Orang-orang yang menentang rezim diktator Suriah Presiden Bashar Al Assad telah "didorong masuk ke dalam dunia mimpi buruk" penyiksaan sistematis, ujar laporan dari Amnesti Internasional hari Kamis kemarin.
Laporan ini, berkenaan dengan satu tahun revolusi berdarah Suriah, menyebutkan skala penyiksaan dan perlakuan buruk lainnya di Suriah telah naik ke tingkat yang belum pernah disaksikan selama bertahun-tahun dan mengingatkan akan era gelap di tahun 70 dan 80-an.
Dokumen yang berjudul "Saya ingin Mati Saja: Korban Selamat Penyiksaan Suriah Berbicara," mengatakan penyiksaan dan perlakuan buruk pada para pemberontak biasanya mengikuti pola perlakuan yang tidak berprikemanusiaan.
Pemukulan dimulai saat penangkapan, diikuti dengan serangkaian pukulan yang lebih berat - termasuk dengan tongkat, senapan, cambuk dan tinju, tali kabel - saat tiba di tempat penahanan, sebuah praktek yang kadang disebut "haflet al-istiqbal" atau "penyambutan." Para tahanan pendatang baru ini biasanya ditelanjangi sampai hanya tertinggal celana dalam dan kadangkala ditinggalkan di luar selama 24 jam, ujar korban.
Berdasarkan kesaksian yang diberikan kepada Amnesti, para tahanan paling beresiko tinggi saat diinterogasi.
Beberapa korban selamat menceritakan pengalaman mereka tentang dulab (ban), dimana korban dipaksa masuk ban kendaraan - seringkali diangkat ke atas - dan dipukuli, termasuk dengan kabel atau tongkat, sengatan listrik begitu juga terjadi pelecehan seksual, perkosaan serta bentuk kekerasan lainnya.....
Untuk lengkapnya dan foto2 korban kejahatan pemerintahan Suriah ini bisa dilihat disini gan
miris ane ngelihat foto2nya, smoga kekerasan di sana cepat berakhir!
Laporan ini, berkenaan dengan satu tahun revolusi berdarah Suriah, menyebutkan skala penyiksaan dan perlakuan buruk lainnya di Suriah telah naik ke tingkat yang belum pernah disaksikan selama bertahun-tahun dan mengingatkan akan era gelap di tahun 70 dan 80-an.
Dokumen yang berjudul "Saya ingin Mati Saja: Korban Selamat Penyiksaan Suriah Berbicara," mengatakan penyiksaan dan perlakuan buruk pada para pemberontak biasanya mengikuti pola perlakuan yang tidak berprikemanusiaan.
Pemukulan dimulai saat penangkapan, diikuti dengan serangkaian pukulan yang lebih berat - termasuk dengan tongkat, senapan, cambuk dan tinju, tali kabel - saat tiba di tempat penahanan, sebuah praktek yang kadang disebut "haflet al-istiqbal" atau "penyambutan." Para tahanan pendatang baru ini biasanya ditelanjangi sampai hanya tertinggal celana dalam dan kadangkala ditinggalkan di luar selama 24 jam, ujar korban.
Berdasarkan kesaksian yang diberikan kepada Amnesti, para tahanan paling beresiko tinggi saat diinterogasi.
Beberapa korban selamat menceritakan pengalaman mereka tentang dulab (ban), dimana korban dipaksa masuk ban kendaraan - seringkali diangkat ke atas - dan dipukuli, termasuk dengan kabel atau tongkat, sengatan listrik begitu juga terjadi pelecehan seksual, perkosaan serta bentuk kekerasan lainnya.....
Untuk lengkapnya dan foto2 korban kejahatan pemerintahan Suriah ini bisa dilihat disini gan
miris ane ngelihat foto2nya, smoga kekerasan di sana cepat berakhir!
mr.iusme 26 Apr, 2012
