Pendepakan Anas, Terkait Rencana DEMOKRAT Calonkan Sukarwo & JK di Pilpres 2014?

Partai Demokrat Terang2an Dukung KPK Bongkar Identitas Ketua Besar
Minggu, 06/05/2012 02:00 WIB

Jakarta Partai Demokrat mendukung KPK membongkar identitas ketua besar. PD tak masalah sekalipun yang dibongkar ternyata petinggi partai ini juga. "Sejak awal, sikap PD sangat tegas terhadap pelaku, meskipun petinggi PD. Buktinya Nazaruddin dan Angie sudah diberhentikan sebagai pengurus karena status tersangka. PD terus mendukung penegak hukum untuk tuntaskan masalah tersebut. PD juga tidak pernah meminta Nazar dan Angie untuk menutupi apa yang mereka ketahui," ungkap Jubir PD, Andi Nurpati, kepada detikcom, Minggu (6/5/2012).

Nurpati meyakini, Ketua Dewan Pembina PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun berpandangan serupa. Karena prinsipnya adalah mendukung pengusutan kasus korupsi di Indonesia hingga tuntas. "SBY sebagai Ketua Wanbin selalu menegaskan bahwa PD dan pemerintah akan tetap berantas korupsi,"tandasnya. KPK sudah mengantongi identitas siapa yang disebut sebagai 'Ketua Besar' dalam kasus suap wisma atlet. KPK saat ini tengah menelusuri peranan Ketua Besar yang disebut mendapat 'apel washington' dan 'apel malang' ini. "Tentunya demikian (sudah mengantongi siapa ketua besar). Tetapi, harus didalami perannya seperti apa ketua besar ini," kata Wakil Ketua KPK, Zulkarnaen, saat dibubungi melalui telepon selulernya, Kamis (3/5/2012).

Namun komisioner yang membidangi sektor penindakan dan pencegahan ini, tidak bisa mengungkapkan ke publik perihal identitas dari ketua besar tersebut. Zulkarnaen mendalami semua hal terkait tersebut secara menyeluruh, tidak hanya sosok ketua besar saja. "Semua didalami karena perkara itu utuh. Jadi, harus adil, yaitu orang yang berbuat salah harus dihukum," ujarnya.
http://news.detik..com/read/2012/05/...-besar?9922032


Soekarwo Siap Pimpin Partai Demokrat
Selasa, 31 Januari 2012 18:02 WIB

[imagetag]

SURABAYA--MICOM: Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengaku siap menggantikan posisi Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Hal itu dikatakan Soekarwo saat ditemui wartawan di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (31/1). Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur berani maju memimpin partai asal ada perintah dari Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono untuk menggantikan Anas. "Seperti biasanya, kalau diperintah (oleh SBY) saya tidak bisa menolak. Tapi kalau ditarik, saya menolak. Wong saya masih menjadi Gubernur Jawa Timur kok," katanya.

Sementara itu, ketika ditanya wartawan perihal menjalin komunikasi dengan SBY, Soekarwo membantah ada jalinan tersebut. "Ndak ada yang manggil, ndak ada yang menarik," tegasnya.
http://www.mediaindonesia.com/read/2...artai-Demokrat

Demokrat Buka Peluang Calonkan JK di Pilpres 2014
Kamis, 03 Mei 2012 18:26 WIB

[imagetag]

JAKARTA--MICOM: Setelah Partai Golkar menutup peluang bagi calon selain Aburizal Bakrie (Ical), sosok Jusuf Kalla (JK) mulai diperbincangkan partai-partai lain untuk diusung menjadi Capres 2014. Ketua DPP Partai Demokrat Umar Arsal mengatakan tidak menutup kemungkinan partainya mengusung JK sebagai calaon presiden. Namun secara mekanisme, semuanya diserahkan kepada majelis tinggi partai. Demokrat akan terbuka untuk figur-figur yang ada, termasuk JK. "Kita welcome, apapun yang diputuskan, kan banyak figur-figur dari luar, kita terima apapun. Figur seperti JK bisa masuk tapi memang diprioritaskan kader namun tidak menutup kemungkinakan di luar kader," ujarnya kepada wartawan, Kamis (3/5).

