Sambut KONDOM Menkes, BUMN Siap Produksi Kondom Besar2an & BKKBN Sebarkan 58jt Kondom

Jakarta - Rencana Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi melakukan sosialisasi pemakaian kondom secara nasional disambut baik oleh Industri Kondom tanah air. PT Rajawali Nusatara Indonesia (RNI), yang merupakan BUMN produsen kondom terbesar di ASEAN mengaku akan mendukung program sosialisasi penggunaan kondom di masyarakat.

"Sebagai pelaku bisnis kondom di BUMN, kami sangat mendukung. Kami akan memberikan support secara maksimal terkait langkah-langkah ibu Nafsiah Mboi untuk program pencegahan HIV, soalisasi pecegahan kehamilan dini dikalangan remaja, dan pengendalian angka kelahiran," ungkap Dirut RNI, Ismed Hasan Putro kepada detikFinance, Kamis (21/6/2012).

Ismed mengaku anak usaha RNI yaitu Mitra Rajawali Banjaran yang memproduksi kondom selama ini telah menyediakan pasokan kondom kepada pemerintah dalam hal ini BKKBN . Menurutnya, langkah Menkes tersebut juga telah memberikan angin segar untuk industri kondom tanah air.

"Langkah ibu Menkes memberi angin segar bagi industri kondom nasional, artinya dengan kebijakan ini ibu menteri akan medorong masyarakat menggunakan kondom nasional. Jadi kami berharap Mitra Rajawali Banjaran (MRB) menjadi mitra strategis bagi pemerintah yang selama ini telah bekerjasama dengan BKKBN," imbuh Ismed.
http://finance.detik..com/read/2012/...-kondom-menkes


BKKBN Sediakan 57,6 juta Kondom untuk Kampanye
Kamis, 21 Juni 2012 | 16:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sugiri Syarif menyatakan, pihaknya akan menyediakan sekitar 400 ribu gros atau sebanyak 57,6 juta buah kondom dalam mendukung kampanye penggunaan alat pengaman itu dengan sasaran kalangan berperilaku seks berisiko.

BKKBN hanya membeli produk kondom dalam negeri tidak ada unsur dari asing yang terlibat dalam penyediaan kondom ini. "Kita sekarang menyediakan 400 ribu lebih gros kondom. Untuk pengadaan ini, BKKBN menunjuk PT Mitra Rajawali Banjaran untuk memproduksi kondom," ujar Kepala BKKBN Sugiri Syarif di Gedung Nusantara I DPR RI, Jakarta Kamis (21/06/2012).

Menurut Sugiri, kondom yang disediakan BKKBN tersebut bernama kondom program Keluarga Berencana (KB). BKKBN, lanjutnya, menerapkan sistem tender dalam memilih perusahaan penyedia kondom dan itu jatuh ke PT Mitra Rajawali Banjaran. Seluruh dana penyediaan kondom, kata Sugiri, bersumber dari anggaran pemerintah. Hal ini sekaligus membantah isu dan spekulasi adanya keterlibatan NGO asing dalam penyediaan kondom tersebut.
"Di BKKBN, tidak ada instansi asing yang mendanai kondom. BKKBN hanya membeli produk kondom dalam negeri tidak ada unsur dari asing yang terlibat dalam penyediaan kondom ini," tambahnya.

Kampanye penggunaan kondom di kalangan berperilaku seks berisiko merupakan salah satu program yang rutin dilakukan oleh pemerintah dalam menekan angka HIV-AIDS. Kampanye kondom mencuat belakangan ini menyusul tudingan sejumlah kalangan terhadap Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi bahwa kampanye yang digalakannya akan memudahkan akses remaja terhadap penggunaan kondom.

Pada Rabu (20/6/2012) kemarin, Nafsiah mengklarifikasi bahwa pihaknya akan mengintensifkan penggunaan kondom dengan sasaran kalangan dengan perilaku seks berisiko, termasuk pasangan suami istri, yang bertujuan menghindari penularan penyakit dan mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.

Menkes juga mambantah bahwa kampanye tersebut merupakan kebijakan yang akan memudahkan akses remaja untuk memperoleh kondom. Dalam siaran persnya kepada Kompas.com, disebutkan bahwa Kementerian Kesehatan menggalakan program kampanye"ABAT" atau Aku Bangga Aku Tahu untuk kalangan remaja dengan rentang usia 15-24 tahun. Pesan utama dari program kampanye untuk remaja tersebut adalah mengedepankan upaya pengenalan penyebab HIV/AIDS, proses penularan dan bagaimana mencegahnya dengan jargon no drugs dan no free sex.
http://health.kompas.com/read/2012/0...untuk.Kampanye


Kondom Bergerigi dan Rasa Stroberi Paling Diminati Pria Indonesia
Rabu, 09/05/2012 13:15 WIB

[imagetag]
[imagetag]
[imagetag]

Jakarta, Bentuk kondom dibuat makin variatif agar pria semakin nyaman memakainya. Kondom tidak lagi sekedar polos tapi juga ada rasanya. Dan pria Indonesia ternyata paling suka kondom bergerigi dan rasa stroberi. "Dari 2% pangsa pasar lokal yang berhasil diraih kondom lokal. Sekitar 50% nya adalah produk kondom bergerigi, 30% kondom rasa stroberi, sedangkan sisanya produk lain seperti rasa coklat, pisang dan durian," kata Ir. Saptariyanti AK Puteri, direktur PT Mitra Rajawali Banjaran dalam acara kunjungan ke pabrik kondom di Banjaran, Bandung, seperti ditulis Rabu (9/5/2012).

