Bagaimana menjelajahi lima benua dalam satu hari?

Dalam 1 hari sepanjang 29 jam, Gunnar Garfors menyelesaikan tantangan jalan-jalan terbesar



Sebagian dari kita mungkin udah lupa kita ngapain aja pada hari Senin, 18 Juni lalu. Tapi Gunnar Garfors enggak bakal lupa.
Dia telah menorehkan sejarah baru di dunia, (walaupun belum diverifikasi oleh Guinness world Records), dengan jalan-jalan ke lima benua dalam satu hari.
Pria Norwegia berusia 37 tahun ini mulai kepikiran ide gila ini ketika mengunjungi Istambul beberapa taun yang lalu, sebuah kota yang terletak di antara dua benua, dan mulai terpikir: kalo di Istambul aja bisa bolak-balik 2 benua dalam sekejap, berapa benua yang bisa dijelajahi dalam satu hari?

Jawabannya, lima benua. "selama penerbangannya gak ada yang tertunda!" katanya.

Jadi pada tanggal 18 Juni lalu, Garfors, Dirut Norwegia Mobile TV Corporation mengajak Dirut British Adelia Television, Adrian Butterworth untuk "jalan-jalan lintas benua"
Perjalanan tersebut sebenarnya memakan waktu 29 jam, tapi dengan adanya perbedaan zona waktu, mereka bisa dianggap menyelesaikan perjalanan dalam satu hari yang sama.
Mereka jalan-jalan melalui Istambul (Asia), Casablanca (Afrika). Paris, (Eropa), Punta Cana (Amerika Utara) dan Karakas (Amerika Selatan).

[imagetag]
Gunnar Garfors ketika di Chile -- dalam jalan-jalan yang lebih santai. Dia udah jalan-jalan ke 174 negara.

CNNGo: Apa saja persiapan Anda?
Kebanyakan sih nyari-nyari rute penerbangan. Setelah dapat, baru mencari kontak orang setempat yang dapat diwawancara di setiap kota tujuan.
Kebanyakan gue nemunya lewat internet dan ternyata mereka sangat-sangat membantu, kita diajak ke berbagai tempat keren dan diceritain berbagai macam kisah tentang tempat tersebut.
Ide dasarnya adalah tidak menggunakan buku panduan, tapi mengandalkan orang-orang yang kita temui di perjalanan.

CNNGo: Pengalaman apa yang paling berkesan?
Hampir ditangkap polisi di Kasablanka karena wawancara orang di luar mesjid.
Awalnya sih kita cuma ditegor sama polisi, lalu kita pindah ke luar area mesjid dan sempet wawancara sekitar 5 menit sebelum polisi kehilangan kesabarannya dan mengusir kita.

CNNGo: Hal apa yang paling bikin stres?
Haha, gue enggak gampang stres. Palingan cuma was-was aja kalo ada penerbangan yang tertunda.
Banyak orang bilang gue gila karena ngelakuin ini, termasuk kakak gue. Dia bilang perjalanan ini "kegilaan sistematis" ketika diwawancara sama koran norwegia.

CNNGo: Apakah lo beneran keluar dari bandara di tiap-tiap kota?
Ya, dan ini yang paling penting dari perjalanan ini.
Di Paris kami cuma punya waktu sekitar 1 jam 55 menit, tapi kami masih sempat keluar bandara. Walaupun cuma sempet jalan-jalan ke stasiun keretanya, tapi paling enggak masih bisa menikmati keindahan arsitekturnya.
Kami juga foto-foto di setiap kota, dan selalu di luar bandara. Dan paspor selalu kami distempel di setiap negara tujuan.
Walaupun di Prancis kami harus sampai memohon-mohon, karena paspor kami masih paspor eropa. Kesombongan orang Perancis memang begitu.

[imagetag]
Gunnar Garfors bersama cewek-cewek lokal di Punta Cana sebelum take off lagi.

