini turun US$ 14,68 per barel dari Mei 2012 sebesar US$ 113,76 per barel.

Demikian hasil laporan Tim Harga Minyak Indonesia yang dikutip dari situs Ditjen Migas Kementerian ESDM, Kamis (5/7/2012).

Penurunan harga minyak mentah Indonesia tersebut sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional, yang diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu kekhawatiran pasar atas ancaman resesi global yang dipengaruhi oleh:


Melambatnya pertumbuhan ekonomi AS dan China yang diindikasikan dengan menurunnya kegiatan manufaktur dan meningkatnya angka pengangguran di AS.
Rasio kredit macet di lembaga-lembaga keuangan Spanyol naik menjadi 8,72% yang merupakan titik tertinggi selama 18 tahun terakhir. Spanyol diperkirakan membutuhkan dana bailout hingga 100 milyar Euro.
Pemerintah Jerman masih belum setuju atas mekanisme bailout atas sejumlah negara bermasalah di Eropa dan kebijakan penerbitan obligasi zona Eropa untuk menyelesaikan krisis hutang.
Tingkat pengangguran zona Eropa mencapai 11% atau tertinggi dalam 17 tahun terakhir.

Sementara harga Minas/SLC mencapai US$ 103,37 per barel, turun US$ 14,30 per barel dari Mei 2012 yang mencapai US$ 117,67 per barel.

Faktor lain yang menyebabkan penurunan harga minyak Juni adalah proyeksi permintaan minyak mentah global di 2012 yang menurun dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu:


International Energy Agency (IEA) merevisi proyeksi permintaan minyak mentah global di 2012 menjadi 89,9 juta barel per hari atau turun 0,10 juta barel per hari dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya akibat buruknya kondisi perekonomian global.
Energy Information Administration (EIA) merevisi proyeksi permintaan minyak mentah global di 2012 menjadi 88,78 juta barel per hari atau turun 0,10 juta barel per hari dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya akibat buruknya indikator ekonomi di Eropa, China dan AS.

Selain itu, kuota produksi Organization of The Petroleum Exporting Countries (OPEC) tetap dipertahankan pada level 30 juta barel per hari.

Penurunan harga minyak juga disebabkan karena proyeksi produksi minyak mentah dari negara-negara non OPEC di 2012 menunjukkan peningkatan antara 0,05-0,12 juta barel per hari. Stok minyak mentah komersial AS juga kembali mengalami peningkatan 14,8% menjadi 387,2 juta barel.

Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi China akibat krisis ekonomi zona Eropa yang diindikasikan dengan turunnya kegiatan manufaktur China dalam delapan bulan berturut-turut dan turunnya permintaan produk minyak dari India, khususnya jenis heavy fuel oil, naptha, dan jet/kerosene.

Berikut perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada Juni 2012 dibandingkan Mei 2012:


WTI (Nymex) turun US$ 12,31 per barel dari US$ 94,72 per barel menjadi US$ 82,41 per barel.
Brent (ICE) turun US$ 14,36 per barel dari US$ 110,29 per barel menjadi US$ 95,93 per barel.
Tapis (Platts) turun US$ 16,94 per barel dari US$ 117,21 per barel menjadi US$ 100,27 per barel.
Basket OPEC turun US$ 14,04 per barel dari US$ 108,07 per barel menjadi US$ 94,03 per barel.

Penurunan harga minyak dunia ini membuat kenaikan harga BBM subsidi tidak bisa dilakukan pemerintah. Karena berdasarkan hasil rapat paripurna DPR Maret 2012 lalu menyatakan, harga BBM bisa naik/turun bila harga minyak mentah Indonesia mengalami kenaikan atau turun rata-rata 15% dalam waktu 6 bulan terakhir.
Berarti dalam 6 bulan terakhir, harga rata-rata minyak dunia harus 15% di atas asumsi APBN-P 2012 yang sebesar US$ 105 per barel.
-------------------------
Jangan ribut masalah BBM dulu yah...apalagi demo dan berteriak REVOLUSI...masih aman kog....:D
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...