(Ribut Gak Jelas) Berkumis: Berantakan, Kumuh dan Miskin

Berbuntut Panjang, Mediasi "Berkumis" Libatkan Pakar Bahasa
Kamis, 14 Juni 2012 , 19:30:00 WIB
Laporan: Muammar Khadavie

FAUZI BOWO/IST


RMOL. Kisruh penggunaan slogan "berkumis" yang merupakan akronim dari berantakan, kumuh dan miskin berbuntut panjang. Panwaslu kembali mengundang tim sukses dari cagub Hendardji Soepandji dan Fauzi Bowo untuk melakukan mediasi.

Bertempat di gedung Prasada Sasana Karya, Jakarta, tadi siang Panwaslu turut mengundang pakar bahasa dari Fakultas Ilmu Bahasa Universitas Indonesia, UNJ dan ahli periklanan dari BPP P3I guna membedah tagline tersebut. Rapat mediasi berlangsung tertutup sehingga wartawan tidak bisa meliput.

Usai pertemuan tersebut, Ketua Advokasi pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli, Zamakh Sari, seperti diberitakan JakartaBagus.Com, mengatakan, Fauzi Bowo sebagai negarawan merasa keberatan dengan slogan tersebut. Selain itu, protes terhadap tagline yang dianggap tendensius tersebut atas desakan arus bawah.

"Kami menangkap aspirasi dari pendukung karena ini menyangkut pendukung lapisan bawah. Jadi kita harus akomodir dan sesuai dengan arahan Foke," ujarnya.

Zamakh mengungkapkan, pertemuan tersebut berlangsung alot lantaran kubu Hendardji mempersoalkan administrasi sehingga proses mediasi ditunda hingga beberapa hari ke depan.

"Tim Hendardji masih keberatan mendengarkan para pakar bahasa dan periklanan yang diundang oleh Panwaslu karena masih mempermasalahkan administrasi," bebernya. [jbc/ald

link:
http://nusantara.rmol.co/read/2012/0...-Pakar-Bahasa-

..Apesnya menjadi sebuah kumis kalau seperti ini... :ngakak
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...