Biaya Pendidikan Tinggi Bukti Penyaluran Anggaran Belum Optimal, Diknas dapat 1/4 tok

Biaya Pendidikan Tinggi Bukti Penyaluran Anggaran Belum Optimal
Jumat, 06 Juli 2012 01:09 WIB

JAKARTA--MICOM: Pengamat pendidikan dari Universitas Paramadina Utomo Dananjaya mengatakan belum optimalnya penyaluran anggaran pendapatan dan belanja negara untuk bidang pendidikan menyebabkan biaya sekolah di Indonesia menjadi mahal, sehingga memberatkan orang tua murid.

"Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan negara memprioritaskan 20 persen dana APBN dan APBD untuk pendidikan. Faktanya dari total anggaran pendidikan 2012 sebesar Rp340 triliun, baru Rp85 triliun yang masuk ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Akibatnya biaya pendidikan menjadi mahal," katanya di Jakarta, Kamis (5/7).

Selain itu, menurut Utomo mahalnya biaya sekolah juga disebabkan adanya oknum-oknum komite sekolah dan kepala sekolah yang masih meminta pungutan penerimaan siswa baru di sekolahnya.

"Biasanya kepala sekolah mengutus komite sekolah untuk mengumpulkan para orang tua calon murid dan meminta pungutan biaya melalui anggaran tertulis dengan dalih untuk memajukan sekolah," kata dia.

Ia mengatakan orang tua biasanya tidak bisa mengelak untuk tidak membayar pungutan tersebut karena demi kelancaran sekolah anak-anaknya. "Hal ini sudah biasa terjadi dan sangat memberatkan para orang tua," kata dia.
http://www.mediaindonesia.com/read/2...-Belum-Optimal

---------------

Dana pendidikan yang 340 triliun (20% APBN) memang tak sepenuhnya mengalir ke Diknas saja. Instantsi seperti TNI itu, akedemi militernya jelas masuk yang 20% APBN itu, juga dana untuk anak-anak STAN, juga diambilkan dari sana. Termasuk pula tentunya dana untuk Madrasah sampai UIN untuk Kementerian Agama.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...