Uang Palsu Bergambar Foke-Nazaruddin Disebar

[imagetag]

Pertarungan calon gubernur DKI Jakarta bukan saja semakin panas, tetapi semakin tidak bermoral. Hal ini terlihat dalam kasus penyebarluasan uang palsu Rp 100.000 bergambar Foke dan Nazaruddin dengan tulisan "Contoh Hasil Korupsi Foke''.

Salah seorang yang memungut uang yang disebar di Jakarta Timur, Jumat (13/7), mengatakan, uang disebar melalui sepeda motor. "Banyak lembaran Rp 100.000 yang disebar di Jakarta Timur. Bahkan di Jakarta Utara pun terjadi hal yang sama," ujarnya.

Pengamat kebijakan publik, Amir Hamzah, Jumat menegaskan, cara-cara kerja seperti ini bukan dilakukan orang biasa. Ini cara kerja orang yang sudah berpengalaman. "Kalau orang biasa tidak mungkin karena risikonya besar. Ini dikerjakan orang berpengalaman,'' ujar Amir, menanggapi penyebaran uang palsu bergambar Foke-Nazaruddin ini.

Tujuannya, menurut Amir, adalah merusak citra Fauzi Bowo (Foke) dalam menghadapi putaran II Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta. Bahkan, selain merusak nama Fauzi Bowo, ini juga merusak citra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Dikatakan, jika citra Foke rusak, tidak mungkin orang memilih Foke. Sementara itu, ini merusak citra SBY karena melibatkan mantan Sekjen Partai Demokrat Nazaruddin yang kasus korupsinya saat ini sedang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Amir menambahkan, selain dalam jangka pendek merusak citra Fauzi Bowo, jangka sedangnya adalah Pemilihan Presiden 2014 mendatang. Tujuan jangka panjangnya adalah merebut kekuasaan.

Untuk tidak membiarkan berlanjutnya cara-cara yang tidak bermoral ini, menurut Amir, lembaga intelijen negara harus turun tangan dalam menyikapinya. Alasannya, karena ini bukan hanya berkaitan dengan Foke, Partai Demokrat, dan SBY, tetapi juga berkaitan dengan integritas negara.

Oleh karena itu, tidak ada cara lain, selain lembaga intelijen negara bergerak cepat dan turun tangan menyelesaikannya. "Intelijen negara harus turun tangan menyikapinya," ujar Amir.

Amir juga mengatakan, penyebaran uang palsu bergambar Foke dan Nazaruddin terjadi di Jakarta Timur dan Jakarta Utara, namun tidak berarti di wilayah lain tidak terjadi hal yang sama. Hanya saja, menurutnya, yang baru diketahui hanya wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Utara.

SUMBERNYA
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...