Warga Jakarta Melawan Survei !!! (HIDUP DEMOKRASI SEHAT !! )

Warga Jakarta Melawan Survei !!

[imagetag]
Rabu, 11 Jul 2012 - 15.21 WIB
Jakarta - Hasil quick count (perhitungan cepat) dari berbagai lembaga menunjukkan persaingan ketat antara pasangan Jokowi-Ahok dan Foke-Nara. Hasil quick count ini menunjukkan warga Jakarta melakukan perlawanan hasil survei yang menyuarakan satu putaran.

Dua jam setelah pemilihan suara ditutup, berbagai quick count terus menyajikan perolehan suara. Dari penghitungan cepat Indobarometer, terlihat Jokowi-Ahok masih berada di atas 5 pasangan cagub-cawagubnya lainnya, dengan rata-rata di atas 40 persen.

Hal ini sementara bertentangan dengan hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia yang merupakan pesanan timses Fauzi Bowo. Survei itu pun menyuarakan bahwa Foke-Nara bisa memang satu putaran.

Perbedaan hasil survei dengan quick count, menurut pengamat politik Bachtiar Ali merupakan bentuk perlawanan warga Jakarta kepada hasil survei.

[imagetag]

"Dari dulu orang ingin tahu, survei ini hasil pesanan atau tidak. Tampaknya masyarakat ingin melakukan perlawanan kepada survei-survei yang dilakukan, ini loh hasil sebenarnya," kata Bachtiar Ali di Jakarta, Rabu (11/7/2012).

[imagetag]
Menurut Hasan Hasbi, direktur The Cyrus Network, dari survey yang dilakukan pihaknya pada periode 8-16 April 2012,
pasangan Fauzi Bowo-Nachrawi Ramli masih menduduki peringkat teratas dalam hal popularitas dengan prosentase 42,4 persen.
(poskotanews.com)


Bentuk perlawanan ini, lanjut dia, mengingatkan kepada lembaga survei bahwa masyarakatlah yang memiliki suara. Lembaga survei boleh membuat suatu prediksi terhadap kandidat cagub-cawagub.

Menurutnya, hal tersebut karena warga Jakarta lebih rasional. Selain itu, warga Jakarta juga merasakan satu problematika yang tidak terselesaikan.

Sehingga, lanjut dia, orang akan mencari sosok lain di luar incumbent yang dianggap bisa memberikan satu jawaban. Warga Jakarta kemudian kecenderungannya mencari aktor yang kira-kira bisa memberikan jawaban atas permasalahan yang selama ini mendera Ibukota, seperti kemacetan, banjir, kemiskinan, dan lainnya.

"Jadi sebenarnya warga Jakarta itu mengalami suasana keletihan. Makanya mereka ingin mendapatkan satu alternatif baru, walaupun alternatif itu juga gambling," tuturnya.

Namun di balik itu semua, hal inilah yang disebut demokrasi yang senyata-nyatanya. Jika masyarakat puas dengan Foke sebagai incumbent, tentu akan dipilih lagi.

"Kalau kita bahas lagi, kepuasan terhadap Fauzi Bowo kan angkanya pas-pasan," imbuhnya.

Naiknya komposisi warga kelas menengah Jakarta untuk ikut berpartisipasi, lanjut dia, juga menentukan. Sebab kandidatnya lebih banyak ketimbang Pilkada lima tahun yang lalu yang hanya diikuti Foke dan Adang.

Menurut Direktur Eksekutif Indobarometer M Qodari, quick count tidak ada konspirasi atau permainan, seperti survei yang tanpa pesanan. Hasil survei bisa mirip dengan penghitungan cepat.

"Jika ada perubahan, sekali lagi yang namanya politik itu dinamis," imbuhnya.

Oleh: Ana Shofiana S

http://www.centroone.com/news/2012/0...elawan-survei/

Quote:

[imagetag]
Hasil survey terkait pilkada DKI Jakarta dinilai beberapa kalangan hasilnya tak begitu valid. Survey bisa benar terjadi tapi sering juga hasilnya berbeda jauh. Yah, namanya juga survey, asal tidak dijadikan alat kampanye aja sih.
http://www.inilah.com/visualeditoria...rvey-cagub-dki
Quote:

He..he..he... ternyata ada yg "cuman" JUARA SURVEI !! :ngakak

Kalo DEMOKRASI SEHAT, ... Pemilih adalah yg pegang kuasa.. :D
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...