HANOI--MICOM: Sebuah penelitian yang dilakukan oleh The Lancet Infectious Diseases menemukan bahwa sepertiga obat malaria yang beredar selama satu dekade terakhir di Asia Tenggara dan Sub-Sahara ternyata palsu atau berkualitas rendah.
Penelitian yang dilansir Selasa (22/5) itu menyebut obat palsu atai berkualitas denda itu mengancam menghambat kemajuan dalam perang melawan malaria.
Obat palsu dapat menyebabkan kematian karena obat itu tidak memiliki agen untuk mengalahkan agen penyebab malaria. Pil yang tidak memiliki bahan aktif untuk membunuh seluruh parasit malaria juga menjadi masalah karena menyebabkan parasit itu menjadi kebal. Hal itu berarti obat-obatan malaria nantinya tidak akan berguna sama sekali. (AP/OL-12)
http://www.mediaindonesia.com/read/2...-Malaria-Palsu
Balai pengawasan obat dan makanan harus bekerja lebih komprehenship dan ketat dalam melakukan pencegahan dini peredaran obat-obatan dan makanan palsu yang menggunakan bahan-bahan berbahaya
Penelitian yang dilansir Selasa (22/5) itu menyebut obat palsu atai berkualitas denda itu mengancam menghambat kemajuan dalam perang melawan malaria.
Obat palsu dapat menyebabkan kematian karena obat itu tidak memiliki agen untuk mengalahkan agen penyebab malaria. Pil yang tidak memiliki bahan aktif untuk membunuh seluruh parasit malaria juga menjadi masalah karena menyebabkan parasit itu menjadi kebal. Hal itu berarti obat-obatan malaria nantinya tidak akan berguna sama sekali. (AP/OL-12)
http://www.mediaindonesia.com/read/2...-Malaria-Palsu
Balai pengawasan obat dan makanan harus bekerja lebih komprehenship dan ketat dalam melakukan pencegahan dini peredaran obat-obatan dan makanan palsu yang menggunakan bahan-bahan berbahaya