CNNGo: Sempet mengalami pembicaraan yang menarik/ aneh?
Nawal [orang lokal kontak kami di Kasablanka] berhasil membujuk polisi di sana. Dia juga menerobos hampir semua lampu merah dalam perjalanan dari bandara ke kota. "Kalian buru-buru kan?" katanya.
Dan hal yang sama juga terjadi di Karakas ketika Angie (kontak lokal di Karakas) kayaknya alergi terhadap lampu merah. Dia bilang sih karena alasan keamanan. "Gue mending ditangkep polisi deh daripada diculik. Kita gak boleh lama-lama di perempatan gini kalo malem-malem" kata Angie.
Dua kejadian yang nyaris sama dalam satu hari, tapi untuk alasan yang berbeda di Afrika dan Amerika Selatan, itu menarik sekali.

CNNGo: Apa yang lo pelajari dari masing-masing tempat?
Republik Dominika sangat luar biasa indahnya, dengan goa-goa bawah tanah dan kolam-kolam jernihnya.
Keramahan teman-teman baru kami di Karakas membuat kami lebih menghargai "ibukota pembunuhan dunia" ini. Orang-orang menyambut kami, dan ngajak ngobrol, sambil tersenyum.
Dan ada istilah di Karakas semuanya "sampai dalam 15 menit... tergantung macetnya" Hehe... gak bakal ada orang yang bisa tepat waktu, tapi akhirnya pada sampai juga sih.
Istambul juga luar biasa! Sebelumnya kami sudah "diperingatkan" soal sisi Asia, karena engga ada yang bisa dilihat di sana.
Padahal itu enggak bener sama sekali, di sisi Asia justru menampilkan kota terbesar di Turki yang lebih santai, dengan kehidupan malam yang gemerlap dan makanan lezat.

[imagetag]
Sutradara Adrian Butterworth (kiri) dan Garfors yang belum sempet makan malam, tapi berhasil mencetak rekor dunia.

CNNGo: Apakah sempet mengalami keterlambatan?
Nyaris, penerbangan terakhir dari Punta Cana ke Karakas. Pesawatnya ternyata boarding 30 menit lebih awal dari jadwal, dan enggak diumumin lewat pengeras suara.
.
Adrian Butterworth, produser yang memfilmkan perjalanan ini bahkan sampai harus ninggalin makan malam yang sudah dia pesan dan ngacir. Untung aja kami engga terlambat masuk pesawat.

CNNGo: Apa yang ada di dalam pikiran lo ketika selesai?
Kami harus mengisi 3 formulir untuk masuk ke Karakas. Gue mulai kepikiran yang enggak-enggak kalo untuk suatu alasan mereka engga mengijinkan kami masuk. Polisi bandaranya bahkan musti nelpon bosnya dulu sebelum dia stempel paspor kami. Cuma 2 menit, tapi berasa kayak 15 menit.
Ketika kami keluar dari bandara Karakas rasanya sangat unik, nyaris enggak percaya. Setelah 2-3 tahun bercita-cita akhirnya kesampaian juga.

CNNGo: Bagaimana respon orang-orang terhadap rekor ini?
Angie, kontak lokal kami memperkenalkan dengan empat orang temannya, semuanya sangat bersemangat ketika tahu soal pemecahan rekor ini. Akhirnya kami malah merayakannya seperti "Pesta Tahun Baru"
Senin itu menjadi senin paling panjang, karena tidak berhenti pas tengah malam.
Media Norwegia menggila ketika tahu soal rekor ini. Nyaris 50 koran, radio, dan tv meliputnya dan telpon terus berdering. Oystein, salah satu kakak gue terpaksa pulang ke rumah dan meladeni wartawan.

CNNGo: Jadi apa selanjutnya?
Sekarang gue bercita-cita untuk mengunjungi semua 198 negara di dunia (193 negara PBB, Vatikan, Kosovo, Palestine, Sahara Barat, dan Taiwan). Gue udah mengunjungi 174 negara, sisanya mudah-mudahan tercapai tahun depan.
Tapi kemudian, setelah dipikir-pikir, sebenernya kami pengen juga mengunjungi ketujuh benua dalam satu hari, tapi itu butuh sponsor gede. Dan kita bakal butuh menyewa pesawat Concorde yang udah pensiun itu.

====

Kalo ada yang mau sponsorin TS boleh juga... Hehe.. :malu:
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...