Obligasi Rekap Mandiri Menyeruak Ulah Manajemen

Ane baru tahu nih... ternyata Laba Bank Mandiri tahun 2011 yll sebesar 12,2 Trilyun tuh sebagian berasal dari bunga obligasi rekap. Bunga obligasi rekap itu dibayar oleh pemerintah melalui APBN sebesar 54T X 6%= 3,24T

waduh.... gag ikhlas dah ane, duit APBN sebesar 3,24T diberikan ke Bank Mandiri.

Atau mungkin ane yang salah ngerti kali ya... maklum masih awam banget.

Gara-gara baru baca berita ini nih: http://ekonomi.inilah.com/read/detai...ulah-manajemen

INILAH.COM, Jakarta - Keinginan direksi Bank Mandiri, untuk melepas obligasi rekapitalisasi senilai Rp54 triliun, mengundang pro-kontra. Kalau saja manajemen Bank Mandiri tidak berkeluh kesah, mungkin, kisah obligasi rekapitalisasi tak akan ada yang membahasnya lagi.

Kini, banyak yang mempertanyakan, kenapa pemerintah terus menerus mensubsidi bank yang sudah bisa memetik untung besar. Asosiasi Pembayar Pajak Indonesia menyerukan agar pemerintah segera menghentikan pembayaran bunga obligasi yang menyedot dana APBN tersebut.

Alasannya cukup masuk akal. Obligasi tersebut dulu diterbitkan hanya untuk menopang permodalan bank yang dilanda krisis pada 1998. Kini, bank-bank itu sudah sehat dan mampu mengeruk untung banyak.

Sehingga sudah selayaknya jika mereka tak dibantu lagi dengan pembayaran bunga. Selain itu, dana yang disedot dari APBN untuk membayar kupon obligasi rekap ini juga tidak kecil, sekitar Rp60 triliun per tahun.

Bekas Menko perekonomian Kwik Kian Gie juga menyarankan agar obligasi tersebut dijadikan sebagai surat utang zero coupon. Sebab, bank yang disuntik sudah sehat, dan sejak awal obligasi itu hanya diperuntukkan menopang permodalan bank.

Apalagi ketika menerima obligasi itu, nilai aset yang diserahkan bank sangat kecil, kurang dari 30%. Akibatnya, pemerintah dirugikan dua kali. Dulu, ketika menerbitkan obligasi sudah tekor sampai 70%, dan sekarang masih harus pula membayar bunga puluhan triliun. Makanya, tidak pantas kalau Direksi BankMandiri mengeluh dan akan melepaskan/menjual obligasi rekapitalisasi yang mereka miliki.

Seperti diketahui, manajemen bank terkaya itu akan melepas sebagian obligasi yang dimilikinya senilai Rp54 triliun, lantaran bunga yang diberikan pemerintah tak menarik lagi. Kalau dulu, obligasi-obligasi tersebut menghasilkan bunga hingga 6%, kini tinggal tiga persen.

Nah, jika dijual, maka dana yang diperoleh bisa disalurkan sebagai kredit dan menghasilkan bunga jauh lebih menarik. Tapi, apa daya, belum lagi niat itu terlaksana, malah muncul ancaman obligasi rekap akan dijadikan sebagai surat utang yang berbunga nol persen alias zero coupon. [mdr]
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...