TNI Beli MBT Leo, Oktober Tiba 15 biji. Sementara MBT Malaysia Siaga di Kalimantan

[imagetag]

[imagetag]


Pesanan Tank Leopard dari Jerman Mulai Tiba Oktober
Senin, 2 Juli 2012 | 19:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Indonesia dipastikan membeli Main Battle Tank (MBT) Leopard dari Jerman. Adapun rencana pembelian MBT dari Belanda dihentikan. "Kita adakan percepatan sehingga dalam satu minggu kita beroleh kepastian soal pengadaan dan pembiayaan," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Senin (2/7/2012) di Jakarta.

Anggarannya berasal dari APBN sejumlah 280 juta dollar AS dan didapat dari pinjaman luar negeri melalui blue book dan green book. Jumlah yang diinginkan dalam pengadaan alutsista MBT adalah maksimum 100 unit. Sjafrie menyebutkan, sebanyak 15 unit dijadwalkan sudah ada di Indonesia pada Oktober 2012. Sisanya, masih akan dibahas oleh high level committee yang melaksanakan dan mengendalikan proses modernisasi ini. "Direncanakan secara bertutur-turut, mulai Oktober akan terus berdatangan Leopard ini dan itu disertai dengan kegiatan transfer teknologi yang dilaksanakan oleh PT Pindad," kata Sjafrie.

MBT tersebut bukan unit yang baru sama sekali, melainkan dalam proses refurbishment, yaitu memodifikasi MBT sesuai kebutuhan Indonesia. Hal serupa dilakukan oleh Singapura saat membeli MBT Leopard. "Istilah bekas tidak ada. Peralatan militer itu tidak ada istilah bekas. Jadi kita menganut istilah refurbishment," jelasnya.
http://nasional.kompas.com/read/2012...i.Tiba.Oktober


Quote:

Tank Malaysia Siaga di Perbatasan Kalimantan
SELASA, 10 APRIL 2012 | 11:32 WIB

[imagetag]

[imagetag]

[imagetag]

TEMPO.CO, Balikpapan - Komando Daerah Militer VI Mulawarman menuturkan, di perbatasan Indonesia-Malaysia, sudah berjajar tank-tank jenis PT–91 buatan Polandia yang beratnya hingga 50 ton. Tank-tank milik Malaysia ini memang dipersiapkan untuk pengamanan perbatasan di sepanjang Kalimantan. "Tank-tank Malaysia sudah siap di perbatasan Kalimantan," kata Panglima Kodam Mulawarman Mayor Jenderal Subekti, Selasa, 10 April 2012.

Bukan hanya itu. Malaysia, kata Subekti, juga membangun infrastruktur jalan penghubung di wilayahnya sendiri untuk memudahkan pergerakan pasukan dari satu tempat ke tempat lainnya. Dengan situasi seperti itu, Subekti memaklumi jika saat ini pemerintah melakukan pengadaan tank Leopard buatan Jerman yang bobotnya hingga 62 ton. Batalyon tank Leopard itu nantinya akan ditempatkan di perbatasan, baik di Bulungan, Sangata, serta Malinau. Secara total, batalyon tank Bulungan akan memiliki sebanyak 44 Leopard. Keseluruhan pengadaan perlengkapan dan sarana batalyon bisa dituntaskan pada Oktober 2013 mendatang.

Subekti mengatakan batalyon tank Leopard itu diperlukan untuk menjaga kedaulatan serta kewibawaan Indonesia di mata negara tetangga. Dia menilai tank tempur Kodam Mulawarman jenis AMX–13 dan panser Sarasin, Saladin, dan Perret, sudah ketinggalan zaman. "Bila dibandingkan tank Malaysia, seperti mainan saja tank TNI. Dalam kategori strategi militer, tank TNI sudah dianggap tidak ada, saking tuanya," katanya. Subekti memastikan keberadaan batalyon Leopard akan mampu meningkatkan kewibawaan Indonesia di mata negara-negara tetangga. Alat tempur darat tersebut mampu menyaingi persenjataan tank tempur Malaysia.

Selain batalyon Leopard, pengamanan perbatasan juga diperkuat oleh pembentukan skuadron helikopter tempur yang berpusat di Berau. Skuadron ini nantinya dilengkapi oleh 16 pesawat helikopter serang buatan PT Dirgantara Indonesia, Agusta 129 Mangusta dari Italia, dan Super Cobra buatan Amerika Serikat.

Super Cobra adalah helikopter buatan Bell, hasil pengembangan dari Huey Cobra yang berjaya di perang Vietnam. Senjatanya adalah senapan mesin gatling 20 mm, roket Hydra, rudal Sidewinder untuk pertempuran udara, dan rudal penghancur tank Hellfire. TNI, kata Subekti, menginginkan Super Cobra sebagai pilihan utama, di samping juga heli serbaguna Agusta Westland buatan Italia. Bahkan, kalau dapat izin, ia juga menginginkan heli Apache buatan Amerika Serikat karena dianggap sangat cocok untuk pengamanan perbatasan.

Untuk pengamanan perbatasan di darat, akan dilakukan oleh tiga batalyon gabungan infanteri dan artileri yang memiliki persenjataan anti-tank yang dapat membidik tank dari jarak 6 kilometer serta multiple launch rocket system (MLRS) Astros II buatan Brasil. Kata Subekti, seluruh persenjataan dan personel baru ini akan tersedia secara bertahap mulai tahun 2012 ini. Menurut Subekti, ketersediaan alat utama sistem senjata dan personel di perbatasan itu akan sangat berdampak pada perimbangan kekuatan Indonesia dengan negara tetangga, terutama dengan negara yang berbatasan langsung di Kalimantan. "Saat ini kita memang tidak memiliki musuh yang eksplisit, yang nyata. Tapi setiap hari kita dilecehkan di perbatasan dengan adanya patok yang digeser-geser," ujarnya.
http://www.tempo.co/read/news/2012/0...san-Kalimantan
-----------------

MBT Leopard itu seharusnya ditaruh di Merauke atau Freeport .... jaga-jaga US Marine dan tentara Aussie yang bikin markas baru di Darwin menyerbu dari selatan. Sementara untuk lawan Malaysia, meski kita pernah bentrok, kemungkinan perang perbatasannya kayaknya tak se gawat ancaman kedaulatan RI di wilayah Papua itulah! ... :D
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...