Kondom lokal yang diproduksi BUMN ini memproduksi 4 jenis kondom, yaitu kondom polos, kondom berulir, kondom bergerigi dan kondom campuran bergerigi dan berulir. Tak hanya itu, kondom-kondom ini juga tersedia dalam berbagai aroma, mulai dari coklat, stroberi, pisang hingga durian. Dari sekian banyak varian, yang paling laris adalah kondom bergerigi dan beraroma stroberi.

PT Mitra Rajawali Banjaran (MRB) merupakan perusahaan pertama dan satu-satunya yang memproduksi kondom di Indonesia. Perusahaan yang bermarkas di Banjaran, Bandung ini memproduksi kondom dengan merek Artika Meong, Artika Buaya, Artika Long Live dan U-Save. "Permintaan produk kondom lokal bergerigi ini mengalami peningkatan pesat. Awalnya dari yang cuma sebanyak ratusan gross pada tahun 2009, mengalami peningkatan pesat hingga 4000 gross pada tahun 2011. Ketika tanya ke konsumen,katanya kalau pakai kondom bergerigi, sensasi rangsangannya lebih terasa," kata Syahdu Hilal, Quality Assurance PT Mitra Rajawali Banjaran.

Untuk satu kali produksi, pabrik kondom lokal ini membutuhkan sekitar 660 kg lateks kebun atau 400 kg karet kering. Bahan bakunya didapat dari PTPN 8 di Subang, Jawa Barat dan PTPN 9 di Semarang. Dalam sehari, pabrik ini bisa berproduksi sebanyak 2 kali. Sedangkan sekali produksi bisa menghasilkan sekitar 1.500 gross kondom. Menurut Hilal, umur kondom bisa bertahan sampai 5 tahun. Agar tetap awet, kondom harus dijaga agar tidak terkena panas dan sinar matahari langsung sebab obatnya bisa rusak. Bungkus kondom jangan dibuka dengan gunting sebab bisa memotong isinya. Kondom juga sebaiknya jangan dibuka oleh orang yang kukunya panjang sebab bisa menggores dan merobek kondom.
http://health.detik..com/read/2012/0...sia?l1101755hl

-----------------

[imagetag]

Berebut Kondom Menkes. Seperti bola salju, berita kondom menkes mengelinding mengobrak ngabrik kesadaran masyarakat. Semua mengernyitkan kening, antara tertawa geli dan protes terbata bata. Semua kalangan angkat bicara, para ibu rumah tangga yang sewot memberi julukan nafsiah mboi menkes kondom. Ketua Komisi IX DPR juga mulai angkat bicara. Seperti yang di lansir okezon com menuturkan sebagai berikut: "Ribka Ciptaning mengatakan kebijakan pembagian kondom yang dilakukan oleh Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi kepada pelajar SMA dikhawatirkan menimbulkan dampak negatif. Salah satunya dapat menimbulkan efek ketagihan untuk melakukan hubungan seks dengan lawan jenisnya"

Dalam topik yang sama, nasional.vivanews.com mewartakan liputannya yang masih menukil dari Ribka Tjiptaning sebagai berikut. "Yang saya kritisi kemarin jangan sampai niat baik Ibu Nafsiah untuk resiko seks tinggi itu jadi malah banyak negatifnya, karena diberikan pada remaja 15 tahun sampai 24 tahun," kata Ribka di gedung DPR, Kamis 21 Juni 2012.Pada usia belum dewasa itu, menurutnya, rata-rata belum mengerti kegunaan dan fungsi kondom. Sehingga dapat disalahgunakan. "Anak 15 tahun belum mengerti. Sekali dapat dia main, besoknya ketagihan terus nggak ada kondom, malah jadi gawat," kata Ribka.

Suara masyarakat dan dunia maya terus bergulir mempertanyakan kebijakan nafsiah mboi yang Mbois. Kaskus co id menyorot heboh rencana pembagian kondom pada para remaja dengan mengangkat tema "Habib Rizieq Sebut Menkes Menteri Cabul Liberal" "Orang terkena AIDS itu bukan dari seks saja, tapi transfusi darah, jarum suntik, main tato dan sebagainya , jadi bukan dari seks aja gitoh"
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...