Mampus! Nara: Data Money Politics Jokowi-Ahok Akurat. Jangan Maling Teriak Maling!

Tim Sukses Foke-Nara: Jangan Maling Teriak Maling
JUM''AT, 13 JULI 2012 | 22:10 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Tim Pemenangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli, Budi Siswanto, segera membuat laporan kepada Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) terkait pelanggaran dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta, yang berlangsung pada 11 Juli.

Timnya menemukan dan memegang bukti pelanggaran pada pelaksanaan pilkada yang dilakukan oleh tim sukses calon lain. "Kami melapor pakai bukti. Ada data, juga ada testimoni," kata Budi saat dihubungi Tempo, Jumat, 13 Juli 2012.

Budi belum bisa mempublikasikan apa saja hasil temuan tim sukses pasangan Foke-Nara yang akan dilaporkan ke Panwaslu. Ia juga menolak memerinci tim sukses pasangan mana yang akan dilaporkan ke Panwaslu. "Nanti akan kami publikasikan," katanya.

Tim sukses Foke-Nara tak mau gegabah melaporkan pelanggaran. Sebelum melapor, tim harus memastikan dulu pelanggaran itu dengan menghimpun bukti. Tak seperti laporan terhadap pasangan Foke-Nara yang ia nilai tanpa bukti kuat. "Jangan maling teriak maling," katanya.

Dalam detik-detik terakhir jelang pencoblosan, Budi mengatakan, marak terjadi "serangan fajar", ungkapan untuk menyebut politik uang dalam pemilihan. Tim sukses kandidat lain mendatangi pemilih memberi iming-iming untuk mempengaruhi pilihan warga.

Hasil hitung cepat Lembaga Survei Indonesia menyatakan pasangan Foke-Nara hanya bertengger di tempat kedua dengan perolehan 33,57 persen suara. Jauh di bawah pasangan Jokowi-Ahok yang mendapat 42,7 persen suara.

Berdasarkan hasil hitung cepat, diperkirakan Pilkada DKI akan berlangsung dalam dua putaran. Budi mengatakan tim sukses belum melakukan evaluasi terkait kinerja tim sukses. "Kami tunggu hasil hitungan KPU," katanya.
http://www.tempo.co/read/news/2012/0...-Teriak-Maling


Pemilihan Gubernur DKI
Nara: Data Money Politics Jokowi-Ahok Akurat
Tribunnews.com - Sabtu, 14 Juli 2012 12:16 WIB

[imagetag]

Cawagub DKI Jakarta, Nachrowi Ramli (kiri) bersama sejumlah artis antara lain Jaja Miharja (tengah) dan Iet Bustami saat berkunjung di Media Center Foke-Nara, Jl Diponegoro 61, Jakarta Pusat, Kamis (21/6/2012).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kubu cagub/cawagub Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) tak main-main ingin membongkar permainan politik uang (money politics) lawannya, Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Nara mengatakan ada tim advokasi yang akan membongkar permainan money politic Jokowi-Ahok pada Pemilukada DKI Jakarta pada putaran pertama. Dan modal data yang diperoleh dari lapangan itu terbilang akurat. "Saya tidak uraikan, lebih baik Anda tanya di bidang advokasi. Datanya pasti akurat," ujar Nara usai diskusi bertajuk 'Grand Final Pilgub DKI' di Jakarta, Sabtu (14/7/2012).

Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta itu menolak membeberkan temuan-temuan money politic Jokowi-Ahok dimaksud. "Itu urusan advokasi hukum. Kami sudah serahkan. Kan sudah ada bidang-bidangnya," ujarnya.

Sebagaimana diberitakan, tim pemenangan Foke-Nachrowi akan menggelar jumpa pers mengenai permainan politik uang pasangan Jokowi-Ahok di Pilkada DKI Jakarta di posko mereka pada Sabtu siang ini.

Selain soal money politic, tim pemenangan Foke-Nara juga akan menguak sisi lain atas adanya upaya pemaksaan kehendak agar Pemilukada DKI Jakarta digelar satu putaran dengan gugatan UU Nomor 29 Tahun 2007 ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Seperti diketahui sebelumnya, hasil hitung cepat(quick count) lembaga survei terhadap Pemilkada DKI Jakarta menunjukan Jokowi-Ahok menungguli Foke-Nachrowi. Jokowi-Ahok meraih suara sekitar 43 persen. Sementara, Foke-Nachrowi yang notabene-nya incumbent hanya mendapatkan 33 persen suara.
http://jakarta.tribunnews.com/2012/0...wo-ahok-akurat

-----------------

Kalau betul, dibawa ke MK, bisa dibatalkan itu hasil putaran pertama kemarin.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...