Ramalan Peneliti LSI & Eyang Permadi: Partai DEMOKRAT Berpotensi Terdegradasi 2014

LSI: PD Berpotensi Terdegradasi 2014
Sat, 07/07/2012 - 21:42 WIB

JAKARTA - Hingga saat ini 'badai' yang menerpa Partai Demokrat belum kunjung reda. Politikus partai berlambang mercy ini, masih dililit persoalan korupsi yang menimpa kadernya.

Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Hanggoro Doso Pamungkas mengatakan bahwa Partai binaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini berpotensi terdegradasi. " Pasti sejak tahun lalu, kasus di demokrat digoreng, hal tersebut berimbas pada kepercayaan publik. Demokrat berpotensi memantapkan dirinya di posisi menengah dalam pemilu mendatang," kata Hanggoro kepada pers (6/7).

Dia menambahkan citra Partai Demokrat yang mengusung anti korupsi semakin tercoreng dengan masuk buinya sejumlah pemeran iklan di demokrat dengan tema 'katakan tidak pada korupsi'. " Sementara, partai lain saat ini tengah sibuk melakukan tindakan nyata ke masyarakat. Contohnya seperti Nasdem, kemudian Probowo dengan Gerindra," terangnya.

Golkar dan PDIP saat ini, lanjut Hanggoro, semakin berpeluang curi posisi Partai Demokrat, yang pada pemilu tahun lalu merajai perolehan suara. " Saat ini sudah unggul Golkar dan PDIP karena mereka konsentrasi memperkuat program-programnya," pungkasnya.
http://www.rimanews.com/read/2012070...degradasi-2014


Permadi: Demokrat Habis di 2014
09/02/2012 22:08:21 WIB

PD yang pada 2009 lalu melesat bak roket setelah meraih tambahan 93 kursi di DPR--dan pada saat yang sama mitra-mitra koalisinya kehilangan 91 kursi--kini tengah terjun bebas. Jargon anti korupsi yang komoditas untuk pencitraan partai pada pemilu lalu telah menjadi senjata makan tuan. Bekas bendahara Partai M. Nazaruddin yang telah menjadi tersangka korupsi dan sejumlah saksi berkali-kali menyebut keterlibatan para petinggi PD lainnya, terutama Anas Urbaningrum dan Angelina Sondakh, dalam sejumlah kasus korupsi dan politik uang. Namun para petinggi partai kompak membantah. Ketika Angelina Sondakh sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, Anas tetap tidak tersentuh.

Dugaan terjadinya politik uang dalam pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat pada kongres di Bandung tahun 2010 yang berkali-kali dibantah Anas dan tim suksesnya kini mulai terbuka. Dalam pengakuannya di sejumlah media, bekas Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, Diana Maringka mengaku bahwa ada 11 pengurus DPC Partai Demokrat di Sulut menerima dana untuk pemenangan Anas.

Diana sendiri menyatakan siap untuk mengembalikan dan BlackBerry yang diterimanya dari Anas. Politikus Partai Gerindra merasa curiga dengan kengototan para petinggi PD membela Anas dan mensinyalir ada petinggi-petinggi PD yang takut kalau Anas menjadi pesakitan. "Menurut saya, ada orang-orang [PD] yang takut kalau Anas ditangkap karena takut akan membuka semuanya. Karena dalam partai politik, semua partai yang mempunyai kewenangan kan Ketua, Sekjen, dan Bendahara, kalo ketua dan bendaharanya ditangkep, masa Sekjennya enggak, mencoba dilindungi untuk tidak ditangkap," ungkap Permadi, kepada Beningpost.com, Kamis (9/2).

Permadi mengatakan bukti-bukti pendukung untuk memproses Anas pun sudah cukup untuk menyeret Anas ke pengadilan. "Apa lagi yang ditunggu Demokrat? Pengakuan-pengakuan sudah jelas, Nazaruddin yang membuka, Rosalina ngomong, kemudian yang lain ikutan ngomong," imbuh permadi

Permadi menyebut Demokrat telah bersikap munafik, karena saat Nazaruddin belum dijadikan tersangka dan saksi, dia sudah dipecat duluan. Tapi Anas, meski sudah begitu banyak saksi-saksi yang menyebut keterlibatan dia, sampai sekarang masih belum tersentuh.

Permadi yakin sikap lamban dan mendua Demokrat akan membuat partai ini ditinggalkan konstituen pada pemilu 2014 nanti. "Untuk periode yang akan datang, habislah Partai Demokrat," Ketusnya.
http://www.beningpost.com/read/2060/...-habis-di-2014

---------------

Apa bedanya ramalan Eyang Permadi yang dukun itu, dengan ramalan peneliti LSI yang bergelar Ph.D jebolan luar negeri? Sama-sama mencoba menerawang masa depan yang sebenarnya masih ghoib dan tak satupun paham, apa yang bakalan terjadi di masa depan. Kesimpulannya? Eyang Permadi sama saja dengan Peneliti LSI itu atau Dukun = Ph.D ... hanya beda metode ajah! .... :D
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...