Adanya kabar yang menyatakan bahwa elektabilitas JK mendominasi di Sulawesi Selatan, Umar mengatakan hal itu harus dibuktikan. Jika polling JK memang bagus, bukan tidak mungkin Demokrat mengusungnya. Tapi itu dikembalikan kepada aspirasi internal partai mulai dari DPC, DPD sampai DPP dan kemudian diputuskan oleh Majelis Tinggi. Namun Umar mengaku hingga saat ini belum diputuskan mekanisme apa yang akan diambil, apakah berbentuk konvensi atau survei.

Anggota Dewan Pembina PD Hayono Isman mengatakan pembahasan capres baru akan dibicarakan pada 2013, dan Demokrat siap menerima masukan dari mana pun. Saat ini, Demokrat tengah konsentrasi pada berbagai program yang dibahas partai, dan belum saatnya membahas capres. "Nanti terlalu cepat. Kita menerima masukan dari berbagai pihak. Kita memantau berbagai perkembangan parpol dalam memilih capresnya. Nanti majelis tinggi yang menentukan dengan mendengar masukan publik dan jajaran partai, termasuk survei umum yang harus dipertimbangkan terlepas dari survei internal," paparnya. Terkait dengan mekanisme pencapresan dari partai, Hayono mengaku hal tersebut masih belum dibicarakan apakah menggunakan konvensi atau survei, "saya belum dengar itu," singkatnya.

Sementara itu Wakil Ketua Dewan Pembina Marzuki Alie menyerahkan sepenuhnya keputusan dalam memilih figur capres yang layak diusung PD kepada Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono. "Pak SBY yang memimpin Majejelis Tinggi, kita loyal terhadap beliau. Terkait kriteria tanya sendiri lah kepada Pak SBY," kata Marzuki lewat pesan singkat kepada wartawan, Kamis (3/5).

Pendapat berbeda terkait kesempatan JK diusung Demokrat dikemukakan Ketua DPP Demokrat lainnya Ruhut Sitompul. Menurutnya dengan jelas bahwa JK tertutup kemungkinan untuk menjadi capres dari Demokrat untuk 2014. "Mimpi kali, bagai punguk merindukan bulan itu. Kader kami banyak, ngapain nyari orang yang lewat usia, kader kami banyak," paparnya di Gedung DPR, kemarin. Ruhut lebih memilih untuk mencari kader dari internal partainya ketimbang mencari orang luar partai. "Pasti ada kader yang lebih baik dari saya untuk menjadi capres nanti," ungkapnya sambil tertawa.
http://www.mediaindonesia.com/read/2..._Pilpres_2014_

---------------

Sejak awal terpilih dulu, Anas Urbaningrum memang tak dikehendaki, karena dianggap 'too Islamic' ... hal yang tak begitu cocok dengan iklim DEMOKRAT yang berbau nasionalis itu. Tapi karena dia terpilih secara demokratis, sulitlah bagi SBY dan 'dream team'nya untuk menggusurnya begitu saja. Upaya maksimal yang bisa mereka lakukan sampai saat itu, hanya sebatas bisa "memasang" si Ibas untuk menempel dan memantau aktivitas Anas. Terbongkarnya kasus Nazaruddin sebenarnya 'berkah' bagi elit Demokrat untuk kembali menggoyang posisi Anas. Tapi sayang, ternyata tidak hanya Anas yang terlibat dan terseret ... tokoh-tokoh kesayangan SBY seperti Andi Mallarangeng juga terlibat berbagai skandal korupsi, seperti kesaksian Nazaruddin.

Kehadiran Sukarwo dan adanya keinginan kuat untuk mencalonkan JK sebagai Capres dari Demokrat, bisa jadi alternatif terbaik bagi SBY untuk menghadapi Pemilu dan Pilpres 2014 kelak, ditengah kondisi parpol yang terpecah, disorot publik karena berbagai skandal korupsi, dan rencana pelengserannya sebagai Presiden karena kehendak konstitusi pada 2014, sehingga pasti berpengaruh besar pada perolehan suara Demokrat di pemilu kelak.

darkgrey23 06 May, 2012

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...